14 • Yaudah •

426 22 0
                                    

Berusahalah untuk mendapatkan apa yang kamu mau. Percayalah, tiada usaha yang menghianati hasil.

- Cinta Satu Kelas

-Happy Reading-

"Udah?" Tanya Al pada Dina yang sedang berkemas alat-alat tulisnya.

"Udah, yuk!" Dina dan Al berjalan ke parkiran bersama. Setelah Al memakirkan motornya, mereka langsung keluar sekolah. Selama perjalanan tak ada yang membuka suara, Al yang sibuk memperhatikan jalan dan Dina yang merasa lelah hingga akhirnya memeluk Al dari belakang.

Saat sudah sampai di depan rumah Dina, Dina mengajak Al untuk bertamu terlebih dahulu kerumahnya. Berniat untuk mengenalkan Al pada orang tuanya agar nanti orang tuanya tidak berfikir aneh-aneh tentang Al

"Assalamualaikum," Salam Al dan Dina bersamaan. Entah kebetulan atau tidak, orang tua serta adik Dina sedang berkumpul di ruang tamu sambil menonton tv

"Waalaikumsalam, eh bawa siapa ini?" Tanya mama Dina saat Al menyalimi tangan mama Dina

"Al tante," Jawab Al lalu menyalimi tangan papa Dina. Dina agak merasa takut jika papanya akan menilai yang macam-macam pada Al seperti yang papanya lakukan pada Noval. Papanya memang protektif dengan Dina. Tapi Dina tahu, papanya hanya tidak mau ia salah dalam pergaulan

"Oh Al yang waktu itu nganter Dina pulang dari perkemahan ya?" Tanya mamanya

"Iya tante,"

"Waalaikumsalam, duduk nak," Ucap papa Dina tersenyum. Dina terdiam, papanya tersenyum pada Al. Huh, bahkan ia pikir papanya akan memarahi Al. Sedangkan Desty─adik perempuan Dina─hanya diam menatap Al

"Ma, Dina ke atas dulu ya, mau ganti baju." Kata Dina lalu naik ke atas menuju kamarnya

"Mau minum apa nak?" Tanya papa Dina

"Nggak─"

"Nggak ngerepotin, bilang aja mau minum apa? Nanti dibuatin mama." Ujar papa Dina memotong perkataan Al

"Kopi aja tante, makasih banyak ya tante." Ucap Al canggung. Mama Dina langsung pergi ke dapur untuk membuatkan Al minuman

"Abang, namanya siapa?" Tanya Desty memeluk bonekanya

"Nama abang Ghozi Al, biasa dipanggil Al" Al tersenyum pada Desty

"Aku Desty ya bang, adeknya kaka Dina yang cantik. Tapi yang cantik aku bukan kaka Dina." Tukas Desty. Al hanya terkekeh pelan mendengar tutur Desty. Ternyata adiknya juga sama-sama aktif seperti Dina

"Maaf ya Al, Desty sama Dina emang gitu, saling ngebully satu sama lain." Kata papa Dina

"Wah nggak apa-apa kok om, saya juga kadang gitu kalo sama adik."

"Punya adik juga?"

"Punya om, tapi laki-laki."

"Kamu─sulung? Atau punya kaka?"

"Sulung om, saya sama adik saya."

"Wah kok bisa samaan gitu ya sama Dina, Dina juga anak sulung punya adik satu. Jangan-jangan jodoh nih," Kata mama Dina yang baru saja datang membawa minuman yang dibuat

Al terkekeh, "Ah tante bisa aja."

"Manggilnya mama sama papa aja, aneh kalo dipanggil tante om, silahkan diminum." Mama Dina tertawa lalu mempersilahkan Al minum

"Oh iya ma,"

'Berasa udah jadi mantu, manggilnya mama papa.' Batin Al.

Tak lama Dina datang dengan pakaian ala anak rumahan. Kaos hitam pendek dan celana selutut, sepertinya ini style Dina jika dirumah. Dina duduk disamping Al lalu memainkan ponselnya. Keadaan menjadi canggung, Al geram pada Dina. Tidakkah Dina merasa Al gugup seperti ini?

Cinta Satu Kelas [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang