Aku takut jatuh dalam pelukanmu, sebab suatu saat kamu pasti melepasku dan pergi meninggalkanku.
- Cinta Satu Kelas
-Happy Reading-
Seminggu setelah kejadian di uks itu, kini Dina sudah mendapatkan kelas baru. Ia mendapatkan kelas X IPA 2. Beberapa teman-teman sekelasnya adalah temannya saat masa MOS.
Hari pertama dikelas Dina dikejutkan dengan kehadiran laki-laki yang menolongnya waktu itu dikelas. Apa ini? Dina sekelas dengan laki-laki itu? Dina ingat, ia belum sempat berterima kasih pada laki-laki itu yang sudah terlanjur menghilang dari sisi brankarnya waktu itu. Ternyata dia benar-benar manusia, tidak seperti apa yang di pikirkannya.
Kini Dina sudah mulai mengenal teman sekelasnya. Ya walau masih suka tertukar nama. Dina sekarang sudah berteman dekat dengan Nailla dan Kenisha.
Tak selang beberapa waktu, Nailla sudah mendapat pacar yang juga teman sekelasnya, namanya Bagoes. Dina merasa sedikit senang karena setidaknya ia bisa menanyakan tentang laki-laki yang menolongnya waktu itu yang kebetulan teman dari Bagoes. Tidak terlalu jauh bukan untuk menanyakannya?
Entahlah kenapa Dina bisa sekepo ini, padahal ia hanya berniat untuk mengucapkan terima kasih, tapi kenapa ia harus mencari asal-usul laki-laki itu? Padahal ia sama sekali tak memiliki perasaan kepada laki-laki itu. Jangan bilang bahwa dirinya mulai terpesona oleh orang asing itu.
• C S K •
"Nai," Panggil Dina saat Nailla sedang asyik membaca novel yang baru dibelinya semalam.
"Hm."
"Gue boleh nanya nggak?" Tanya Dina
"Mau nanya apa hayo?" Tanya Kenisha menyahut.
"Tanya aja," Jawab Nailla yang masih fokus pada novelnya.
"Lo kan pacarnya Bagoes, nah lo tau dong nama teman-temannya," Kata Dina basa-basi.
"Nggak usah basa-basi, tanya aja langsung. Gue lagi fokus nih." Potong Nailla sebelum Dina melanjutkan aksi basa-basinya. Kenisha hanya tertawa melihat kedua sahabatnya yang sedang bergulat bicara.
"Nama dia siapa?" Tanya Dina frontal. Ia cukup kesal karena Nailla yang selalu merusak keadaan. Padahal Dina ingin basa-basi terlebih dahulu agar tidak terlalu freak. Nailla dan Kenisha menatap Dina heran.
"Dia siapa?" Tanya Kenisha.
"Dia saha sih? Dia banyak, tuh ada Diah Ayu, ada Dian Nafisa, ada─"
"Itu!" Tunjuk Dina pada laki-laki yang sedang duduk dipojokan kelas bersama teman-temannya yang sedang berbicara dengan sesekali tertawa. Tapi berbeda dengan laki-laki itu, ia hanya duduk diam melihat teman-temannya sambil mendengarkan lagu dengan headset yang terpasang di telinganya.
"Oh dia. Hayo, lo suka ya sama dia?" Tanya Nailla dengan nada meledek sambil menunjuk ke arah Dina.
"Ih engga, gue cuma nanya doang kali." Jawab Dina memalingkan wajahnya kesal, temannya ini memang tidak bisa diajak serius sebentar.
"Kalo nanya doang kenapa yang ditanya cuma dia doang? Kenapa nggak nanyain teman-temannya juga sekalian?" Tanya Kenisha juga meledek

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Satu Kelas [Completed]
JugendliteraturJatuh cinta. Dua kata penuh makna itu sering kali terjadi di masa remaja. Itulah yang dirasakan Dina dan Al, namun mereka berdua terjebak dalam cinta yang rumit. Perasaan yang sama-sama dipendam karena gengsi, dan salah paham malah membuat keduanya...