Part 33

1.4K 58 10
                                    

Happy reading💦

"Kamu siap Vio?" Tanya Andi sambil menatap anaknya yang sedang melamun.

Alvio menatap papanya sambil tersenyum tipis.
"Iya pa, Vio siap." Ucap Alvio.

"Nah gitu dong, ini baru anak mama." Ucap Mia

Alvio menganggukkan kepalanya, sedetik kemudian dia mengalihkan pandangannya ke arah kaca mobil.
Jantungnya berdetak dengan cepat dari biasanya, pikirannya terus mendarat pada satu wanita yang beberapa bulan ini dekat dengannya.

"Tenang Vio, semuanya akan kembali seperti semula." Ucap Mia berusaha menenangkan anak nya.

***

Tok..tok..tok

"Mereka udah sampai?" Tanya Tio sambil menatap pintu yang barusan di ketuk oleh seseorang.

Sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya sambil berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Eh om, tante sama Vio udah sampai, Silahkan masuk." Ucap Tio sambil menggeser sedikit tubuhnya ke samping.

"Via mana?" Tanya Mia sambil berjalan masuk ke dalam.

"Masih dandan di kamar nya tante, biasalah cewek." Ucap Tio dan di sambut oleh kekehan Mia dan Andi.

Ela menuruni anak tangga sambil membenarkan bajunya.
Saat di ujung tangga Ela terpeleset dan hampir terjatuh jika saja Haris tidak menangkap tubuh Ela.

"Lain kali hati-hati, kalau kamu jatuh kasian lantainya." Ucap Haris sambil membenarkan posisi Ela.

"Cuma kasian sama lantai?" Tanya Ela sinis sambil melipat tangannya di dada.

"Iya, soalnya mahal." Ucap Haris.

"Yaudah ambil sana!" Ucap Ela kesal.

Mungkin mereka tidak sadar dengan kedatangan seseorang yang berdiri sambil bersandar di pintu.
Ela dan Haris masih sibuk berperang mulut. Andi, Mia, Alvio, Tio dan seorang pria di belakangnya diam menonton.

"Kapan mulainya?"
Mereka menoleh ke belakang dan menemukan pria yang bersandar di pintu sambil sesekali mengunyah permen karet.

"Gibran." Ucap Alvio kaget dengan kedatangan sepupunya itu.

Gibran berjalan mendekati Tio dan menepuk bahunya berkali kali.

"Toilet nya dimana bang? Numpang bentar dong." Ucap Gibran yang membuat Alvio menatap nya tak percaya.

"Lo kesini cuma mau ke toilet?" Tanya Alvio sinis.

"Enggak lah, sekalian mau liat acara pertunangan lo." Ucap Gibran.

"Bang dimana toilet nya?" Lanjut Gibran sambil menatap Tio.

"Toilet samping kolam lebih dekat dari sini. Lo tinggal lurus terus belok kiri." Ucap Tio yang membuat Gibran menganggukkan kepalanya.

"Makasih ya bang." Ucap Gibran sambil berjalan menuju toilet.

Haris dan Ela menghampiri Andi, Mia dan Alvio yang masih berdiri.

"Silahkan duduk dulu, maaf ya soal perang mulut kami tadi." Ucap Ela tak enak hati.

"Gak apa-apa kok, dirumah juga sering yang kayak gitu." Ucap Mia sambil duduk di sofa diikuti Alvio dan Andi.

"Bisa kita mulai?" Tanya Andi sambil menatap Haris dan Ela.

"Tunggu bentar, Nada lagi jemput Via di kamarnya." Ucap Ela yang membuat Andi dan Mia menganggukkan kepalanya.

OLIVIA[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang