Happy reading😉
Alvio masih tak percaya dengan Olivia. Tidak mungkin kan dia hanya melupakan dirinya?
Alvio kembali mendekati Olivia, namun tangan seseorang membawanya ke luar dari ruangan Olivia."Jangan paksa dia buat mengingat." Ucap Tio sambil melepaskan tangan Alvio saat mereka sampai di depan ruangan.
Alvio hanya menatap Tio kosong. Kemudian dokter datang sambil membawa sebuah map di tangannya.
"Lo bisa minta penjelasan sama dokternya." Ucap Tio sambil berjalan masuk ke dalam ruangan Olivia.
Alvio menatap dokter yang sudah berada di depannya. Seakan tau, dokter tersebut menganggukkan kepalanya dan mulai menjelaskan apa yang terjadi pada Olivia.
"Sudah saya katakan semalam, benturan di kepalanya membuat pasien melupakan orang terdekatnya. Tapi bisa juga dia melupakan orang yang baru di kenal nya tahun ini atau beberapa bulan yang lalu. Dia akan kembali mengingat semuanya dengan perlahan dan proses nya terbilang tidak singkat. Jangan memaksa dia mengingat sesuatu yang dilupakannya. Karena itu bisa membahayakan nyawa pasien."
Alvio terdiam sambil terduduk di kursi. Pandangannya kosong, entah kenapa takdir sangat kejam mempermainkan dirinya.
"Cobaan apa lagi sekarang?"
***
Setelah 2 hari berada di rumah sakit, akhirnya gadis itu bisa keluar dari penjara obat.
Olivia menginjakkan kakinya ke jalan saat sudah sampai di depan rumahnya. Olivia mengernyitkan dahinya. Dimana dia sekarang?
Olivia melihat sekeliling yang membuat Haris dan Ela menatap aneh Olivia.
"Ini rumah siapa?" Tanya Olivia sambil menatap kedua orang tuanya.
"Ini rumah kita, Via." Ucap Ela sambil berjalan mendekati Olivia.
"Kapan kita pindah? Olivia baru 2 hari di rumah sakit ternyata udah pindah." Ucap Olivia sambil mengerucutkan bibirnya.
Haris dan Ela saling pandang, kemudian mereka menghembuskan napas perlahan. Kejutan lagi, Olivia tidak mengingat rumahnya.
Ela langsung menuntun Olivia masuk ke rumahnya diikuti Haris di belakang mereka.
"Kamar Via dimana?" Tanya Olivia sambil menatap mamanya.
Tanpa bicara, Ela langsung membawa Olivia ke kamarnya yang berada di lantai 3.
"Istirahat ya," ucap Ela saat mereka sampai di depan kamar Olivia.
Olivia menganggukkan kepalanya, kemudian dia masuk ke kamarnya.
"Kayak gak asing." Ucap Olivia sambil berjalan ke seluruh sudut kamarnya.
Olivia membuka pintu balkon kamarnya. Setelah terbuka, kaki Olivia terasa lemas saat sepotong ingatan melintas di kepalanya. Olivia terduduk di lantai balkon sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.
"Siapa cowok itu?" Tanya Olivia sambil berusaha berdiri.
"Kenapa dia meluk gue?"
"Kenapa gue harus nangis?"
"Dia siapa?"
"Kenapa gue__Ahrghhh"
Olivia memegang kepalanya yang kembali berdenyut sakit. Olivia tidak melihat jelas siapa cowok yang berada dalam ingatannya. Semakin dia berusaha mengingat, semakin kepalanya berdenyut sakit.
"Dia siapa?"
***
"Nad, cowok itu siapa? Dia murid baru, ya?" Tanya Olivia saat melihat Alvio memasuki kelas.
![](https://img.wattpad.com/cover/160448393-288-k89454.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OLIVIA[Completed]
Novela Juvenil|Tahap Revisi| Mohon maaf jika masih ada kesalahan dalam penulisan. Cerita ini baru mulai di revisi. Start {2/10/18} Finish {17/4/19} "Lo suami gue atau es di kulkas? Kenapa sih dingin banget?"-Olivia "Gue gak akan dingin kalau lo ingat semua tentan...