Vol.3 - Chapter 8 Sebelum Badai

120 13 0
                                    

Matahari sudah terbenam, jadi kami kembali ke penginapan dan berfokus pada pengobatan luka Raphtalia.

Aku menuangkan air suci ke botol yang berbeda agar aku bisa menggunakannya untuk membasahi perbannya. Dan kemudian aku melilitkannya pada tubuhnya.

Ada desiran halus, dan asap hitam perlahan-lahan keluar dari perban itu. Kulitnya kelihatan jauh lebih baik, tapi sepertinya akar dari kutukan itu masih ada di suatu tempat. Kalau kami terus melakukan pengobatan, lukanya pasti akan sembuh.

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Oh, ya. Itu seperti... Itu agak... gatal, dan otot-ototku lemas. Rasanya aneh."

"Oh...."

Aku ingin dia baikan sesegera mungkin. Terutama mengingat bahwa akulah yang melukai dia.

"Tempat-tempat yang kamu obati terasa jauh lebih baik daripada yang mereka obati, Tuan Naofumi."

"Senang mendengarnya."

Aku ingin dia sembuh total. Berapa lama yang dibutuhkan?

"Itu nggak adil! Mbakyu bermanja-manja dengan Master sendirian!"

Filo tau bahwa kami berusaha menyembuhkan kutukan yang diderita Raphtalia, tapi dia nggak pernah melewatkan kesempatan untuk meneriakkan sesuatu yang menjengkelkan.

"Kami nggak bermanja-manja!"

"Dia benar. Kami berusaha menyembuhkan luka Raphtalia."

Bermanja-manja? Apa yang dia pikirkan? Oh yah. Dimana dia mempelajari kata semacam itu? Selain itu, kami nggak bermanja-manja. Aku dan Raphtalia nggak punya hubungan semacam itu.

"Oh.... karena Raphtalia hitam?"

"Aku nggak bilang begitu."

Mereka menjadi teman baik.

"Yah, gelombang berikutnya akan segera terjadi. Gimana kalau kita kembali ke Kastil Kota, mengambil barang-barang baru dari pria pemilik toko senjata, dan kemudian memakainya?"

"Baiiiiiiiiik!"

"Ide bagus. Kita sangat sibuk belakangan. Istirahat sebentar rasanya akan bagus."

"Ya, itulah yang aku pikirkan."

"Master, apa kau akan membuat makanan untuk kami?"

"Tentu. Mungkin kita bisa meminjam lempengan logam dari toko senjata lagi."

"Yay!"

Kami menghabiskan malam dengan berusaha menyembuhkan luka Raphtalia, dan kemudian tidur.

Setelah beberapa hari pemakaian air suci secara rutin, Raphtalia telah sepenuhnya sembuh. Aku lega bahwa air suci itu bekerja dengan cepat.

Kamu memutuskan untuk menghentikan kegiatan perdagangan keliling untuk sementara dan kembali ke Kastil Kota untuk melihat barang seperti apa yang dipersiapkan pemilik toko senjata untuk kami.

Gelombangnya nggak lama lagi akan datang, jadi ini adalah saat-saat terakhir yang kami miliki untuk melakukan persiapan secara sungguh-sungguh.

* * * * *

Kami sampai di toko senjata tepat saat dia membuka tokonya.

"Bocah, kau datang pagi sekali."

"Kurasa. Gimana hasilnya?"

"Lihatlah."

Pria tua itu berjalan ke belakang toko dan kembali sambil tangannya penuh dengan equipment baruku.

Tate no Yuusha no NariagariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang