***********Happy Reading***********
Typo everywhere
Fanfic abal-abalVote dan komennya jangan lupa(•ω•)
"Kalian berdua berbagi satu jiwa, setiap tubuh manusia hanya memiliki satu jiwa. Tapi jiwa kalian berdua, harus terbagi untuk dua tubuh. Kalian beruntung karena jiwa kalian masih bertahan untuk terbagi sampai sekarang, tapi itu semua tak akan berlangsung lama karena...
Satu tubuh hanya untuk satu jiwa".
.
.
.
.
.
.
.
.#JeonJungkook
Perkataan Seokjin berhasil menusuk Jungkook secara tak langsung, ia mencoba untuk tidak mempercayainya ah.. Lebih tepatnya menolak untuk percaya. Namun satu hal juga membuat Jungkook mengeraskan rahangnya, menahan amarah. Bagaimana mungkin Bibi dan juga Taehyung merahasiakan hal yang begitu penting darinya dan lagi mereka sudah memutuskan pilihan tanpa persetujuannya. Ia sedikit merasa terkhianati.
"Kalau begitu aku tidak setuju".
"Maksudmu?".
"Aku TIDAK setuju dengan keputusan kalian". Ujar Jungkook seraya menahan rasa kesal.
Seokjin hendak berbicara menanggapi perkataan Jungkook, namun Taehyung lebih dahulu menyelanya.
"Aku tidak meminta persetujuanmu". Jawab Taehyung dengan suara beratnya
Jungkook menggigit bibir bawahnya menahan kesal karena ucapan Taehyung, ia menatap Taehyung dengan tatapan sengit. Ia benar-benar kesal, "tidak meminta persetujuanmu" katanya. Baiklah.. Jungkook tak mampu lagi menahan amarahnya, ia benar-benar kesal.
"APA MAKSUDMU?!".
"BAGAIMANA MUNGKIN KAU MEMUTUSKAN TANPA PERSETUJUANKU".
"UNTUK APA AKU MENDENGARKANMU. AKU TETAP TIDAK SETUJU".
Jungkook berujar dengan berapi-api, ia melepaskan semua amarahnya dalam satu tarikan napas. Taehyung tak bergeming mendengar protes Jungkook, ia tetap kukuh pada keputusannya. Pandangan mata Taehyung menajam, raut wajahnya menjadi sangat serius. Jungkook tak suka melihatnya, rasanya amarah Jungkook bertambah karena Taehyung menatapnya dengan sorot tajam dan dingin.
Seokjin melihat keduanya yang bertatapan sengit, mempertahankan ego mereka masing-masing. Jimin terlihat khawatir dan takut-takut karena melihat Jungkook berteriak marah. Ini pertama kalinya ia melihat Jungkook marah hingga seperti itu setelah sekian lama.
"Bibi, tidak usah mendengarkannya. Jangan ubah keputusan tadi". Sahut Taehyung
"Tidak! Bibi tidak boleh melakukan itu, aku tidak terima".
"Kami tidak butuh persetujuanmu". Balas Taehyung
"Apa-apaan kau!".
Dan perdebatan diantara mereka berdua kembali terjadi. Seokjin memegang kepalanya, pusing karena mendengarkan mereka berdua. Ditambah lagi ia pusing harus menentukan siapa yang harus ia pilih, meski Jungkook adalah keponakan yang sangat ia sayangi tapi Taehyung juga pantas untuk hidup, ia pemuda yang baik. Seokjin sibuk dengan pikirannya, mengabaikan perseteruan dua orang di depannya, hingga pernyataan Jungkook membuat semua terdiam.
"Kau kembali ke tubuhmu atau tidak itu semua bergantung padaku! Dan aku mau menyelesaikan masalahku atau tidak, aku sendiri yang tentukan!". Ujar Jungkook setengah berteriak
Taehyung tak bisa membalas perkataan Jungkook yang sepenuhnya benar. Seokjin pun hanya bisa terdiam mendengarnya, seperti baru tersadar satu fakta yang tak terbantahkan. Bahwa keputusan ini sepenuhnya ada ditangan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curiosity//kthXjjkGS [Proses]
FanfictionNamaku Jeon Jungkook.. Dan aku bisa melihat KEMATIAN seseorang! . . . . #Kim taehyung x boy #Jeon jungkook x girl Don't copas my story Vote&komen diperlukan ^_^ ⚠️ alur lambat Start 24 Juli 2018