21 • Terungkap •

333 14 0
                                    

Waktu akan membuktikan siapa sesungguhnya seseorang. Apakah dia benar-benar baik, atau dia orang jahatnya.

- Cinta Satu Kelas

-Happy Reading-

Al melajukan motornya menuju arah rumah Dina. Tepat dugaannya, Dina sedang duduk di bangku taman yang ada di dekat rumahnya. Gadis itu menunduk dengan wajah yang ditutup dengan kedua telapak tangannya. Al berhenti lalu melangkahkan kaki menghampiri Dina.

"Kamu kenapa bilang kaya gitu?" Tanya Al yang berdiri dihadapan Dina. Dina perlahan mengangkat kepalanya mengusap air mata yang sejak tadi mengalir deras dipipinya.

Dina terkejut dengan keberadaan Al disana. Gadis itu berdiri lalu merapikan penampilannya yang terlihat berantakan.

"Ngapain kamu disini?" Tanya Dina balik.

"Udah jelas aku nyari kamu, omongan kamu tadi itu bercanda kan?" Tanya Al lagi

"Aku─nggak bercanda, aku bener-bener mau kita udahan." Al meraih bahu Dina erat.

"Gue nggak percaya, ini mimpi. Lo nggak mungkin putusin gue, Din."

"Tapi ini nyata, Al." Dina terisak dalam tangisnya.

"Tapi kenapa?"

"Gue─udah nggak sayang sama lo. Dan lo juga nggak sayang sama gue, jadi lebih baik, kita sampai sini aja."

Al menggeleng, "Aku tau kamu bohong, jelasin kenapa?" Tuntut Al tegas.

Dina menunduk menarik napas dalam-dalam lalu kembali menatap Al, "Gue cuma nggak mau ada orang lain yang sakit karena hubungan kita. Gue udah tau kalo Alikka suka sama lo, dan gue nggak mau bikin dia tambah drop lagi. Ditambah, Sella juga suka sama lo. Gue kasian sama mereka, gue juga wanita. Asal lo tahu,"

Al diam. Ternyata Dina sudah mengetahui semuanya, tentang rahasia Alikka yang ternyata juga menyimpan perasaan lebih dari seorang teman padanya. Tepat dugaannya, inilah resiko yang akan harus ditanggung oleh Al jika Dina mengetahui rahasia ini. Dia tau betul Dina sangat penyayang dan tidak tegaan, sudah pasti Dina akan mengalah pada sahabatnya, Alikka.

"Din, tapi lo yang gue sayang, bukan Alikka." Kata Al

"Gue yakin lo juga sayang sama Alikka."

"Gue sayang sama Alikka sebagai saudara, gue udah anggap dia sebagai saudara gue, apa itu nggak cukup?"

"Buat Alikka itu nggak cukup, Al. Dia berharap lebih sama lo,"

"Salah dia yang berharap lebih sama gue, gue cuma mau sama lo."

"Al, masa depan kita masih panjang. Masalah cinta itu nggak penting, lebih baik kita fokus sama sekolah aja ya."

"Tetap aja gue maunya lo." Dina hendak berbicara namun suara seseorang menahan mulutnya yang ingin berbicara.

"Tapi Dina udah nggak mau sama lo lagi."

Dina dan Al menoleh ke sumber suara, disana ada laki-laki bertubuh tinggi yang sepertinya baru saja datang dan masih mengenakan almamater sekolahnya yang persis dengan yang Al dan Dina pakai, SMA Perwira.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Al pada laki-laki yang pernah menyakiti hati Dina sebelumnya, siapa lagi kalau bukan Noval.

Noval tersenyum smirk, "Mau nyamperin cewe gue," Noval melirik Dina lalu mengangkat alisnya "Ya kan, sayang?"

Rahang Al mulai mengeras, tangannya mengepal pertanda siap untuk melemparkan pukulan maut untuk Noval yang berani mengganggu gadisnya.

"Kenapa? Mau marah?" Noval terkekeh hendak meraih tangan Dina namun dengan cepat Al meraih kerah baju seragam Noval dan mendorongnya. Tak lupa hantaman yang dihadiahkan Al untuk Noval hingga membuat Noval hampir tersungkur ke tanah.

Cinta Satu Kelas [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang