20 • Break up •

383 18 2
                                    

Kata perpisahan yang diucapkannya adalah hal yang paling menyakitkan dari segalanya.

- Ghozi Al

-Happy Reading-

"Dina!" Pekik Nailla dan langsung menghambur ke dalam dekapan Dina saat Dina baru saja memasuki kelas. Dina hanya tersenyum sedang Kenisha dan teman sekelasnya menggelengkan kepala melihat tingkah konyol Nailla.

"Hm gue kangen lo tau nggak!" Kata Nailla saat melepas pelukannya.

"Apa banget lo, kemarin masih ketemu gue juga." Dina menaruh tasnya di atas bangkunya lalu duduk di samping Kenisha.

Dari pojok kelas Al yang tersenyum simpul melihat Dina, ia senang karena kekasihnya itu telah sembuh. Beribu maaf Al ucapkan dalam hati karena ia tidak menjenguk Dina ataupun memberi kabar. Semua karena Al yang kelelahan setelah mengantar Sella pulang.

"Gimana Din? Udah mendingan?" Tanya Kenisha

"Nah ini baru temen waras," Dina menunjuk Kenisha. "Nggak kaya lo Nai, temen baru sembuh langsung dipeluk kenceng. Mau gue mati kali ya," Dina terkekeh melihat Nailla yang juga tersenyum geli.

"Gue udah mendingan, tapi hati belum." Lanjut Dina.

"Yaelah, santai aja Din."

"Hai Din!" Panggil seseorang dari arah belakang Dina. Dina menoleh dan matanya seketika berbinar ketika melihat siapa yang ada di sampingnya kini.

"Alikka?" Dina berdiri lalu langsung memeluk erat Alikka, "Ya ampun kok gue bisa nggak sadar kalo ada lo ya? Hm Alikka, lo kemana aja? Gue kangen lo Lik," Dina melepaskan pelukannya memegang bahu Alikka.

"Lo nggak kenapa-kenapa kan?" Tanya Dina seolah tak memberi kesempatan Alikka untuk berbicara.

Alikka tersenyum, "Gue nggak apa-apa, maafin gue ya udah bikin lo khawatir." Seketika Dina menggeleng.

"Nggak! Gue yang harusnya minta maaf sama lo, gara-gara gue lo jadi sakit. Maaf ya,"

"Hah? Apa sih lo Din, kok jadi gara-gara lo. Udah, duduk aja sana, gue duduk disini juga." Alikka menarik kursi yang ada di meja sebelah Dina lalu mendudukinya.

"Oh iya, lo tau nggak? Gue denger-denger dari anak kelas ujung katanya si A─"

"Assalamualaikum," Ucapan Nailla terhenti saat Bu Hilda memasuki kelas. Seisi kelas menjawab salam Bu Hilda lalu kembali ke bangku masing-masing kemudian mengeluarkan buku pelajarannya.

"Ntar aja ceritanya, pas istirahat." Ucap Dina berbisik pada Nailla yang ada di belakangnya. Nailla membentuk oke dengan tangannya.

• C S K •

"Kantin kuy!" Ajak Nailla pada ketiga temannya yang terlihat sudah selesai merapikan buku tulisnya.

"Kuy lah!" Sahut Alikka lalu menggandeng tangan Nailla untuk berjalan lebih dahulu. Kini mereka berempat sedang berada dikantin, mereka menempati meja yang bermuatan untuk empat orang.

"Mau pesen apa? Biar gue yang pesenin." Tanya Nailla

"Tumben banget Nai lo rajin, biasanya paling ogah kalo disuruh mesen makanan." Cibir Kenisha

"Hm aku padamu Ken!" Susul Alikka membuat Nailla mengerutkan keningnya lalu cemberut.

"Teruntuk kalian berdua," Nailla menunjuk Alikka dan Kenisha secara bergantian "Kalian, pesen makanan sendiri!" Kata Nailla terlanjur kesal.

Cinta Satu Kelas [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang