Kesalahan terbesarku adalah sudah percaya kepadamu. Tapi aku malah melakukan kesalahan itu lagi.
- Dina Astria
-Happy Reading-
• C S K •
Suara ricuh memenuhi seisi kelas X MIPA 2. Kericuhan itu terjadi karena pengumuman yang baru saja disampaikan oleh Pak Deddy, sang walas.
"Pemberitahuan dari kepala sekolah. Penilaian Akhir Semester atau PAS akan dilakukan satu minggu lagi. Bapak harap kalian bisa belajar semaksimal mungkin di akhir semester pertama ini." Ujar Pak Deddy menerangkan.
Dean mengacungkan tangannya meminta izin untuk bertanya dan langsung dipersilahkan oleh sang walas.
"Pak, nanti duduknya sama kaya PTS kemarin atau diubah lagi?"
"Keputusan dari komite sekolah, letak duduk akan sama seperti PTS, agar tidak terlalu ribet."
Seketika kericuhan terjadi, ada yang menunduk lesu karena tidak setuju. Ada juga yang bertos ria karena senang.
Berbeda dengan Dina yang sama sekali tidak menampakkan ekspresi apapun.
"Din, lo gimana?" Tanya Kenisha.
"Gimana apanya?" Tanya Dina balik.
"Ya lo kan sama Kak Noval lagi debat-debatnya. Nanti gimana kalo lo sengit lagi setelah lama nggak ketemu?" Sambung Nailla menjelaskan.
Dina mengedikkan bahunya tak tahu, "Lagian kan ini keputusan pihak sekolah, masa gue harus nolak? Gue siapa?"
"Iya juga sih," Lesu Kenisha dan Nailla
"Yaudah, kantin yuk!" Ajak Dina semangat setelah Pak Deddy keluar kelas yang bertepatan dengan berbunyinya bel istirahat. Mereka bertiga langsung melesat menuju kantin.
Ya bertiga, tanpa Alikka. Sudah seminggu terakhir Alikka menjauhkan diri dari teman-temannya. Tepatnya saat Kenisha dan Luthfi official. Benar kata pepatah 'Batu yang keras akan hancur jika diberi air setiap hari'. Siapa sangka? Setelah acara anniversary kedua orang tua Luthfi, Luthfi sering mendatangi rumah Kenisha secara nekat. Dan jika ditanya untuk apa datang, seenaknya Luthfi menjawab 'Cuma mau liat aja'
Saat Luthfi menembaknya secara tiba-tiba didepan orang tuanya, Kenisha hanya bisa merutuki kebodohan Luthfi yang mempunyai nyali sebesar gajah mada. Entah mukjizat dari mana, sang ayah yang biasanya sangat protektif dengan laki-laki yang dekat dengan Kenisha, justru malah mendukung Luthfi dan Kenisha. Dan akhirnya Kenisha menerimanya.
• C S K •
"Huh, besok udah PAS aja, nggak kerasa banget udah satu semester di SMA," Dina terkekeh. Rasanya waktu terlalu cepat. Saking cepatnya, waktulah yang menjalani semuanya. Semua masalah yang dihadapinya, hanya waktu yang menemaninya.
Dina tersenyum kelu, untuk yang kedua kalinya. Satu hari sebelum ujian sekolah, Dina selalu merasakan kehilangan. Harusnya ada penyemangat disampingnya, tapi sekarang lenyap.
Tapi untuk apa ia perdebatkan? Toh dia sendiri yang menyuruh Al untuk memberi jarak diantara mereka. Tunggu, apa Dina mengharapkan sebuah semangat dari Al? Dina berharap? Mengharapkan Al? Oh tidak, sepertinya ia sudah mulai gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Satu Kelas [Completed]
Fiksi RemajaJatuh cinta. Dua kata penuh makna itu sering kali terjadi di masa remaja. Itulah yang dirasakan Dina dan Al, namun mereka berdua terjebak dalam cinta yang rumit. Perasaan yang sama-sama dipendam karena gengsi, dan salah paham malah membuat keduanya...