Vol.3 - Chapter 7 Komandan Jenderal

110 12 0
                                    

Aku sedang berpikir bahwa kami mungkin bisa menghabiskan stok kami lebih cepat. Jadi kami pergi ke sebuah desa di barat daya dan membeli bahan-bahan murah.

Kau lihat, aku mendengar bahwa ada bencana kelaparan di utara, yang mana itu artinya aku bisa menjual persediaanku untuk mendapatkan lebih banyak uang dan mendapatkan keuntungan yang besar.

Desa di barat daya sama persis dengan desa yang sudah kami kunjungi, ada monster BioPlant yang menyebabkan kekacauan.

Kami membersihkan kekacauan itu saat kami kesana, tapi sebelum kami pergi kami memberi mereka benih BioPlant yang ditingkatkan.

Itu sebabnya aku menduga mereka akan bersedia untuk menjual makanan pada kami dengan harga murah. Dan, sama seperti yang kuduga, warga desa senang melihat kami. Mereka menjual makanan pada kami dengan diskon yang besar.

Dari yang terlihat, benih BioPlant yang ditingkatkan yang kuberikan pada mereka telah ditanam. Kadang di bagian barat daya desa dipenuhi tanaman yang lebat dengan buah berwarna merah seperti tomat.

Kami memenuhi kereta dan menuju ke utara. Lalu sesuatu terjadi di kota kecil di tengah perjalanan.

"Huh? Pedagang keliling bersertifikat?"

Kami dihentikan dalam perjalanan kami ke kota oleh seorang seorang penjaga yang bertugas menarik pajak dan tarif untuk gubernur mereka.

Jadi aku menunjukkan sertifikat dari Riyute pada dia, tapi.....

"Itu tidak ada gunanya disini! Bayar pajaknya!"

"Tapi....."

Penjaga itu mengabaikan protes dari Raphtalia dan terus menuntut uang.

Aku melangkah maju untuk mulai bernegosiasi dengan dia, tapi dia nggak mau mengalah.

"Dasar orang gak tau diri!"

Hm.... Mereka sampai semarah itu, pasti ada sesuatu yang terjadi.

Sejak aku memulai perjalanan pedagang keliling ini, aku mempelajari satu atau dua hal tentang bagaimana menghadapi sesuatu di perjalanan.

Yang pertama adalah ancaman. Kalau kau memiliki kekuatan, kau bisa menggunakannya untuk memaksa orang agar setuju pada sesuatu yang normalnya mereka nggak akan setuju. Kau harus mencari kelemahan mereka dan menggunakannya untuk menjual sessuatu dengan harga yang lebih tinggi. Strategi ini bisa bekerja pada pelanggan yang angkuh. Tapi melihat bagaimana penjaga ini bertindak, dia mengganggap kami secara serius.
Yang kedua adalah negosiasi. Kami membentuk hubungan kami dengan orang-orang berdasarkan pada aliran percakapan. Itu bekerja dengan baik pada orang-orang yang gak punya permusuhan. Orang ini gak betul-betul punya permusuhan. Dia terburu-buru.

Kalau kedua metode ini nggak ada yang bekerja pada dia, itu artinya....

"Kedengarannya seperti gubernurmu adalah seorang yang cukup gila."

Aku melihat sekitar kota dan bergumam sendiri. Penjaga itu menyadarinya dan ekspresinya berubah sedikit.

"Jangan mengatakan hal buruk tentang gubernur kami! Kau akan dituntut!"

Semuanya mulai masuk akal. Penjaga itu sepertinya mengalami masalah besar untuk menangani kami—yang mana itu artinya, nggak satupun strategiku yang berhasil.

Kalau aku terlalu memaksakan, kami akan berakhir menerima resikonya.

Kalau aku mau dia mengalah, aku harus membuat bau yang parah dan membuat dia bingung, atau menyebabkan kekacauan yang cukup agar gubernurnya datang berbicara padaku. Tapi aku nggak bisa menebak apakah manfaat dari hasilnya akan sepadan dengan resiko yang dilibatkan.

Tate no Yuusha no NariagariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang