Part 14

1.7K 69 1
                                    

Happy reading😀

Suara langkah kaki menggema di koridor rumah sakit jam 2 subuh. Sepasang suami istri dan seorang gadis berjalan tergesa-gesa dengan wajah mereka yang terlihat bahagia dan cemas.
Saat sampai di depan ruangan yang membuat hati mereka bergetar cemas. Mereka langsung masuk kedalam dan melihat seorang gadis terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Laki-laki yang terbaring di sofa dan seorang dokter yang menenggelamkan wajahnya di samping gadis itu.

"Tio.." lirih Ela, mama Tio. Sambil berjalan mendekati Tio.

Tio terbangun dan langsung berdiri dari duduknya. Diikuti Alvio yang terbangun dari tidurnya dan langsung duduk.

"Via?" Kaget Nada saat melihat siapa yang sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

"Ma, pa. Dia Olivia Cassandra Novalia yang hilang di bandara Soekarno-Hatta 17 tahun yang lalu. Tio tau ini saat minggu lalu dia donorin ginjalnya untuk adik angkatnya." Ucap Tio.

Ela dan Haris langsung memeluk anaknya yang terbaring lemah itu. Nada menitikkan air matanya. Dia merutuki kebodohannya yang selama ini tidak tau dengan Olivia adik kandungnya.

"Nada, lo?" Tanya Alvio saat melihat Nada di ruang rawat Via.

"Bodoh banget sih gue sampai gak tahu dengan adik kandung gue sendiri." Ucap Nada sambil memeluk abangnya.

"Sekarang Via udah balik lagi ke kita. Kita harus jagain Via, jangan sampai kejadian dulu terulang lagi. Abang gak akan bisa maafin diri abang kalo kali ini gagal jagain Via." Ucap Tio sambil mengusap rambut Nada yang sedang terisak itu.

"Mama sama papa hampir gila selama ini nyariin kamu Via. Mama sangat merasa bersalah karena gak becus jagain kamu dulu." Ucap Ela sambil melepaskan pelukannya dan menangis.

"Kami janji kali ini akan jagain kamu. Cepet bangun Via, banyak yang pengen papa ceritain ke kamu," ucap Haris sambil mengecup singkat kening Olivia.

Sementara Olivia tidak bangun sama sekali. Membuat keluarganya dan Alvio khawatir.

****

Keesokan harinya.

Alvio masih berada dirumah sakit beserta keluarga Olivia. Alvio dan Nada tidak berangkat ke sekolah dengan alasan menunggu Olivia sadar. Tiba-tiba pintu ruang rawat Olivia terbuka. Semua yang berada di ruangan menoleh ke pintu.

"Andi?"

"Mia?"

Alvio, Nada dan Tio mengerutkan keningnya saat Ela dan Haris menyebutkan nama orang tua Alvio.

"Eh Ela sama Haris kenapa kalian disini?" Tanya Mia sambil berjalan mendekat kearah Haris dan Ela diikuti oleh Andi.

"Nungguin anak kami sadar," ucap Ela sambil memandang wajah pucat Olivia.

Mia membelalakkan matanya kaget.

"Via anak kalian? Anak yang 17 tahun lalu hilang di Bandara Soekarno-Hatta?" Tanya Mia tak percaya dan dibalas anggukan kepala oleh Ela dan Haris.

"Iya Mia, aku bener-bener bahagia sekarang. Terus kalian ngapain ke sini?" Tanya Ela.

"Sumpah ya aku gak nyangka kalau Olivia anak kalian. Kami kesini mau jenguk calon menantu kami dong," ucap Mia.

"Kalian temenan?" Tanya Nada sambil menaikkan alisnya.

"Kami sahabat dari SD malahan. Dulu kami berempat sahabatan, eh sekarang malah jadi jodoh." Ucap Haris sambil terkekeh.

"Takdir buat kita bahagia sekaligus bingung," ucap Andi terkekeh.

"Ternyata orang tua kita sahabatan, sekarang anak mereka pacaran." Ucap Nada sambil menatap Alvio.

OLIVIA[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang