Aku ingin menjadi garpumu. Tapi, apa kamu mau menjadi sendokku?
- Dina Astria
-Happy Reading-
• C S K •
'Ya ampun! Dia bikin gue malu setengah mati! Tapi kenapa gue seneng pas dia gandeng gue ya? Jangan bilang gue beneran suka sama cowo tukang modus itu!' Batin Dina.
Dina melamun memikirkan hal itu dan hanya mengaduk ngaduk minumannya. Bahkan semangkuk bakso yang ia pesan sama sekali belum disentuh olehnya.
"Tuh anak kenapa sih? Dari tadi bengong mulu kerjaannya." Tanya Kenisha.
"Gak tau deh, gak ngerti juga gue." Jawab Kenisha.
"Ck, biarin aja lah ya, nanti juga sadar sendiri dianya." Ucap Nailla lalu melanjutkan acara makannya.
Luthfi dan kawan-kawan yang merupakan salah satu geng di kelasnya datang ke kantin, tentu saja bergerombol dengan jumlah 5 orang. Luthfi yang bisa dibilang sebagai ketua dari perkumpulan itu, Al yang paling santai dari keempat orang lainnya, Andika si paling menyebalkan, Bagoes yang selalu tebar pesona dengan menyisir rambutnya, dan Fitra yang tidak bisa diam. Kumpulan orang yang menyebalkan.
Luthfi dkk melewati meja yang ditempati oleh Dina dan teman-temannya, Nailla yang menyadari keberadaan Al langsung membisikan sesuatu pada Dina.
"Din, ada Al." Dina tersadar lalu menaikkan alisnya bingung, "Urusannya sama gue apa?" Nailla cemberut, Dina benar-benar tidak menyenangkan hari ini.
Luthfi dan teman-temannya duduk di salah satu meja yang tidak terlalu jauh dengan meja yang ditempati Dina. Saat baru saja duduk, Al langsung berdiri dan izin sebentar pada temannya.
"Mau kemana? Belum juga mesen makanan." Tanya Andika pada Al.
"Mau ke meja sebelah." Jawab Al lalu langsung pergi menuju meja Dina.
"Kayanya ada bau-bau yang lagi pdkt nih!" Kata Bagoes melirik Al yang baru saja pergi.
"Anjir, itu mah bukan meja sebelah namanya, mejanya Dina." Ucap Fitra mengomentari.
Saat Al datang, ia langsung menyuruh Nailla agar pindah duduk di samping Kenisha. Tentu Dina menyadarinya, Dina langsung geram pada Nailla saat Al duduk disampingnya.
Dina terus memberikan kode pada Nailla agar Nailla menyuruh orang menyebalkan di sampingnya untuk segera pergi. Namun Nailla hanya mengangkat bahu tidak mengerti dan melanjutkan makannya.
"Kenapa sih lo? Kayaknya takut banget kalo ada gue." Tanya Al yang merasakan ketidak nyamanan Dina padanya.
Dina menoleh ke arah Al, "Itu lo tau gue ngga nyaman, kenapa masih disini?"
"Terserah gue lah," Jawab Al santai lalu menarik mangkuk bakso milik Dina yang belum dimakan. Al hendak memakan baksonya namun Dina langsung menahan tangannya.
"Eh apa-apaan lo, bakso gue itu!" Al menghela napas, "Dari pada nggak dimakan, mending gue aja yang makan. Lumayan ongkos gue utuh," Al ingin memakan baksonya namun mangkuk bakso itu kembali ditarik Dina. Al menaikkan alisnya heran sambil menguyah baksonya.
"Hm, kenapa di ambil lagi?" Tanya Al dengan bakso yang masih dikunyahnya.
"Lah ini bakso gue." Ucap Dina membela dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Satu Kelas [Completed]
Teen FictionJatuh cinta. Dua kata penuh makna itu sering kali terjadi di masa remaja. Itulah yang dirasakan Dina dan Al, namun mereka berdua terjebak dalam cinta yang rumit. Perasaan yang sama-sama dipendam karena gengsi, dan salah paham malah membuat keduanya...
![Cinta Satu Kelas [Completed]](https://img.wattpad.com/cover/176041370-64-k952345.jpg)