terik panas sinar sang surya tak menjadi masalah bagi Aisyah, tentu saja tidak jadi masalah karena apa? karena Aisyah sedang bersantai di depan televisi dengan satu toples camilan kesukaannya dan segelas jus jeruk.
"Bhaaahahaha...." tawa Aisyah menggema di ruang keluarga. Bagaimana dia tidak tertawa kalau kali ini dia sedang nonton acara lawakan yang super duper lucu.
"Gila! masa sampai segitunya" ucap nya tak jelas berdialog dengan siapa.
Suara Aisyah yang menggema membuat Raffa menjadi kesal. Pasalnya Raffa sedang mengerjakan tugas dari dosennya.
"His! punya adik satu, suaranya nglebihin orang sekampung!" gerutu Raffa kesal.
"Awas aja ya!" gerutu nya kesal sembari melangkah ke ruang keluarga tempat Aisyah berada.
"Eh! anak ayam?!" ucap Raffa berkacak pinggang.
"apaan abang ayam?" tanya Aisyah memutar matanya malas.
"Lo B aja dong kalau nonton tv, lo ganggu konsentrasi gua tau nggak!" ucap Raffa meluapkan kekesalannya.
"Yaudah sih! biarin aja, orang gua yang nonton kok lo yang sewot" ucap Aisyah tak mau kalah.
"lo itu kalau dibilangin sama Abang nya di dengerin! jawab mulu lo!" ucap Raffa kesal.
"Ya emangnya kenapa sih bang! biarin aja kenapa! kalau adeknya ini bahagia, sehat, sentausa.. digangguin mulu deh" ucap Aisyah cerewet.
"Idih!!! lo itu emang suka gesrek ya? tahu nggak abang tadi lagi apa?" tanya Raffa.
"enggak tahu, ga penting juga sih" ucap Aisyah malas, tangannya memencet tombol remote.
"Oh gitu? nggak penting? oke besok abang lo yang ganteng ini ngga bakalan ngasih uang buat beli bakso" ucap Raffa.
Aisyah membulatkan matanya, ohhh! no!!!! bakso adalah separuh hidupnya. Elemen terpenting dalam lambungnya.
"Yah! Yah! Yah! jangan dong bang, jangan ya?????" ucap Aisyah merengek.
"bodo amat!" ucap Raffa bersikap marah.
"Bang Raffa yang ganteng jangan ya? Ais janji ngga bakal ganggu abang lagi" ucap Aisyah nyengir.
"Oke tapi sekarang lo harus keluar dulu cari angin, jangan pulang sebelum jam 04.00 sore"ucap Raffa Memerintah.
"a.. a.. apa? ngapain?" tanya Aisyah setengah protes.
"sosialisasi sama tetangga baru kita, kan kita baru pindah" ucap Raffa menjawab pertanyaan Aisyah.
Aisyah mengulurkan tangannya pada Raffa."apaan" tanya Raffa.
"uang nya buat beli bakso" jawab Aisyah seperti rentenir.
"Dasar tomboy lo!" ucap Raffa memberikan uang selembar bernilai seratus ribu.
"Oke, gua pamit dulu ya, byee!" ucap Aisyah bergaya.
"Eh.. eh.. eh salam dulu" ucap Raffa.
"Asalamuallaikum" ucap Aisyah.
"wa alaikum salam" ucap Raffa tersenyum.
Itulah Raffa dan Aisyah, kakak beradik yang selalu debat dan adu mulut namun, Raffa selalu mengajarkan nilai-nilai agama dalam kehidupan Aisyah, karena baginya Aisyah adalah segala-galanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsyah Story(PROSES REVISI)
Teen Fiction#Follow dulu sebelum baca, sayang Judul awal : Ari dan Aisyah "Syah pacaran yuk?" "Maksud lo?" "Ya lo jadi pacar gue..." "Lo nge-prank gue ya?" "Ck! Gue serius... Lo jadi pacar gue mulai sekarang." "Apa! Nggak ya! Nggak mau!" "Gue nggak nerima penol...