5 • PTS •

550 23 7
                                        

Secepat inikah waktu? Kemarin aku masih tertawa bersamamu, tapi sekarang ada dia yang akan menggantikanmu.

-Cinta Satu Kelas-

-Happy Reading-

• C S K •

Hari ini tanggal 1 Oktober, hari dimana murid SMA Perwira akan melaksanan Penilaian Tengah Semester. Di SMA ini memiliki peraturan tersendiri, dari setiap masing - masing kelas akan dibagi menjadi dua gelombang dan salah satu gelombang akan duduk bersama kaka kelas yang sudah ditentukan pihak sekolah, begitu pula dengan gelombang yang lain.

Ruangan Dina yang terletak di kelas X IPS 4, kelas yang bersebelahan dengan kelasnya, dan ia tidak seruangan dengan Kenisha juga Nailla karena namanya masuk ke gelombang pertama sedangkan kedua sahabatnya itu masuk ke gelombang kedua.

Dina terus menggerutu dalam hatinya, ia sangat jengkel dengan peraturan duduk saat ujian di SMA ini, bukan apa - apa namun Dina kesal karena bukan hanya sebagian besar sahabatnya berada digelombang kedua, namun Al juga berada di gelombang kedua jadi ia tidak bisa melihat Al karena ruangan Al dengan ruangannya berbeda gedung.

Bel masuk berbunyi pertanda para murid harus ke lapangan karena di pagi yang terik ini akan diadakan apel pagi.

Setelah hampir setengah jam lebih apel, para murid kembali ke ruangan ujian mereka masing - masing. Dina yang baru saja duduk di bangku ujiannya hanya bisa menangkup kepalanya dengan tumpuan tangannya. Ia tidak bisa berfikir bagaimana teman sebangkunya nanti, menyebalkan, pelit, angkuh, pedean.

Dina melirik kartu peserta yang ditempelkan di bangku sebelahnya, Dina membacanya perlahan dan teliti, kaka kelas yang berasal dari kelas XI IPA 2 itu membuat Dina agak sedikit bingung dengan namanya.

"Nakula Syahla Juna? Ini cewe apa cowo sih? Aneh banget namanya, naya? Tapi kok kaya cowo ya? Ah terserah lah." Putus Dina pasca memikirkan jenis manusia yang akan menjadi teman sebangkunya selama lima hari itu.

Tak lama dari itu, dua laki - laki yang sepertinya adalah kaka kelas masuk kedalam ruangan itu. Cowo berpostur tinggi dan putih duduk di meja depan tempat Dina duduk, dan cowo yang satunya duduk di─sampingnya?

Ternyata orang yang bernama Nayaka ini adalah laki - laki, cukup cool, namun kulitnya yang agak sedikit hitam, dan tubuhnya yang tegap dan kekar sepertinya menggambarkan bahwa ia salah satu anak Paskibra, mungkin saja.

Kemudian seorang wanita paruh baya datang dengan membawa setumpuk kertas soal ujian dan lembar jawaban ulangan. Wanita tersebut memimpin doa lalu mulai membagikan kertas soal dan lembar jawaban ujian kepada murid - murid.

• C S K •

Delapan puluh menit berlalu, waktu ujian hanya tersisa sepuluh menit dan Dina masih belum selesai mengerjakan soal ujiannya, ia belum mengerjakan sisa soal pilihan ganda sebanyak lima soal.

Soal itu sangat susah bagi Dina, sepertinya Dina tidak mempelajarinya, karena memang sama sekali tidak ia ingat. Karena sudah pusing memikirkan jawaban kelima soal itu, Dina memutuskan untuk bersender di bangkunya sebentar untuk menetralkan pikirannya.

'Mama, Papa, maafin Dina ya Dina gak tau jawabannya. Tapi Dina bener - bener gak tau apa jawabannya soalnya Dina kayanya gak baca materi ini, maafin kaka ya Ma, Pa, Dina akan usaha doain Dina ya' Ucap Dina dalam hati.

Cinta Satu Kelas [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang