Aisyah sudah cantik dengan gaun putihnya. Panjangnya sekitar selutut dengan hiasan berundak-undak.
"Ma, Aisyah ngga usah di make up ya?" Ujar Aisyah. Permintaan yang sulit sekali untuk dikabulkan, mamanya menggelengkan kepala yang artinya tidak.
"Kamu harus di make up, udah mau nikah kok ngga mau di make up ..." Ujar Dina lalu mengambil peralatan berdandan di kamarnya, karena Aisyah tidak punya alat-alat itu.
Aisyah berdecak kesal, mau nikah aja repot banget sih batin Aisyah. Ingin rasanya ia kabur dari acara pertemuan andaikata bukan dengan kekasihnya.
Klung!
Diliriknya notifikasi di ponselnya dan seketika itu senyuman Aisyah merekah. Tebakan kalian benar, Ari baru saja mengirimi Aisyah pesan.
AriAja
Syah ...Apa?
Aisyah terdiam sejenak tanpa beranjak dari room chatnya dengan Ari.
Aku bawa teman-teman ke rumah kamu nanti
Aisyah melotot tajam, apa Ari tidak berpikir dulu sebelum bertindak. Harusnya satu sekolah jangan sampai tahu soal rencana pernikahannya.
"Syah, sini mama dandanin ... " Ujar Dina yang sudah datang membawa peralatan yang diinginkannya.
Aisyah meletakkan ponselnya dan langsung menghampiri Dina. Meskipun pikiran Aisyah sekarang sedang kemana-mana.
"Kamu udah mau nikah, harus berubah nak ... Jadilah istri yang baik kelak." Ucap Dina sembari memoles bedak di wajah Aisyah.
"Iya ma ... " Ucap Aisyah.
***
Kedua keluarga tengah berkumpul di ruang tamu untuk merencanakan pesta pernikahan Ari dan Aisyah."Ari sama Aisyah mau pernikahan ini ditunda ma, setidaknya sampai kita lulus SMA ... " Ucap Ari.
"Jadi begitu menurut Ari?" Tanya papa Ari. Sedangkan Ari dengan tegas mengangguk.
"Iya om, menurut Azka juga begitu .. Setidaknya mereka lulus dulu. Sangat berbahaya jika satu sekolah tahu om ... " Ucap Azka yang dibawa Ari dari rumahnya.
"Kalau Aisyah?" Tanya papa Ari.
"Menurut Aisyah, pernikahan ini memang sebaiknya ditunda dulu om ... Aisyah masih ingin sekolah sampai lulus." Ucap Aisyah.
Ari yang duduk di sebelah Aisyah-pun langsung menggenggam tangan Aisyah lembut.
"Kalau saya terserah anak-anak saja." Ucap Dina yang diangguki oleh Rianna.
"Bagaimana Hasan?" Tanya Papa Ari.
"Saya menyetujui keinginan Ari dan Aisyah." Ucap Hasan.
"Baik, kalau begitu pernikahan kalian akan diundur sampai kalian lulus." Ucap papa Ari.
Semua yang ada di ruangan tersebut mengucapkan hamdalah. Tak terkecuali Azka.
"Ya udah yuk, saya sudah siapkan makanan ... Mari makan bersama." Ajak Dina.
Seluruh anggota keluarga pun beranjak menuju ruang makan yang terletak di sebelah ruang dapur.
"Bentar ... " Ucap Ari ketika Aisyah ingin beranjak.
"Kenapa?" Ketus Aisyah.
"Ciye, masih marah karena prank ?" Tanya Ari. Benar, Aisyah kena prank dengan Ari yang mengatakan aku bawa teman-teman.
"Menurut kamu?" Ketus Aisyah, lagi. Tangannya ia silangkan di depan dada.
"Udah jangan marah, aku minta maaf ... " Ucap Ari.
Tangannya ia sentuhkan ke pipi Aisyah dan
"Aduh! Jangan dicubit! Sakit!" Ucap Aisyah karena Ari mencubit pipinya.
"Habisnya lucu sih pipi kamu." Ucap Ari mengusap-usap bekas cubitannya.
"Jahat." Ucap Aisyah mencebikkan bibirnya.
"Minta dicium?" Bisik Ari.
"Ih!"
Aisyah memukul-mukul lengan Ari dengan sekuat emosi.
"Aduh ... "
"Rasain!"
"Ampun yang."
"Ngga ada ampun-ampun."
"Kalian ditunggu di meja makan! Malah mesra-mesraan!"
"Raffa!" Nyaring Aisyah sembari mengejar abangnya.
"Ngga sopan yang." Ucap Ari.
"Biarin."
*
**
Aku rindu mereka😴💙Bagaimana dengan kalian?
Menurutku rindu itu hanya bisa dirasakan tanpa bisa mengulang, intinya cuma bisa mengenang.
Apapun itu yang penting adalah kita harus selalu support Ari Irham.
Juga Aisyah Aqilah.
Pokoknya aku rindu mereka💙
.
No ( ,)
Sekian ...
Silahkan vote kalau suka💙
Komentar boleh juga💙
Kritik dan saran sangat dibutuhkan💙😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsyah Story(PROSES REVISI)
Teen Fiction#Follow dulu sebelum baca, sayang Judul awal : Ari dan Aisyah "Syah pacaran yuk?" "Maksud lo?" "Ya lo jadi pacar gue..." "Lo nge-prank gue ya?" "Ck! Gue serius... Lo jadi pacar gue mulai sekarang." "Apa! Nggak ya! Nggak mau!" "Gue nggak nerima penol...