Part 38

1.4K 60 0
                                        

Happy reading😋

Alvio dan Olivia memandang rumah didepannya yang terlihat sangat mewah dengan sebuah mobil di halamannya. Ya, mereka sudah berada di Perancis sekarang.
Dan rumah didepan mereka adalah milik mereka, itu adalah hadiah pernikahan mereka dari orang tua Olivia. Sedangkan mobil itu adalah hadiah dari orang tua Alvio. Alvio dan Olivia memasuki rumah mereka sambil membawa koper ditangan mereka.

"Ini beneran rumah kita?" Tanya Olivia.

"Hm.."

Ceklek
Alvio membuka rumahnya dan menggandeng Olivia masuk kedalam. Namun Olivia langsung menjauh sambil menutup hidungnya dengan kedua tangannya. Alvio menatapnya heran, sedangkan yang ditatap menampilkan ekspresi ingin muntah.

"Kamu kebanyakan pakai parfum." Ucap Olivia yang membuat Alvio mengerutkan keningnya. Biasanya Olivia suka dengan bau parfum yang dipakainya, dia juga tidak memakai parfum secara berlebihan.

"Dimana toilet nya? Aku mau muntah." Ucap Olivia sambil membekap mulutnya dengan kuat. Alvio langsung menuntun Olivia ke arah toilet dengan cepat.
Sesampainya di toilet Olivia langsung muntah di wastafel toiletnya.

Alvio memijit pelan leher Olivia untuk membuatnya sedikit lebih nyaman.

"Udah mendingan?" Tanya Alvio saat Olivia membasuh mulutnya.
Olivia hanya menganggukkan kepalanya, untuk bicara saja dia merasa sangat lemah. Entah kenapa tiba-tiba dia merasa sangat tidak nyaman dan kepalanya sangat pusing.

"Mau ke rumah sakit?" Tanya Alvio. Olivia hanya menggelengkan kepalanya sambil menyandarkan kepalanya di pundak Alvio. "Aku mau tidur." Ucap Olivia yang membuat Alvio mengangguk, kemudian dia menggendong Olivia dan membawanya ke kamar mereka.

Olivia memejamkan matanya sambil menutup hidungnya dengan kedua tangan. Tiba-tiba dia ingin muntah lagi saat mencium parfum Alvio. Karena tidak sanggup menahan, akhirnya Olivia memuntahkan semuanya ke lantai yang membuat Alvio berhenti.

"Masih mau muntah?" Tanya Alvio pelan yang membuat Olivia menganggukkan kepalanya, setelah itu dia kembali muntah.

Alvio membiarkan Olivia seperti itu tanpa menurunkannya.
Setelah berhenti, Alvio kembali membawa Olivia ke kamar.
Dipandangnya wajah Olivia yang terlihat lelah dan sedikit pucat, entah apa sebabnya gadis itu muntah dari tadi.

Sesampainya di kamar, Alvio langsung membaringkan Olivia di tempat tidur mereka yang bergambarkan doraemon. Alvio melihat sekeliling, ternyata kamar mereka bertema doraemon.

"Vio, kepala aku pusing." Alvio berdiri dari duduknya dan keluar kamar untuk mengambil kopernya yang berada diruang tamu. Setelah itu dia kembali ke kamar dan mengambil sebotol freshcare dari kopernya.

"Sini." Alvio mengangkat kepala Olivia dan memindahkannya ke pahanya. Alvio mengoleskan freshcare ke kening Olivia dengan hati-hati sambil mengusap pelan rambut Olivia.

"Kayaknya kamu kelelahan." Ucap Alvio yang membuat Olivia menganggukkan kepalanya.

"Mungkin," jawab Olivia seadanya.

"Aku ngerepotin kamu ya?" Tanya Olivia sambil menatap Alvio yang sibuk mengoleskan freshcare ke keningnya.

"Enggak."

"Malahan aku khawatir sama keadaan kamu sekarang. Wajah kamu kayak mayat hidup."

