°°°
Jika aku salah, jangan menjauhiku dekatilah aku dan katakan kepadaku "kamu salah sayang."
°°°Ari berlari keluar kelasnya, tanpa memperdulikan guru yang tengah mengajar di depan kelas. Yang Ari pikirkan adalah kondisi Aisyah. Gadisnya, orang yang amat sangat ia cintai.
"Aisyah!"
"Syah bangun syah ... " Ucap Manda dan Elina yang tengah mencoba membangunkan Aisyah. Sedangkan Dimas, Fino dan Febri melapor pada guru BK tersebut.
"Syah, bangun syah ... " Ari menepuk-nepuk pipi Aisyah yang panas karena sinar matahari.
"Minggir." Ucap Ari.
Manda dan Elina menyingkir sesuai perintah Ari dan pria itu langsung membawa tubuh kekasihnya ke depan dadanya dan menggendongnya ke UKS.
"Bridal style."
"Apaan sih lo Man, yuk kita ikutin si Ari." Ucap Elina.
Sementara itu Ari semakin mempercepat langkahnya menuju UKS, wajah pucat Aisyah membuat dirinya semakin takut. "Tolong!" Teriak Ari ketika sudah berada di depan pintu UKS dan para petugas UKS membawa Aisyah pada blankar dan mulai melakukan tugasnya masing-masing. Ada yang mengambil minyak, ada pula yang melapor pada guru dan ada pula yang mendata identitas.
"Syah ... Bangun syah," Ari menggenggam tangan Aisyah dan duduk di kursi tepat di sebelah Aisyah.
Egh
Mata Aisyah mengerjap pelan, lalu tangannya memegangi kepalanya.
"Syah, kamu udah sadar?" Tanya Ari.
Aisyah hanya mengangguk pelan, ia masih sedikit pusing dan perutnya terasa perih.
"Aku keluar dulu ya, mau beliin Aisyah makan dan obat." Ucap siswi, petugas UKS. Ari mengangguk dan menatap ke arah Aisyah.
"Kamu udah bikin aku khawatir." Ucap Ari.
"Iya, maaf ... " Ucap Aisyah.
Aisyah menunduk dan tidak berani menatap ke arah Ari, meskipun ia tau sedari tadi Ari terus menatapnya.
"Mau baikan?"
Tiba-tiba Ari mengacungkan jari kelingkingnya di hadapan Aisyah. Aisyah mematung sejenak, lalu pipinya mengembang. Ia tersenyum.
"Aku janji ngga bakal ngulangin kesalahan aku." Ucap Ari.
Aisyah menautkan kelingkingnya dengan kelingking Ari.
"Iya," Ucap Aisyah.
"Beneran?" Tanya Ari. Keduanya masih membiarkan kelingking mereka di posisi yang sama, tidak ada yang mengubahnya.
"Iya bawel!" Ucap Aisyah, ia mendengus kesal.
"Kenapa tadi pingsan?" Tanya Ari, tangannya membawa tangan Aisyah ke genggamannya. Aisyah mengelus perutnya sendiri.
"Ada bayinya?"
Pletak!
Aisyah menjitak kepala Ari yang seenak jidatnya mengatakan dirinya memiliki bayi dalam perutnya.
"KDRT mulu belum nikah juga." Ucap Ari mengusap bekas jitakan Aisyah. Bibirnya mencebik kesal.
"Belum sarapan sayang." Ucap Aisyah.
Ari langsung tersenyum seketika setelah mendengar kata sayang keluar dari bibir Aisyah.
"Mau makan apa? Biar aku beliin." Tanya Ari.
"Ngga usah, kan tadi mau dibeliin sama petugas UKS." Jawab Aisyah.
"Gue mau lihat Aisyah, eh mereka malah romantis-romantisan." -Fino
"Biarin aja ngapa, orang mereka baru baikan."-Elina.
"Beruntungnya Ais dapat cowok kayak Ari."-Kanaya.
"Udah yuk ... Kantin kita."-Febri.
"Kalian mau disini terus moment mereka rusak?"-Dimas.
" Yuk,"-Manda
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsyah Story(PROSES REVISI)
Teen Fiction#Follow dulu sebelum baca, sayang Judul awal : Ari dan Aisyah "Syah pacaran yuk?" "Maksud lo?" "Ya lo jadi pacar gue..." "Lo nge-prank gue ya?" "Ck! Gue serius... Lo jadi pacar gue mulai sekarang." "Apa! Nggak ya! Nggak mau!" "Gue nggak nerima penol...