Belajar Menerima

725 62 18
                                    

"Dengan begitu lo akan buat hati gue tambah sakit Ri hiks." Gadis itu terisak.

"Gue udah buta dan gue nggak mau lihat orang yang gue cintai ngorbanin dirinya untuk gue."

Ari menatap Aisyah dan menghampirinya. Ari mengusap-usap punggung Aisyah agar gadis itu mau menghentikan tangisannya.

"Jangab nangis syah, aku udah ngelukain kamu lebih dalam ... Aku nggak mau kamu nangis kayak gini." Ujar Ari.

"Please Ri jangan ngorbanin diri lo buat gue, gue ... gue ... "

"Gue benci sama lo!"

Ari tersenyum gadis itu membencinya dan itu memang wajar.

"T-tapi gue juga cinta sama lo!"

Ari mengusap air matanya yang mengalir dipipi tirusnya.

"M..maaf syah."

Ari menenggelamkan tubuh Aisyah kedalam pelukannya. Ia sungguh menyesal, Aisyah membalas pelukan Ari. Ia sudah kehilangan penglihatannya dan ia tidak ingin kehilangan Ari.

"Syah ... Mulai sekarang kita hadapi semuanya sama-sama ya? Aku akan jadi mata kamu, aku akan nikahin kamu. Kita akan hidup bahagia, aku akan berusaha cari donor mata untuk kamu, ya?"

"Apa dengan gue buta semuanya masih sama? Gue kira nggak ada yang mau nerima gue Ri."

"Princess, ini Bang Raffa ... Jangan sedih sayang aku akan jagain kamu dek, aku nggak akan biarin seorang pun melukai kamu. Jangan takut ya?" Pria itu menggenggam tangan Aisyah. Aisyah sangat terluka, biasanya ia akan dengan mudah melihat wajah tampan Raffa sekarang ia mau apapun susah. Dunianya gelap, entah sampai kapan.

"Jangan tinggalin aku bang ... " Ujar Aisyah meraba-raba dimana kakaknya berada.

Tangan Raffa menangkap tangan Aisyah yang mencari dimanakah dirinya. Ia mengarahkan tangan Aisyah menuju wajahnya dan gadis kembali menangis.

Apa yang akan terjadi kedepannya?

    End!

 Arsyah Story(PROSES REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang