"Udah siap?" Tanya Ari, ia sedang duduk di ruang tamu Aisyah bersama Raffa.
"Udah, yuk!" Ajak Aisyah.
"Bang, gue jalan dulu ya sama Aisyah.." Ucap Ari meminta izin. Sedangkan Raffa hanya tersenyum
"Bang!" Sentak Aisyah.
"Iya, pulangnya jangan malem-malem..." Ucap Raffa tetap fokus ke hp nya.
"Assalamu'alaikum..." Ucap Ari dan Aisyah bersamaan.
"Wa alaikum salam.."
-
"Kita mau kemana?" Tanya Ari melirik Aisyah yang sedang memainkan hp nya. Sementara Ari sedang menyetir. Aisyah tak menjawab, ia malah makin serius dengan hp nya.Cit! Ari memberhentikan mobilnya dan langsung merebut hp Aisyah.
"Ari! Lo apaan sih."
Ari tersenyum kecut, rupanya Aisyah sedang berkirim pesan dengan Azka. Hatinya memanas, mungkin langit juga akan menampakkan petirnya.
"Nih gue balikin... Lo chattingan aja sama Azka." Ucap Ari, kemudian menjalankan mobilnya lagi dengan perasaan bergemuruh.
"Kamu marah ?" Tanya Aisyah, jujur ia merasa tak enak hati dengan Ari. Karena bagaimanapun Ari kekasihnya. Apa Ari cemburu?
"Enggak kok..." Jawab Ari tersenyum.
"Kita kemana Ri?" Tanya Aisyah, kini ia harus mengembalikan mood Ari yang memburuk.
"Kayaknya kita nggak usah kemana-mana syah, mau hujan... Lo tunggu disini ya?" Ucap Ari, ia keluar dari mobilnya dan membeli dua porsi bakso lalu dibungkus plastik.
"Kita pulang ya?" Ajak Ari, sedangkan Aisyah hanya mengangguk. Ia merasa bersalah.
Kalau saja aku raja
Aku ingin kamu ratunya
Kalau saja aku bulan
Aku ingin kamu bintangnya
Tapi, kalau aku duri
Aku tidak ingin kamu jadi kaki
Aku tidak mau kamu tersakiti
Sedikitpun!-Ari-
Setelah setengah jam lebih, akhirnya keduanya sampai di rumah Aisyah. Ari masih diam.
"Kamu turun ya, aku langsung balik aja..." Ucap Ari, ia tersenyum mengusap pipi kekasihnya, kekasih yang hatinya bukan untuk dirinya.
"Nggak mampir dulu?" Tanya Aisyah.
"Enggak... Aku capek soalnya." Jawab Ari terkekeh.
"Terus baksonya?" Tanya Aisyah lagi.
"Kamu makan sama bang Raffa aja..." Jawab Ari.
Grep! Aisyah memeluknya erat, Ari bahkan hampir terjengkang.
"Aku min..ta maaf hiks..." Aisyah sesenggukan di pelukan Ari. Tanpa diperintah Ari membalas pelukan Aisyah.
"Iya, nggak apa-apa kok..." Ari mengusap punggung Aisyah, agar tangisannya berhenti.
"Aku salah hiks.." Aisyah terus saja menangis, meluapkan emosi yang sedari tadi ia tahan.
"Aku nggak ada apa-apa sama Azka, tadi aku cuma minta maaf sama dia... Kamu jangan marah ya? Aku nggak suka kalau kamu gini..." Ucap Aisyah mengelap airmatanya dan menghadap ke Ari yang tersenyum.
"Janji nggak akan ngulangin?" Tanya Ari, ia menyodorkan jari kelingkingnya.
"Janji!" Aisyah langsung mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Ari.
"Udah jangan nangis, jelek nanti..." Ucap Ari mengusap pipi Aisyah.
"Biarin..." Ucap Aisyah.
"Yaudah ya sayangnya Ari... Ari pulang dulu..." Ucap Ari menoel hidung Aisyah.
"Nggak boleh! Kamu harus mampir dulu!" Ucap Aisyah kekeh.
"Tapi-"
"Harus mampir dulu!" Ucap Aisyah.
"Iya..."
"Kamu nggak salah kok..." Ari tersenyum, ia menghibur kekasihnya dengan mencubit pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsyah Story(PROSES REVISI)
Teen Fiction#Follow dulu sebelum baca, sayang Judul awal : Ari dan Aisyah "Syah pacaran yuk?" "Maksud lo?" "Ya lo jadi pacar gue..." "Lo nge-prank gue ya?" "Ck! Gue serius... Lo jadi pacar gue mulai sekarang." "Apa! Nggak ya! Nggak mau!" "Gue nggak nerima penol...