Pengacauan!

643 61 11
                                    

"Makanan datang!" Teriak Aisyah mengagetkan Ari yang sedang mengutak-atik sosial media miliknya. Ari tersenyum, ia beruntung punya Aisyah di hidupnya. Ia selalu bersyukur tentang itu.

"Yuk makan," Ajak Aisyah. Ia duduk di sebelah Ari. Aisyah masak sederhana saja hari ini, ia memasak tumis kangkung dan menggoreng ikan.

"Ambilin," Ujar Ari sembari menunjuk piringnya yang masih kosong. Aisyah mengangguk, ia mengambilkan makanan untuk Ari.

"Sedikit apa banyak?" Tanya Aisyah.

"Banyak, aku laper soalnya." Jawab Ari jujur.

Aisyah mengangguk dan mengambilkan makanan sesuai seperti yang Ari minta.

"Sehabis makan aku mau bicara Ri, penting." Ujar Aisyah menatap tajam ke arah Ari sehingga yang ditatap mengernyitkan dahinya, namun tak lama Ari mengangguk.

*
*
*
"Jadi, kamu mau ngomong apa?" Tanya Ari duduk berhadapan dengan Aisyah. Acara makan-nya sudah usai.

"Lo tau kan Diera itu terobsesi banget sama lo? Bahkan dia nggak segan ngelukain gue." Ujar Aisyah. Ari menghela nafasnya lalu mengangguk.

"Aku mau apapun yang terjadi kedepannya kita harus saling percaya, karena aku rasa Diera itu ada hubungannya sama smart boy yang kemarin." Ujar Aisyah lagi.

"Smart boy yang di kantin?" Tanya Ari memastikan.

"Iya," Jawab Aisyah.

"Iya ... Kedepannya aku akan lebih percaya sama kamu daripada sama Diera ataupun itu siapa."

"Kamu tau kan aku cinta sama kamu?"

Aisyah mengangguk mendengar penuturan Ari.

"Jadi jangan tinggalin aku dan aku nggak akan ninggalin kamu, kita ikutin aja permainan Diera." Ujar Ari.

Ari mengusap rambut Aisyah yang sangat halus dan indah menurutnya. Mana mungkin ia akan meninggalkan gadisnya yang sangat sempurna dimatanya?

"Abang pulang!" Teriak seseorang di pintu utama. Aisyah dan Ari sudah menoleh ke sumber suara, tepat dimana seseorang bernama Raffa berteriak sangat kencang.

"Eh, ada elo Ri." Ujar Raffa ketika matanya menangkap objek manusia berjenis kelamin laki-laki sedang duduk di hadapan adiknya.

"Iya bang," Ucap Ari. Kemudian Raffa duduk bersama dengan mereka. Sedikit ingin menyinggung hubungan mereka Raffa berdehem.

"Ekhem."

"Kenapa bang?" Tanya Aisyah yang sedang asyik bermain handphone Ari.

"Kalian kapan nikah?"

Spontan Aisyah ingin tenggelam di lautan, jantungnya berdebar abnormal.

"Setelah lulus bang." Jawab Ari menatap Raffa lalu menatap Aisyah.

"Oh ... "

Raffa hanya ber-oh ria kemudian meninggalkan mereka, Raffa memasuki kamarnya dan ingin istirahat sebentar saja.

"Ri?" Panggil Aisyah.

"Apa sayang?" Tanya Ari menoleh kearah kekasihnya.

"Jalan yuk, aku pengen es krim sama bakso yang ada di depan sana." Ajak Aisyah setengah merengek. Ia sudah lama tidak jalan dengan Ari.

"Boleh, kamu ambil jaket gih." Titah Ari.

"Siap bos!"

______________________________
"Dingin gini masih mau makan es krim sayang?" Tanya Ari pada Aisyah yang sedari tadi sibuk memotret wajahnya dan wajah Ari.

 Arsyah Story(PROSES REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang