Bawain makanan

1.1K 70 5
                                    

"Assalamu'alaikum tante." Ari mengucapkan salam kepada mama Aisyah yang sedang duduk di teras rumahnya.

"Wa alaikum salam Ri."

Ari mencium punggung tangan mama Aisyah dan menyerahkan sebingkis makanan. Isinya donat.

"Wah, makasih ya ... "

"Sama-sama tan, Aisyah nya ada?" Tanya Ari.

"Aisyah ada di kamar, kamu masuk aja tapi jangan lupa pintunya dibuka." Ucap Dina.

"Iya tan,"

"Sore bang!" Sapa Ari ketika melihat Raffa sedang tiduran di sofa ruang tengah.

"Sore bro." Raffa malah menutup matanya kembali.

Ari langsung melanjutkan langkahnya hingga ia tiba di depan pintu kamar Aisyah.

Tok ... Tok .. Tok

"Ica ngga mau makan ma, Ica ngga laper." Ucap Aisyah. Bukan karena tidak lapar, sebenarnya Aisyah tidak ingin mamanya melihat dirinya menangis.

Tok ... Tok ... Tok

Ari terus menjahili Aisyah dengan mengetuk pintu kamarnya.

"Ish! Siapa sih."

Klek!

Aisyah mematung seketika melihat Ari yang ada di depannya. Ia mengusap pipinya yang mungkin masih ada airnya.

"Ngapain kesini?" Ketus Aisyah.

"Pacaran lah ... " Jawab Ari masuk ke kamar Aisyah tanpa permisi.

"Ngga sopan." Cibir Aisyah mengekor dibelakang Ari.

Ari lalu duduk di karpet bulu milik Aisyah. Ia tengah memainkan hp nya karena bingung mau apa.

"Kalau cuma mau main hp, keluar sana!" Ucap Aisyah bersidekap dada dan berdiri di belakang Ari.

"Ngga mau keluar, mau-nya sama kamu." Ucap Ari terkekeh geli mendengar penuturannya yang dinilai gila!

"Jijik." Cibir Aisyah.

"Sini."

Ari menarik tangan Aisyah dan gadis itu sekarang duduk di sebelah Ari.

Grep!

Ari memeluk Aisyah erat. "Aku minta maaf, jangan marah sayang."

"Kamu jahat sih!"

Aisyah melepas Ari dari peluknya dan Ari mendengus sebal. Baru juga mau mesra-mesraan.

"Bawa apa kamu?" Tanya Aisyah melihat plastik yang gemuk di sebelah Ari.

"Makanan dong." Jawab Ari menyerahkan plastik itu kepada Aisyah.

"Aaaa! Makasih."

Aisyah memeluk Ari erat-erat dan Ari tentu saja menerima dengan senang hati dan sadar bahwa makanan adalah segalanya untuk si tomboy ini.

"Sama-sama sayang." Ucap Ari, tangannya terulur untuk mengusap rambut Aisyah.

"Kamu mau donat?" Tanya Aisyah sembari memegang donat dengan topping keju di atasnya. Ari mengangguk dan Aisyah menyuapi Ari dengan donat keju itu.

"Syah dengerin deh, jangan ngebacot sebelum aku selesai ngomong." Ucap Ari terkekeh dan Aisyah mendengus sebal.

"Hmm."

"Syah, kamu itu tomboy."

Aisyah mengangguk pertanda jika ia sudah tahu.

"Kamu itu kekanak-kanakkan."

Hampir saja Aisyah ingin menyanggah, namun Ari meletakkan jari telunjuknya di depan bibir Aisyah.

"Kamu itu cemburuan."

Aisyah berpikir apa benar dirinya cemburuan?

"Tapi, kamu itu cantik."

"Kamu itu kesayangan aku."

"Kamu itu dunianya aku."

"Syah, Ari janji akan bahagia-in kamu ... "

Aisyah merasa matanya berkaca-kaca.

"Tapi, Ari juga manusia yang bisa salah kapan saja."

Butiran bening itu sudah mengalir di pipi Aisyah.

"Ari sayang sama Aisyah."

"Jangan marah lagi ya?"

"Ari takut kehilangan Aisyah,"

"Takut Aisyah pergi."

Aisyah sudah basah airmata.

"Aku minta maaf Ri," Ucap Aisyah memeluk Ari sekali lagi. Biarkan ia lama-lama berada dalam pelukan ternyaman itu.

"Aku yang minta maaf sayang." Ucap Ari.

Prok ... Prok .. Prok!

Ari dan Aisyah menoleh ke sumber suara.

"Bro, lo keren banget sumpah."

"Bang Affa!"
***

Uwuw! Ganteng banget kan Ari😍😍😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uwuw! Ganteng banget kan Ari😍😍😍

Komen ngapa? Diem-diem bae?😂😂😂

Salam kenal dari author kepada kalian semua😂

Author tempe kalian lelah menunggu Author update cerita😫

Author jahat? Memang😣

Author kehabisan ide btw😫

Sekian,😘😘😘

 Arsyah Story(PROSES REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang