Happy reading😶
"3 gelas!" Ucap Olivia saat masuk ke klub dan menghampiri Jessi.
"Nih," ucap Jessi sambil memberikan 3 gelas vodka kepada Olivia. Dengan cepat Olivia mengambil dan meminumnya.
"Lo ada masalah?" Tanya Jessi saat melihat Olivia yang terlihat kacau.
"Gue benci sama Elia! Gue iri sama dia. Kenapa orang tua gue cuman sayang sama dia?"
"Gue benci sama hidup gue sendiri! Gue gak berguna, yang cuman bisa buat masalah!"
"Lebih baik gue mati! Gue udah gak tahan sama semuanya. Allah gak adil sama gue!" Teriak Olivia sambil beranjak dari duduknya. Dengan cepat Jessi menahannya.
"Jangan goblok!" Bentak Jesi, namun tidak di perdulikan oleh Olivia. Dia menarik tangannya dengan kasar dan segera berlari keluar dari klub. Tak lupa dia meletakkan 4 lembar uang seratus di atas meja Jessi.
**
"Bosan banget, jalan yuk." Ucap Rizky sahabat Alvio.
"Kemana mas?" Tanya Reza sahabat Alvio dengan nada manjanya.
"Ish jijik!" Rizky dan Alvio bergidik ngeri.
"Ih kalian jahat, punya sahabat kok jahat banget." Ucap Reza sambil mengerucutkan bibirnya.
"Emang lo sahabat gue?" Tanya Alvio sambil menaikkan alisnya.
"Bukan," ucap Reza.
"Jalan aja yuk Vio," ucap Rizky.
"Yuk."
Alvio dan Rizky berjalan keluar, meninggalkan Reza sendirian di kamar Alvio.
"KENAPA GUE SELALU DITINGGALIN YA ALLAH?!"
"GINI BANGET NASIB JOMBLO!"
"APA SALAH DAN DOSA KU SAYANG? KASIH SAYANG KU KAU BUANG-BUANG."
"BERISIK!" Teriak Alvio dan Rizky.
***
Pukul 9 malam hujan mengguyur kota Jakarta.
Di taman terlihat seorang gadis sedang duduk di tengah hujan yang deras. Bahunya bergetar, menangis dan menahan dingin yang menusuk sampai ke tulang rusuknya. Pikiran nya kacau, tidak terlihat wajahnya yang ceria.
"GUE BENCI!"
"ALLAH GAK ADIL!" Teriak Olivia sambil menangis.
"Kapan gue dapetin kasih sayang dari bunda sama papa?"
"Kenapa gue selalu di abaikan?"
"Allah, ambil aja Via. Via gak berguna hidup di dunia ini, semua orang juga benci sama Via."
Alvio dan sahabatnya berada di cafe yang dekat dengan keberadaan Olivia.
"Pesan apa mas?" Pelayan memberikan daftar menu kepada Alvio.
"Pesan rasa sayang ada gak mbak?" Tanya Reza yang membuat pipi pelayan itu merah merona.
"Jangan dengerin mbak, dia gila." Ucap Rizky sambil menunjuk Reza.
"Tapi ganteng kok," ucap pelayan sambil tersenyum gaje kearah Reza.
Rizky dan Alvio bergidik ngeri saat mendengar ucapan pelayan tersebut.
"Es cappucino 3 mbak."
Pelayan tersebut mencatat pesanan Rizky, setelah itu dia pergi ke belakang.
"Mungkin otaknya geser." Ucap Alvio sambil menatap punggung pelayan tadi yang mulai menjauh.
"Fans gue itu," ucap Reza bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
OLIVIA[Completed]
Fiksi Remaja|Tahap Revisi| Mohon maaf jika masih ada kesalahan dalam penulisan. Cerita ini baru mulai di revisi. Start {2/10/18} Finish {17/4/19} "Lo suami gue atau es di kulkas? Kenapa sih dingin banget?"-Olivia "Gue gak akan dingin kalau lo ingat semua tentan...