Vol.3 - Chapter 6 Selamat Datang

135 11 0
                                    

Kami pergi menemui penjual budak.

"Ah, bukankah itu sang Pahlawan? Apa ada yang bisa aku bantu?"

"Sebelum kita membahasnya...."

Aku berfokus pada apa yang dia pakai.

Dia tiba-tiba kelihatan sangat kaya. Pakaian dan perhiasannya kelihatan jauh lebih bagus dari yang sebelumnya.

"Kayaknya kau sukses belakangan ini."

"Semuanya berkatmu, Pahlawan. Begitulah tuan."

"Huh?"

"Karena kau melakukan perjalanan menjual barang-barangmu, aku menggunakan peluang itu untuk menghasilkan uang untuk diriku sendiri."

"Apa maksudnya?"

Aku punya beberapa teori tentang apa yang mungkin dia bicarakan, tapi aku nggak punya bukti untuk menuduh dia pada teori-teori itu.

"Pertama ada kegemparan tentang Filolial Queen. Banyak bangsawan dan keluarga-keluarga kaya yang berhenti untuk bertanya dimana mereka bisa mendapatkan mahluk seperti itu."

Jadi dengan melihat Filo di jalanan, menarik keretaku, telah membantu pengiklanan toko miliknya. Itu masuk akal sih—mengingat dia adalah monster yang sangat langka, orang-orang akan mencari tau dimana dia berasal, dan kemudian mereka akan menemukan "pelatih monster" ini dengan cepat.

Aku cukup sering bertemu orang-orang kaya yang mencoba membeli dia dariku secara langsung.

Kalau dipikir-pikir, bisa jadi itu sebabnya kenapa putri kedua itu mencoba mendekati kami.

Bukan hanya dia sangat membantu dalam pertempuran, tapi dia juga sangat berguna dalam bisnis. Sayang sekali buat mereka, aku nggak berencana menjual dia.

"Yah, aku mendapatkan reputasi karena hal itu, dan sekarang banyak orang yang datang untuk membeli monster dariku. Begitulah tuan."

"Baguslah."

Tentu saja, adapun untuk hal apa yang menbuat seekor Filolial menjadi seekor Queen, nggak seorangpun tau—dan kami juga nggak tau jawabannya. Jadi tentu saja aku nggak bisa menjual dia.

Mungkinkah Filolial dibesarkan oleh seorang pahlawan, dia akan menjadi seekor ratu? Cukup susah untuk mengurus Filo, aku bahkan nggak bisa membayangkan tentang mencoba mengurus dua ekor.

"Selain dari para monster, orang-orang juga memperhatikan bidakmu dan datang untuk mengetahui bahwa budak-budak yang kusediakan sangat berkualitas. Hal itu mengarah pada keuntungan yang cukup tinggi. Begitulah tuan."

Dia sedang membicarakan tentang Raphtalia. Dan dia memang benar. Bahkan aku sendiri mengakui bahwa Raphtalia memiliki wajah cantik dan tubuh yang indah. Kalau orang-orang melihat Raphtalia, mereka pasti menganggap bahwa penjual budak ini bisa dipercaya.

Tapi kurasa ini artinya bahwa aku sangat berperan penting untuk bisnis dan keuntungannya.

"Nah sekarang, ada keperluan apa kau datang kesini hari ini? Apa kau mencari seorang budak? Atau kau meminta bantuan dalam eksperimen Filolial ku?"

"Penjual budak, apa yang kau ketahui tentang perubahan kelas?"

"Perubahan kelas?"

"Ya. Si Sampah itu telah menyatakan bahwa nggak seorangpun dalam partyku diijinkan melalukan perubahan kelas. Ini membuatku sakit kepala. Lalu aku ingat kalau kau menjual budak diatas level 40. Kupikir mungkin ada suatu sertifikat, atau punya cara untuk menerobos peraturan itu."

Si penjual budak berpaling menghadap aku dan mengusap-usap dagunya dengan kesan berpikir secara mendalam.

"Aku menyesalkan harus memberitahumu bahwa aku nggak bisa membantumu mengenai masalahmu ini. Aku tidak punya sertifikat apapun."

Tate no Yuusha no NariagariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang