Vol.4 - Chapter 7 Pertempuran Perisai dan Tombak

129 9 0
                                    

"Filo, kau hadapi Motoyasu, dan..."

Saat pertempuran dimulai, aku memberi Filo perintah.

Motoyasu bilang dia gak akan menahan diri—meski melawan wanita. Matanya dipenuhi kebencian. Dia menyiapkan tombaknya.

"Aku, putri selanjutnya, adalah sumber dari segala kekuatan. Biarkan seluruh alam semesta mendengar kata-kataku dan patuhilah. Hujankan api pada musuh! Zweite Fire Squall!"

Saat perapalan sombong Lonte itu selesai, hujan api sihir berasal dari langit muncul.

"Naofumi! Filo!"

"Aku adalah sumber dari segala kekuatan! Dengarkan kata-kataku dan patuhilah! Hentikan hujan yang menghujani mereka! Anti-Zweite Fire Squall!"

Melty menghentikan upaya menghancurkan Lightning Cage agar dia bisa merapal mantra gangguan pada hujan api itu.

Tapi dia gak bisa sepenuhnya menetralisir efek mantra milik Lonte itu, dan api terus menghujani kami.

Seluruh area terbakar. Itu tampak seperti lautan api. Beruntungnya, cuma sebatas di barisan depan saja yang terkena efeknya, jadi cuma aku dan Filo saja yang kena.

"Itu benar. Aku gak akan membiarkanmu menendang Tuan Motoyasu kali ini."

Lonte itu berlari menyerang kami sekarang, merapal mantra tanpa ragu-ragu.

Tapi Melty juga handal dalam sihir.

Tetap saja, level Lonte itu lebih tinggi.

"Filo! Apa kau baik-baik saja?!"

"Ya! Aku gak apa-apa!"

Filo gak menerima damage yang signifikan dari api itu.

Adapun untukku... Sebelumnya aku baik-baik saja saat para wizard kerajaan memutuskan untuk menyerangku dengan api. Jadi kali ini juga gak masalah buatku.

"Aku adalah sumber dari segala kekuatan. Dengarkan kata-kataku dan patuhilah! Berikan hujan berkah! Zweite Squall!"

Melty memanggil hujan lebat untuk melindungi dirinya dan Raphtalia.

"Ha! Tuan Motoyasu, kau cuma perlu fokus pada Iblis Perisai itu! Aku akan mengurus burung ini dengan sihirku!"

Si Lonte dan para cewek lain di party Motoyasu mulai merapal mantra.

"Aku maju duluan!"

Filo masa bodo dengan perapalan itu. Dia menyerbu kearah Motoyasu.

"Tunggu, Filo!"

Dia gak boleh lari sembarangan kayak gitu—kami gak tau apa yang menunggu kami!

"Wing Tackle!"

Sebuah bola angin besar muncul dan terbang ke arah Filo yang masih berlari kearah Motoyasu.

"Hoh!"

Dengan sebuah kepulan asap, Filo berubah wujud menjadi manusia sambil berlari. Dalam sekejap dia memakai sarung tangan dan berlari untuk mencakar Motoyasu.

"Ugh...."

Motoyasu memutar tombaknya vertikal dan memblokir serangan Filo.

Sekarang aku paham. Fitoria mengajari Filo bagaimana bertarung dalam wujud manusia, dan Fiko menggunakan itu untuk menghindari serangan!

"Rasakan iniiiiiiiiiiiiiii!"

Cakar Filo menebas Motoyasu dengan cepat. Itu seperti cakar-cakaran. Agility Filo yang tinggi membuat serangannya begitu cepat hingga sulit ikuti. Memang dia sudah sangat cepat, tapi trik yang diajarkan Fitoria pada dia telah menunjukkan efek yang jelas. Dia lebih kuat.

Tate no Yuusha no NariagariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang