"Sayang, makan sarapanmu dan cepat berangkat ya?" Ucap Rianna. Ari hanya mengangguk dan melanjutkan sarapan paginya yang tidak enak, menurutnya. Bukan tidak enak, mood Ari saja yang sedang tidak bagus. Diliriknya ponsel yang ia taruh di atas meja. Tetap saja tidak berubah, tidak ada notifikasi dari Aisyah. Bicara tentang gadis itu, dia masih tidak mau membalas pesan Ari. Tentu saja Ari kesal, harusnya ia yang marah karena Aisyah pergi tanpa izin dan membuat dia dan Raffa khawatir.
"Lo liatin aja hape lo sampe hape lo itu berubah jadi domba." Cibir Azka yang baru bangun dari tidurnya. Apakah Azka tidak bersekolah di tempat Ari juga? Tidak! Azka sudah lulus. Jadi Azka setahun lebih tua dari Ari dan sekarang Azka sedang menempuh pendidikan tinggi.
"Rese deh lo!" Ucap Ari sembari menyantap nasinya kasar. Azka hanya cekikikan menyaksikan Ari yang sedang dalam mode marahan.
Klung!
Satu notifikasi yang mampu membuat Ari meletakkan sendoknya. Bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman.
Lo jemput gue apa gue berangkat sendirian?
Gue? Elo? Ternyata kekasihnya masih marah, tapi bukankah terdapat kemajuan daripada Aisyah yang tidak mau membalas pesannya.
Jemput, tungguin
Sedangkan di tempat lain, Aisyah juga tersenyum kegirangan. Semalaman ia tidak tenang, takut jika Ari marah padanya.
"Gue duluan ya dek," Ucap Raffa.
"Iya bang."
"Assalamu'alaikum."
"Wa alaikum salam."
_
Tok tok tok!
Setelah beberapa saat lamanya Ari akhirnya sampai di kediaman Aisyah. Diketuknya pintu rumah kekasihnya.
Ceklek!
Aisyah mengenakan jaket merah yang membuat gadis itu nampak mungil. Oh, Jaketnya kebesaran.
"Yuk?"
Singkat, Aisyah hanya mengatakan itu saja dan terpaksa Ari mengangguk. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain iya, tidak, mengangguk, geleng-geleng.
"Syah ... Kok diem aja?" Tanya Ari pada akhirnya. AKHIRNYA! setelah saling berdiam tanpa bercakap Ari membuka suara juga.
Aisyah menoleh pada Ari yang tengah menyetir di sebelahnya. Sesekali Ari melihat ke arahnya.
"Mau ngapain emang?" Tanya Aisyah.
"Ngga mau minta maaf?" Tanya Ari.
"Aku ngga salah, ngapain harus minta maaf." Ucap Aisyah.
"Ngga salah kamu bilang? Kamu udah buat aku sama Raffa khawatir dan kamu pergi ngga bilang-bilang!"
"Emangnya kalau aku ngomong kamu bakal percaya? Kamu ngga ragu gitu?"
"Syah ... Ini masalah beda sama yang kemarin."
Ari sedikit kesal dan marah karena berbicara dengan Aisyah. Niatnya mau baikan, kenapa jadi mau ribut lagi?
"Oh beda ya? Kalau gitu aku minta maaf aja deh biar kamu puas." Ucap Aisyah menatap sinis pada Ari.
"Oke, aku minta maaf ... Aku ngaku aku salah,"
"Udah aku maafin."
"Tapi ya Ri, selama kamu masih ragu sama aku jangan dekat sama aku!"
"Syah! Kok kamu jadi memperumit gini?"
Suasana makin panas. Aisyah merasa bahwa dia harus jauh dari Ari selama Ari masih ragu. Sedangkan Ari merasa Aisyah memperumit masalah.
"Memperumit kamu bilang! Ri kamu sadar ngga sih! Dengan kamu masih ragu itu artinya kamu masih ngga percaya sama aku!"
"Kamu ngerti ngga sih, kamu udah buat aku sakit! Kamu lebih percaya sama orang lain dibandingkan aku yang jelas-jelas pacar kamu!"
"Syah! Aku minta maaf!"
"Beneran minta maaf apa ngebentak?"
Aisyah menahan air matanya yang hampir tumpah. Ia menarik napas dalam-dalam.
"Syah ... Aku minta maaf, aku tahu kalau aku salah ... Tapi setiap orang juga pernah kan melakukan kesalahan? Aku sayang sama kamu bahkan cinta, wajar ngga sih aku ragu kalau selama ini kamu ngga pernah melakukan sesuatu yang menunjukkan kamu juga cinta sama aku? Aku takut perasaan aku ngga terbalas."
Aisyah menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ternyata lo belum paham gue orangnya seperti apa."
Aisyah mengusap matanya yang sudah berair dengan kasar.
"Jalan."
"Syah ... "
"Jalan atau gue turun disini?!"
"Iya."
***
Hallo💙👋👋👋😍
Lama banget ya aku ngga hadir😂?
Bentaran doang kok🙄
Jadi aku udah next ya😍
Yuk yuk yuk bacaa💙
Komentar😘
Vote😇
Udah itu aja😍💙
Uwuw!!! Cantik sekali😍
(Alay lo!)
Biarin dong😒😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsyah Story(PROSES REVISI)
Teen Fiction#Follow dulu sebelum baca, sayang Judul awal : Ari dan Aisyah "Syah pacaran yuk?" "Maksud lo?" "Ya lo jadi pacar gue..." "Lo nge-prank gue ya?" "Ck! Gue serius... Lo jadi pacar gue mulai sekarang." "Apa! Nggak ya! Nggak mau!" "Gue nggak nerima penol...