Solusi

1.1K 130 6
                                    

***********Happy Reading***********

Typo everywhere
Fanfic abal-abal

Vote&Komennya jgn lupa ≥3≤

















#JeonJungkook

Jungkook mengerjapkan matanya saat merasakan mobil yang ia kendarai bersama bibinya berhenti, Ia sedikit terpantuk pada kaca mobil. Seokjin melepaskan seatbelt dan membangunkan Jungkook yang sedikit meringis.

"Kookie kita sudah sampai, cepat bangun dan ambil barang-barang".

Jungkook menjawab dengan gumamannya, ia sedikit menyipitkan matanya saat keluar dari mobil berusaha menyesuaikan cahaya matahari yang sedikit menyilaukan karena memang mereka sampai tepat tengah hari.

Seokjin berjalan lebih dahulu disusul oleh Jungkook yang sesekali menguap. Beberapa pelayan telah berbaris rapi di depan gerbang dan menunduk sopan pada Seokjin dan Jungkook. Seokjin membalas sapaan mereka dengan senyumannya, sedangkan Jungkook hanya mengangguk. Jungkook memberikan barang bawaannya pada pelayan dan terus mengikuti Seokjin.

Mereka melewati lorong-lorong kediaman keluarga Jeon ke ruangan Nyonya rumah. Beberapa murid kediaman menunduk hormat saat berpapasan dengan mereka. Hingga akhirnya mereka tiba di ruangan Nyonya Jeon, ada dua orang pelayan yang sedang berjaga di depan pintu Nyonya Jeon mereka lalu melihat Seokjin dan Jungkook dan langsung menunduk hormat baru kemudian memberitahu sang pemilik ruangan akan kedatangan mereka.

Seokjin masuk keruangan bersama Jungkook, ia melihat Nyonya Jeon sedang membicarakan sesuatu dengan pelayan kepercayaannya lalu berhenti ketika melihat kedatangan mereka.

"Kalian datang rupanya, tepat seperti perkataanmu". Ujar Nyonya Jeon pada Ji Yu

"Apa kau sudah memutuskannya?".

Seokjin melirik Jungkook disebelahnya dan sedikit mendorongnya agar ia yang berbicara, karena Seokjin sudah menyerahkan semua keputusan pada Jungkook.

"Ada apa? Seokjin kau sudah memberitahu Jungkook kan?". Tanya Nyonya Jeon

"Ya aku sudah memberitahunya, aku juga sudah menyerahkan seluruh keputusannya pada mereka, aku akan melakukan semua yang Jungkook inginkan". Jawab Seokjin

"Jadi... Bagaimana Jungkook?".

Jungkook menarik napas dalam, mengatur detak jantungnya yang tiba-tiba tak beraturan.

"Nenek... Apa.. Tidak ada cara untuk menyelamatkan kami berdua?". Ujar Jungkook pelan

Nyonya Jeon tak langsung menjawab, ia tampak memikirkan perkataan Jungkook. Ia sebenarnya juga sangat mengharapkan cara lain untuk menyelamatkan mereka berdua. Tapi ia masih ragu, karena sesuatu yang baru saja ia diskusikan dengan pelayan sekaligus tangan kanannya sebelumnya hanyalah berupa dugaan mereka saja. Itu tidak menjamin apakah dapat menyelamatkan keduanya karena mereka tak bisa merubah takdir kecuali sang pencipta sendirilah yang menghendaki takdir itu berubah.

"Maafkan Nenek, meski Nenek sangat mengharapkan hal itu tapi Nenek tak punya cara lain Jungkook..."

Jungkook menunduk lesu mendengarnya.

"Tapi... Nenek akan memberitahumu satu hal, sebelum kalian datang Nenek sedang mendiskusikan hal ini bersama Ji Yu meski ini hanyalah dugaan kami".

Jungkook sontak menengadahkan kepalanya saat mendengar perkataan Neneknya, seolah menemukan suatu pencerahan.

"Apa itu Nenek?".

"Ini hanya dugaan Nenek Jungkook... Tapi jika dugaan ini benar, ini bisa menambah peluang hidup kalian. Meski peluang hidup yang paling bertambah adalah temanmu".

Curiosity//kthXjjkGS [Proses]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang