Ikatan

1.2K 149 10
                                    

***********Happy Reading***********
Typo everywhere
Fanfic abal-abal

Siapa yang kangen?
















Seokjin memperhatikan Jungkook dan juga Jimin yang sedang memasak didapur, setelah memastikan keduanya sibuk Seokjin lalu melirik Taehyung.

"Ada yang ingin ku bicarakan padamu, ikut Bibi". Perintah Seokjin

.
.
.
.
.
.

#JeonJungkook

Jungkook memotong wortel dan juga kentang dengan telaten, sementara Jimin tengah mencicipi masakan yang dibuatnya.

"Apa supnya kurang? Kau memotong wortel banyak sekali". Ujar Jimin

Jungkook tak menjawab dan hanya fokus memotong.

"Apa Taehyung juga makan? Itu sebabnya kau memasak sup banyak sekali".

Jungkook menghentikan kegiatan memotongnya saat mendengar perkataan Jimin, ia menoleh menatap Jimin yang juga menatapnya.

"Aku.. Lupa kalau Tae tidak makan". Jawab Jungkook

.
.
.
.
.
.
.
.




#KimTaehyung

Taehyung menelan ludah kasar karena Seokjin yang terus menatapnya dengan tatapan serius. Sudah beberapa menit, tapi Seokjin juga belum membuka mulutnya bicara. Sementara itu, Seokjin terus memikirkan bagaimana cara agar dia bisa menyampaikannya maksudnya.

"Bi-bi sebenarnya apa yang ingin bibi katakan padaku?".

Seokjin menghela napas lagi, sepertinya ia sering sekali menghela napas belakangan ini.

"Bibi hanya ingin menanyakan pilihanmu. Bibi tau kau selalu memikirkannya saat Ibuku memberitahumu. Bibi tak bisa menunggu lebih lama lagi, bibi harus tau pilihanmu sekarang". Ujar Seokjin

"Maafkan bibi, kau sudah mendengar cerita bibi tadi kan. Awalnya bibi ingin memberimu kesempatan untuk mengambil pilihan diantara keduanya, karena bibi pikir kau adalah pihak yang paling dirugikan karena ulah Jungkook. Tapi setelah ingatanku kembali dan mendengar kisahmu dari orangtuamu, maafkan bibi... Bibi ingin_".

"Tidak bibi". Potong Taehyung

"Aku sudah menentukan pilihanku". Lanjutnya

Seokjin tersenyum sendu, walau bagaimanapun ia tetap harus mendengarkan pilihan Taehyung terlebih dahulu sebelum membuat keputusan. Tapi ia merasa bersalah karena harus mengkhianati pilihan Taehyung, karena bagaimanapun Seokjin sudah membuat keputusan sendiri.

"Baiklah.. Bibi akan mendengarkan pilihanmu terlebih dahulu".

Taehyung mengeratkan kepalan tangannya, ia meneguhkan hatinya untuk pilihan yang ia ambil. Dengan tatapan serius dan bersungguh-sungguh Taehyung menatap Seokjin.

"Jika salah satu diantara kami harus mati, maka aku ingin Jungkook tetap hidup. Itu pilihanku bibi". Ujar Taehyung yakin

Seokjin cukup terkejut dengan pilihan Taehyung, ia tidak pernah berpikir kalau Taehyung akan mengorbankan nyawanya untuk Jungkook. Meski pilihan Taehyung sama dengannya, tapi itu sama sekali tidak membuatnya senang.

"Aku tau, pilihanku sama dengan bibi. Tidak usah merasa bersalah, aku sudah memikirkannya dengan bersungguh-sungguh di tambah lagi setelah mendengar cerita bibi tentang saat aku bayi, aku menjadi semakin yakin dengan pilihanku". Ujar Taehyung seraya tersenyum

"Tae... Maafkan bibi".

"Tidak, bibi tidak bersalah apapun. Ibu Jungkook sudah memberiku kesempatan untuk hidup, aku tidak boleh serakah lebih dari itu. Ah.. Jangan beritahu Jungkook soal ini".

Curiosity//kthXjjkGS [Proses]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang