Happy reading😄
Beberapa bulan kemudian...
"Ya ampun gue lulus!"
"Gue juga lulus!"
"Alhamdulillah gue diberi kelulusan."
"Gue lulus!"
Begitulah ucapan para siswa/i kelas 12 Ips1 yang hari ini menerima kelulusan nya.
Olivia dan sahabatnya masih belum membuka amplop kelulusan yang berada di tangan mereka masing-masing."Lo duluan Nad." Ucap Deli sambil menyenggol lengan Nada.
"Kita barengan aja bukanya." Ucap Olivia yang diangguki oleh Nada dan Deli.
Perlahan mereka membuka amplop kelulusan dan mengeluarkan isinya.
Nada tersenyum bahagia saat melihat tulisan tebal di kertas yang menyatakan Lulus.
Begitu juga dengan Deli yang bahagia karena lulus, sampai dia melompat-lompat bahagia.
Deli hampir saja terjatuh jika Reza tidak menangkapnya dan membuat Deli terjatuh di dalam pelukan Reza."Tenang sayang, jangan lompat. Syukur aja ada aku tadi, kalau gak mungkin kamu udah di pelukan lantai." Ucap Reza sambil membenarkan posisi Deli untuk berdiri.
"Tapi kan ada kamu tadi, jadi aku gak di pel___"
"Udah deh pacaran nya, nanti aja." Cibir Nada.
"Terus gimana? Kalian lulus semua?" Tanya Rizky sambil menatap mereka bergantian.
Pandangan Nada dan Deli beralih ke Olivia yang masih fokus ke benda yang berada di tangannya.
Alvio menatap Olivia sambil tersenyum tipis.
Dia sudah tau hasilnya, dia juga tau apa yang akan Olivia lakukan sebentar lagi.Olivia menatap semua sahabatnya dengan wajah serius.
Sedetik kemudian wajah Olivia berubah bahagia. Olivia melompat-lompat sambil mengucapkan kata lulus."Gue lulus! Nilai gue tinggi. Sumpah gue bahagia banget!"
Alvio ingin sekali mencubit pipi Olivia dan mencium keningnya.
Apalagi saat melihat ekspresi Olivia yang sangat lucu baginya."Demi apa lo? Kenapa bisa?" Tanya Deli tak percaya saat melihat nilai Olivia yang lebih tinggi dari mereka.
"Lo pakai ilmu hitam buat jawab semua soal ujian?" Tanya Nada sambil menatap Olivia.
Olivia berhenti melompat dan menatap Nada tajam.
"Ya kali gue pakai ilmu hitam. Gue ngerjain semua soal sendiri, pakai otak gue sendiri. Lo gak tau gue pintar?"
"Pintar dari mana? Dikelas lo juga tidur terus."
Olivia mengabaikan ucapan Nada.
Sedetik kemudian Olivia berjalan ke arah teman-temannya yang mulai mencoret-coret seragam SMA nya.Olivia sama sekali tidak niat untuk mencoret seragam SMA nya.
Dia hanya mengeluarkan hp nya dan mulai berfoto dengan semua temannya.
Mungkin ini kenangan terakhir yang dimilikinya sebelum benar-benar berpisah dengan temannya.Mata Alvio tak pernah lepas dari Olivia, baginya gadis itu benar-benar menarik.
"Alvio, foto bareng yuk." Ucap Olivia tiba-tiba yang membuat Alvio kaget.
"Hah?"
"Foto bareng."
Olivia berjalan ke samping Alvio dan mulai mengangkat hp nya untuk mengambil gambar mereka.
"Senyum dong, muka lo datar banget kayak landasan pesawat."
Alvio menatap Olivia sebentar, kemudian dia tersenyum yang membuat jantung Olivia berdetak dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
OLIVIA[Completed]
Teen Fiction|Tahap Revisi| Mohon maaf jika masih ada kesalahan dalam penulisan. Cerita ini baru mulai di revisi. Start {2/10/18} Finish {17/4/19} "Lo suami gue atau es di kulkas? Kenapa sih dingin banget?"-Olivia "Gue gak akan dingin kalau lo ingat semua tentan...