Vol.1 - Chapter 21 Gelombang Kehancuran

241 10 0
                                    

Kami tiba di desa disaat yang tepat dengan para monster mulai membuat kekacauan.

Para knight dan petualang menyusul kami sedang melawan balik sebaik mungkin, tapi kayaknya sia-sia saja... Barisan mereka kocar-kacir dan terlihat akan hancur setiap saat.

"Raphtalia, bantu evakuasi warga."

"Tapi... Apa yang akan kamu lakukan?"

"Aku akan menghadang para monster."

Aku berlari kearah garis pertahanan dan melompat ke depannya. Ada kawanan monster, seperti belalang, dan aku mulai menyerang mereka menggunakan perisaiku.

Pukulan itu menghasilkan suara metalik yang bergemuruh, dan kayaknya nggak menghasilkan damage sama sekali.

Tapi mereka mulai berfokus padaku. Itu sama seperti leveling bersama Raphtalia.

"Queeeee!"

Para belalang itu terbang berbondong-bondong kearahku. Ada monster lain juga, seperti lebah raksasa, dan apa yang terlihat seperti para zombie.

Clang! Clang! Clang!

Entah itu karena perisaiku, atau karena Barbarian Armor, aku nggak tau. Tapi aku nggak menerima damage sedikitpun.

"P...Pahlawan!"

"Dengar! Aku akan menarik perhatian para monster, jadi gunakan kesempatan ini untuk kabur!"

Aku melihat sejumlah wajah yang kukenali.

"B....Baik!"

Semua orang mundur dan lari, meninggalkan aku sendirian untuk menahan para monster.

"Hei..."

Ada apa dengan orang-orang ini?

Aku mendesah jengkel, tapi para monster menyerbu kearahku dengan taring dan cakar mereka.

Aku bisa mendengar suara dentangan dan tabrakan, tapi aku nggak menerima damage. Aku bisa merasakan meraka merangkak padaku, kaki mereka menggelitik kulitku. Itu membuatku muak.

Aku terus memukul mereka.

Clang!

Beneran deh, apa-apaan orang-orang itu? Gelombang kehancuran barusaja datang, tapi aku sudah jengkel dengan mereka semua.

"T...Tolong!!"

Pemilik penginapan tempat kami menginap sedang dikejar oleh para monster.

Cakar monster itu hampir menebas dia, tapi tepat sebelum mereka melakukannya, aku berteriak "Air Strike Shield!"

Sebuah perisai muncul diudara untuk melindungi si pemilik penginapan. Dengan munculnya perisai itu di udara, pria itu terkejut, dan dia berpaling kearahku.

"Lari!"

"Te...Terimakasih!"

Dia tergagap saat mengatakan terimakasih. Lalu dia lari bersama keluarganya.

"Yaaaaaaaaah!"

Sebuah teriakan menggema di medan pertarungan, seperti sutra yang robek.

Aku berbalik untuk melihatnya, dan ada seorang wanita yang mati-matian berlari, diambang tertangkap oleh kawanan monster.

Dia cukup dekat dan....

"Shield Prison!"

Sebuah kurungan muncul dan melindungi wanita yang berlari itu.

Karena kemunculan kurungan yang tiba-tiba itu, para monster mengalihkan perhatian mereka padaku.

Itu benar. Aku disini. Datanglah padaku, cuma aku.

Tate no Yuusha no NariagariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang