Panas sekali.
"Gahhhh!"
Aku bisa mendengar sekelompok Filolial berteriak serempak, dan tubuhku terasa panas dan gak bisa bergerak.
Saat aku membuka mataku, aku menyadari aku sepenuhnya dikelilingi oleh para Filolial yang bersaing untuk mendekati aku.
"Ap...Apa yang terjadi?!"
"Hei! Master itu punyaku!"
Filo dengan serakah mendorong para Filolial lain menjauh dalam upaya untuk menguasai aku sendiri.
"Oh, ayolah..."
Saat aku akhirnya sepenuhnya sadar, aku menyadari sekarang sudah siang.
Kalau aku mulai masak dan bersantai, akankah hari ini akan berakhir sama seperti tadi malam?
"Hei, apa benar kau bertarung melawan Griffin King legendaris?"
"Yup. Memang. Lebih tepatnya, itu sebenarnya adalah seekor monster yang seorang manusia buat dengan mengubah para griffin biasa. Dia membuat begitu banyak Griffin King hingga semua Filolial terbang menghilang. Langit dipenuhi dengan kawanan griffin terbang."
"Oke, tapi apa kau mengalahkan Dragon King?"
"Iya. Aku merobek dia jadi kecil-kecil, tapi dia terus beregenerasi. Itu membuat pertarungan jadi sulit."
"Wow! Hei, apa benar Pedang Suci legendaris bersemayam di wilayah Filolial?"
"Ada sebuah pedang suci, tapi aku tidak tau tentang sebuah pedang legendaris. Kurasa tidak ada hal semacam itu. Meski beberapa senjata para Pahlawan lama masih disini."
Mata Melty berkilauan lagi, dan dia memgarahkan pertanyaan-pertanyaan seperti senapan mesin pada Fitoria.
Pada saat yang sama, Filo berdiri dibelakang dan melihat. Dia jelas-jelas cemburu.
Itu adalah sebuah adegan yang lucu. Kuharap hubungan mereka bisa bertahan.
Baiklah. Kami sudah selesai istirahat sekarang. Apa yang harus kami lakukan?
Aku memakan makanan ringan dan menoleh pada Fitoria. Kami betul-betul gak punya waktu untuk bersantai-santai.
Aku menyadari bahwa Fitoria mungkin cukup kuat untuk menteleport kami semua ke tempat sang ratu berada dimanapun itu. Aku harus menemukan cara untuk meyakinkan dia untuk membantu kami.
"Baiklah... Kalau begitu."
Fitoria berdiri dan mulai merapal sebuah mantra pada Melty. Angin berhembus dan membentuk semacam kerangkeng disekitar dia.
"Ap...Apa ini?!"
Melty meraih jerujinya dan mencoba kabur, tapi jeruji itu tajam dan melukai tangannya. Sedikit darah menetes pada jarinya.
"Apa yang kau lakukan?!"
Filo dipenuhi amarah menatap Fitoria.
"Mel-tan, kau akan menjadi sanderaku sekarang."
"Kenapa?"
"....."
Fitoria tidak menjawab dan hanya menatap kami. Udaranya dipenuhi dengan ketegangan.
Apa ini... Apa ini kelanjutan dari apa yang dia bicarakan tadi malam? Apa dia akan membunuh kami... dan kemudian pergi membunuh para pahlawan yang lain juga? Kami mungkin harus beranggapan begitu.
"Melty!"
Raphtalia berteriak memanggil Melty.
Sialan.... apa kami harus melawan Filolial raksasa itu disini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tate no Yuusha no Nariagari
PertualanganIwatani Naofumi dipanggil ke Dunia-Paralel bersama dengan 3 orang lainnya untuk menjadi Pahlawan dunia itu. Setiap Pahlawan memiliki senjata legendaris masing-masing ketika dipanggil. Naofumi kebetulan mendapatkan Perisai Legendaris sebagai senjata...