"Beneran?" Tanya Olivia sambil membulatkan matanya yang membuat Alvio terkekeh geli.

"Ishh, ambilin aku kaca di dalam koper." Ucap Olivia sambil menggembungkan sedikit pipinya.

"Gak usah, kamu udah cantik kok." Ucap Alvio yang membuat pipi Olivia merona merah. Jangan lupakan jantungnya yang berdetak dengan cepat.

"Kayaknya kamu hobi gombal ya?"

"Udah berapa banyak wanita yang kamu gombalin? Awas aja kalau mereka sampai baper!"

Alvio tersenyum tipis sambil mengacak rambut Olivia.
"Cuman kamu kok." Ucap Alvio dan berhasil membuat Olivia terbungkam.

Plak
Alvio meringis sambil mengusap lengannya yang di pukul Olivia.

"Kamu tidur di lantai!" Olivia beranjak duduk dari tidurannya, kemudian dia menatap tajam Alvio.

"Sana turun!" Bentak Olivia yang membuat Alvio menatapnya aneh.

"Aku salah apa?" Tanya Alvio sambil menatap manik mata Olivia.

Olivia tidak menjawab pertanyaan Alvio, kemudian dia melemparkan satu bantal dan satu selimut ke lantai. Alvio hanya memperhatikan kegiatan Olivia.

"Turun!"

"Kamar kan banyak, ngapain aku tidur di lantai?" Tanya Alvio sambil menaikkan alisnya.

"Aku bilang tidur di lantai ya di lantai!" Bentak Olivia.

"Gak mau."

"Tidur di lantai!"

"Enggak."

Olivia terdiam sambil menundukkan wajahnya, seketika mood nya turun ke titik paling bawah. Dia juga tidak tau kenapa jadi seperti itu, tiba-tiba saja dia membenci Alvio dan menyuruhnya tidur di lantai. Tapi setelah mendengar penolakan dari Alvio, mendadak dadanya sesak dan merasa ingin menangis.
Katakan lah dia aneh, memang benar:v

"Kok kamu jahat? Aku cuman nyuruh kamu tidur di lantai, bukan cari selingkuhan."

Alvio membulatkan matanya saat melihat Olivia menangis. Entah dia harus apa sekarang, dia merasa sangat bersalah karena telah membuat istrinya menangis.

"Kenapa kamu sampai nangis?" Tanya Alvio sambil mendekat kearah Olivia.

"Aku cuman nyuruh kamu tidur di lantai, kenapa kamu nolak?" Tanya Olivia sambil menghapus air matanya kasar.

Alvio mengusap pelan rambut Olivia, namun langsung di tepis oleh Olivia.

"Jangan pegang-pegang!"

Alvio mengalah sambil menganggukkan kepalanya berkali-kali.

"Iya aku tidur di lantai."

"Yaudah sana!"

Alvio turun dari kasur dan langsung membaringkan tubuhnya dilantai. Rasa sejuk langsung menyambut seluruh tubuhnya saat bertemu dengan lantai. Biarlah seperti ini, demi istrinya dia rela. Dia berpikir mungkin Olivia sedang pms atau kelelahan.

Olivia langsung membaringkan tubuhnya di kasur sambil memakaikan selimut yang bermotifkan doraemon ke seluruh tubuhnya, kecuali kepalanya.
Dia merasa lega dan senang karena Alvio mau menuruti ucapannya.
  Sedetik kemudian rasa kantuk mulai menyerang matanya.
Olivia tidur tanpa Alvio disampingnya. Sedangkan Alvio terus menatap Olivia, berharap gadis itu akan menyuruhnya naik ke tempat tidur.

***

Assalamualaikum readers😊
Maaf yaa lama update, pada nyariin gak?😂
Author baru selesai TO soalnya:v
Yaudah sih kalau gak nanya, author cuman mau bilang_-

Jangan lupa voment yaa😉

Author harap cerita ini banyak yang suka, amin😊❤

OLIVIA[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang