Prinsip saya sederhana jangan memaksa yang tak mau, dan jangan mau dengan yang memaksa.
- Dina Astria
-Happy Reading-
• C S K •
"Jadi kamu mau pindah kapan?" Tanya Noval kepada gadis yang sedang berada disampingnya saat ini.
"Rencananya hari ini, dari semalam udah siap-siap soalnya, katanya mama juga udah suruh orang buat bawain barang-barang yang berat" Jawab Dina seadanya.
"Kaka bantu boleh?" Noval mencoba mendekatkan diri kepada Dina dengan pelan-pelan.
"Hah?!" Dina sedikit terkejut dengan tawaran Al untuk membantunya. Bagaimana tidak? Noval yang bahkan belum tau dengan keadaan keluarganya tiba-tiba langsung menawarkan dirinya membantu Dina.
"Boleh gak? Kaka gak maksa kok" Tanya Noval lagi.
"Ehm, gak tau kak, aku─"
"Nanti kaka nanya langsung ke orang tua kamu aja"
"Apa?!" Sentak Dina kaget bukan main.
"Udah ayo pulang!" Suruh Noval dan Dina masih tetap diam ditempatnya. Setelah berhasil menyuruh Dina untuk pulang bersama, akhirnya mereka berdua langsung melesat pergi menuju kediaman Dina.
Sepasang mata terus memperhatikan mereka berdua. Orang itu mengepalkan tangannya karena rasa cemburu dan sesak di dadanya yang membara. Namun tak lama dari itu, orang tersebut ikut melajukan motornya menyusul kepergian mobil yang ditumpangi dua insan itu.
• C S K •
Hari sudah malam dan jam menunjukkan pukul sembilan malam. Dirumah yang tak kalah megah dari rumah sebelumnya. Ya rumah baru Dina, yang berada disebuah perumahan yang sangat asri diwilayah tersebut.
"Kaka nggak pulang? Udah malem tau," Ujar Dina memecahkan keheningan diantara mereka. Oh lebih tepatnya itu sebuah sindiran halus untuk mengusir dia. Ya mereka, Noval dan Dina. Kini mereka berdua sedang menikmati pemandangan langit malam dan udara sempoi yang menghujam mereka.
Noval menoleh kearah Dina yang duduk disampingnya "Kamu ngusir kaka?"
"Ah enggak kok kak, Dina cuma nanya doang. Kali aja kaka dicariin sama orang tua kaka." Balas Dina tak enak. Memang niat awalnya untuk menyindir Noval, pikirannya tiba-tiba mengingat Al. Dan tiba-tiba juga pikiran itu terbesit diotaknya untuk menyuruh Noval pergi. Namun setelah mengingat apa yang dilakukan Noval pada keluarganya hari ini adalah sesuatu yang bisa dibilang tidak mudah.
Noval memang jadi membantu keluarga Dina untuk pindah rumah. Walaupun sang papa sempat mengusik Noval, namun entah kesabaran dari mana Noval bisa menerimanya dan tetap berniat untuk membantu keluarganya.
"Din," Panggil Noval tanpa membalas perkataan Dina sebelumnya.
"Ya?" Jawab Dina dengan kepala yang masih menatap langit malam.
"Besok malem ikut kaka ya?" Ajak Noval sambil memandangi wajah Dina. Dina yang mendengar ajakan dari Noval lantas menoleh ke arah Noval. Pandangan mereka bertemu, seolah-olah dunia ada digenggaman mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Satu Kelas [Completed]
JugendliteraturJatuh cinta. Dua kata penuh makna itu sering kali terjadi di masa remaja. Itulah yang dirasakan Dina dan Al, namun mereka berdua terjebak dalam cinta yang rumit. Perasaan yang sama-sama dipendam karena gengsi, dan salah paham malah membuat keduanya...
![Cinta Satu Kelas [Completed]](https://img.wattpad.com/cover/176041370-64-k952345.jpg)