"Oh! Itu dia!"
Kami meninggalkan toko senjata, dan karena suatu alasan, Itsuki, Ren, dan party mereka berjalan kearah kami.
Ren seperti aku. Tidak, sebenarnya dia datang dari Jepang versi sci-fi dimana orang-orang bisa betul-betul memasuki dunia virtual online.
Dan dia dipanggil ke dunia ini sebagai Pahlawan Pedang. Seperti Motoyasu, dia punya wajah tampan dan menarik. Ada sesuatu yang hampir seperti wanita tentang dia. Rambutnya hitam berkilauan, dan dia pendiam—keren.
Apa-apaan maksudnya? Mereka semua disini dikota disaat yang bersamaan?
Itsuki, nggak seperti terakhir kali aku melihat dia dalam pakaian lusuh, dia mengenakan equipment yang bagus.
Mereka pasti telah menyadari penampilan melas di wajahku. Itsuki melangkah maju dan berteriak keras:
"Kau lah orangnya. Aku menyelesaikan sebuah permintaan resmi, dan kau nyelonong mencuri hadiahku!"
"Apa?!"
Kenapa juga aku harus mencuri hadiah punya dia?
"Aku juga. Kau juga mencuri hadiahku."
Ren terlihat seperti dia bisa membunuhku dengan matanya.
Sepertinya aku tau apa yang dia maksudkan. Siapa yang menyebabkan semua masalah di kota pengunungan? Siapa yang membiarkan semua orang terjangkit penyakit yang mengerikan?
"Ren, oke, kau betul soal itu. Tapi aku gak tau apa yang dibicarakan Itsuki."
"Apa kau pura-pura bodoh?!"
"Aku betul-betul gak tau."
"Ok, tahan dulu. Kita harus membicarakannya terlebih dahulu, kalau tidak, Naofumi gak akan tau apa yang harus diakui."
"kau akan nganggep aku bersalah bahkan sebelum kita bicara?"
"Apa Master melakukan sesuatu?"
"Seingatku nggak ada."
Aku mencoba menenangkan Filo dan Raphtalia sambil melotot pada Ren dan Itsuki.
"Seenggaknya kenapa nggak kalian beritahu aku apa yang kau bedua bicarakan?"
Itsuki mulai menjelaskan apa tepatnya yang dia sesalkan padaku.
"Itu terjadi di wilayah utara. Aku bertugas menginvestigasi tindakan dari pemimpin lokal, dan kemudian aku bertugas mengeluarkan dia dari kantornya—itulah yang kulakukan."
Setelah itu, dia rupanya melakukan apa yang biasa dia lakukan, yang mana mengirim salah satu dari anggota partynya (yang selalu mengenakan armor yang terlalu mencolok) untuk menerima hadiahnya dari guild yang memberikan permintaan ini. Tapi saat dia pergi untuk mengambil upahnya, dia diberitahu bahwa upahnya sudah diambil, dan satu-satunya orang yang bisa dipikirkan Itsuki yang akan melakukan hal semacam itu adalah aku.
"Um, maaf karena menyelamu, Jenderal, tapi apa kau pernah mempertimbangkan bahwa kalau seorang pahlawan menyembunyikan identitas aslinya, dia mungkin nggak akan diakui atas tindakannya?"
"Jenderal?! Apa maksudnya itu?"
"Kau berjalan-jalan sambil membawa sebuah pedang di pinggangmu, berpura-pura menjadi seorang petualang biasa. Begitukan, Jenderal?"
Itsuki, mungkin mengabaikan kewaspadaannya, mulai berteriak padaku. Kelakuannya yang sembunyi-sembunyi terhadap questnya jelas-jelas menjadi suatu masalah.
Nggak satupun orang yang mengetahui seperti apa Pahlawan Busur, ataupun apa yang dia lakukan.
Jadi rakyat Melromarc jelas-jelas akan menganggap bahwa semua perbuatan baik di sini adalah tindakan Pahlawan Pedang dan Pahlawan Tombak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tate no Yuusha no Nariagari
AdventureIwatani Naofumi dipanggil ke Dunia-Paralel bersama dengan 3 orang lainnya untuk menjadi Pahlawan dunia itu. Setiap Pahlawan memiliki senjata legendaris masing-masing ketika dipanggil. Naofumi kebetulan mendapatkan Perisai Legendaris sebagai senjata...