Dengkuran-dengkuran halus keluar dari mulut Aisyah yang masih terlelap di alam mimpi, Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi.
Kring.. kring.. kring
Suara jam wekker yang berwarna biru tua membangunkan Aisyah.
"Hoam!!! jam berapa nih?" tanya Aisyah, perlahan ia membuka matanya.
"Hah!!!!!! kesiangan" teriak Aisyah Berlari ke kamar mandi.Di dapur, Dina sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga nya tercinta.
"Affa.. adek kamu kok belum bangun? bangunin gih ke atas" ucap Dina yang sedang menggoreng telur mata sapi.
"Malas Bun, ntar juga bangun sendiri" ucap Raffa memainkan ponselnya.
Panjang umur, baru saja di omongin si Aisyah sudah nongol dari tangga dengan ekspresi penuh kekesalan.
"Bunda! Bang Affa! kok ngga bangunin Ais sih? ntar Ais telat!" ucap Aisyah kesal.
"Tadi, bunda udah nyuruh Affa bangunin kamu tapi katanya tadi malas" ucap Dina melirik ke Raffa.
"Babang!!! tuyul!!!! dasar!!!! lo kok ngga bangunin gua?" tanya Aisyah protes.
"Lo kan udah besar! berubah dong!" ucap Raffa tak mau di salahkan.
"Apaan sih lo! lo kok sensi amat!" ucap Aisyah tak mau kalah.
"Aisyah, sudah.... sekarang kamu sarapan, nanti ayah anter ke sekolah baru kamu" ucap Hasan.
"Iya Ayah.. tapi uang saku naik ya?" pinta Aisyah nyengir.
"Apa? nggak.. nggak ada naik-naik an" ucap Hasan.
"Yaudah kalau gitu Ais ngga mau sekolah! titik no koma!" ucap Aisyah sok marah.
"Oke-oke, Ayah tambahin" ucap Hasan.
Perlu kesabaran ekstra untuk menghadapi gadis bandel nan tomboy macam Aisyah. Bagaimana tidak? Aisyah sekarang memakai Baju panjang di lipat dan rok panjang yang longgar. Rambut digerai dan memakai topi berwarna hitam.
"Yeay! Ayah baik" ucap Aisyah tersenyum senang.
Kurang lebih jam 07.30 Aisyah sudah sampai di sekolah barunya. Ketika Aisyah keluar dari mobilnya banyak siswa-siswi yang memperhatikannya dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Cantik sih tapi tomboy" ucap salah satu siswa.
"tipe gua tuh"
"Apaan? cantikkan gua lagi"
"Tomboy ih"
Aisyah berjalan santai tanpa menggubris omongan murid-murid di sekolah barunya tepatnya SMA Bunga Bangsa.
****
Setelah mengurus semua administrasi pendaftaran, Hasan meninggalkan putri nya dan pergi ke perusahaannya.
Aisyah ditinggalkan di ruang guru bersama seorang guru yang bernama Laila.'Bosen gua.. ngga kenal sama seorang pun disini, mana kayaknya sombong-sombong lagi' batin Aisyah sembari tengok kanan-kiri.
"Ayo nak.. ikut ibu ke kelas" ajak bu Laila ramah.
"Iya.." dengan santai Aisyah berjalan disamping sang guru.
Setelah berjalan mengelilingi beberapa ruangan, tibalah Aisyah di kelas barunya. Anak-anak di kelas barunya menatap Aisyah dengan tatapan aneh.
"Selamat pagi, anak-anak" sapa bu Laila.
"Selamat pagi bu" sapa Anak-anak di kelas itu.
"Nah.. hari ini kalian kedatangan teman baru, Aisyah silahkan kenalkan diri kamu" ucap bu Laila.
"Iya bu.." ucap Aisyah.
"Kenalkan nama saya Aisyah bisa dipanggil Ais" ucap Aisyah memperkenalkan diri.
"Baik anak-anak apa ada yang ditanyakan?" tanya Bu Laila.
"Minta nomer WA dong" ucap salah satu siswa.
"Sorry.. hp gua rusak" ucap Aisyah.
"Sombong amatlah.." ucap salah satu murid yang bernama Diera. Diera cs adalah geng tersombong dan suka semena-mena sendiri.
"Jijik.." ucap Helga
"Bad" timbrung Andien.
'Busyet.. itu mulut apa cabe kok pedes banget ya' Batin Aisyah.
"Nah, Aisyah kamu bisa duduk di bangku itu" ucap Bu Laila menunjuk bangku kosong.
"Iya bu" ucap Aisyah, dia berjalan ke bangku yang dimaksud bu Laila. Aisyah segera mendudukkan tubuhnya diatas kursi, diliriknya seorang yang ada di dekatnya. Hal pertama yang Aisyah pikir adalah Cupu.
"Hai.." sapa Aisyah pada gadis berkacamata di sampingnya.
"Hai.." sapa nya pada Aisyah.
"Nama gua Aisyah.. lo siapa?" tanya Aisyah tersenyum sembari mengulurkan tangannya.
"Manda..." jawab gadis cupu itu.
"Oh ..." ucap Aisyah ber-oh ria.
"Hai.. gua Kanaya" ucap seorang siswi yang cantik, rambut digerai dan manis!.
Entah sejak kapan Kanaya berada di dekat Aisyah. Selain Kanaya ada juga tiga orang siswa yang ingin berkenalan dengan Aisyah."Gua Aisyah.." ucap Aisyah.
"Hai syah gua.. Dimas" ucap salah satu diantara ketiga siswa.
"Gua Aisyah...".
"Gua Febri".
"Gua Fino".
"Eh.. gua boleh kan temenan sama kalian?" Tanya Aisyah.
"Ya boleh dong syah.." jawab Kanaya ramah.
"Kalau lo butuh apa-apa, lo bilang ke kita aja" ucap Febri.
"Iya syah.. jangan sungkan ya" ucap Dimas.
"Iya.. makasih, btw.. kayaknya kalian pemain basket ya?" tanya Aisyah.
"Iya, kok lo tahu?" tanya Dimas.
"Gua juga bisa kok main basket" ucap Aisyah.
"Wah, keren nih! kebetulan tim basket putri itu ada kekurangan pemain syah" ucap Kanaya.
"Wah.. gua boleh gabung dong?" tanya Aisyah.
"Boleh kok.. ntar istirahat, lo ikut kita aja.. gua kenalin sama tim kita" ucap Fino.
"Oke...".
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsyah Story(PROSES REVISI)
Teen Fiction#Follow dulu sebelum baca, sayang Judul awal : Ari dan Aisyah "Syah pacaran yuk?" "Maksud lo?" "Ya lo jadi pacar gue..." "Lo nge-prank gue ya?" "Ck! Gue serius... Lo jadi pacar gue mulai sekarang." "Apa! Nggak ya! Nggak mau!" "Gue nggak nerima penol...