Gua ngga suka sama aturan tapi gua lebih ngga suka lagi sama lo!
Dia, Ari Irham sedang duduk di sofa kamarnya dan tatapannya fokus pada Handphone. Sepertinya Ari sedang berkirim pesan, bahasa gaulnya sih chat an.
Ari Irham
Lo kapan balik ke sini lagi?Azka
kaga tau..Ari Irham
mama dah kangen tuh!Azka
bilang ke tante, keponakannya yang gans plus unyu ini pasti bakal cepet balikAri Irham
auto muntah! lagian lo kenapa sih pake mudik ke Surabaya?Azka
mau nyari temen spesial tapi kata pembantunya dia pindah ke JakartaAri irham
spesial? lo kira martabakAzka
dia lebih spesial dari martabak dan lebih manis dari coklatAri irham
bodo amat lah!Ari sangat malas jika berkabar dengan Azka, untung sepupu!
Tok.. tok.. tok
Suara pintu kamar si cogan, upss Ari maksudnya. Ari dengan malas berusaha membuka pintu.Ceklek.. Seseorang dengan seragam ART menyapa Ari.
"Selamat siang den.." ucap nya.
"Iya.. ada apa?" tanya Ari cuek.
"Aden.. di panggil tuan besar di ruang biasanya" ucapnya lagi.
"oke.. saya segera kesana, kamu boleh pergi" ucap Ari dingin.
Orang itu segera berlalu pergi dari hadapan Ari.
Ari duduk dengan tegang di hadapan papa dan mama nya. Pikirannya melayang kemana-mana. Positive thingking sudah tidak bisa Ari lakukan.
"Ari..." panggil Ilham duduk dengan wajah yang serius.
"Iya pa?" ucap Ari menatap mata papa nya.
"ada sesuatu yang mau papa bicarain sama kamu" ucap Ilham.
"apa pa?" tanya Ari mulai tak tenang.
"ini tentang masa depan kamu"ucap Ilham.
"udah dong pa, jangan bikin anak kita penasaran, kasihan dia" ucap Rianna.
"Iya.. langsung to the point aja.. Papa mau kamu pacaran, tunangan dan nikah sama anak teman papa" ucap Ilham.
Deg! Ari begitu terkejut mendengar penuturan Papa nya.
"Ari ngga mau pa!" ucap Ari mentah-mentah.
"mau ngga mau, kamu harus mau!" ucap Ilham.
"pa! please jangan egois pa, Ari ngga suka sama anak teman papa, ini soal perasaan pa!" ucap Ari kesal.
"Papa ngga mau tahu! dan jangan sekali-kali kamu Nentang papa" ucap Ilham.
"terserah papa! Ari capek, Ari kecewa sama papa" ucap Ari berlalu keluar dari rumah mewahnya.
Kali ini Ari pergi tanpa kawalan Bodyguard seperti biasanya. Dengan rasa kesal ia melangkah entah kemana, yang penting Keluar!.
Ari duduk di tepian jalan, ia merogoh saku nya dan menelpon seseorang.
"Halo.. lo jemput gua di jalan..............." Ucap Ari dengan malas._Cinta itu tidak bisa diukur dengan materi , Cinta itu tentang kebahagiaan yang tidak bisa kita temukan pada Kepribadian setiap orang_
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsyah Story(PROSES REVISI)
Teen Fiction#Follow dulu sebelum baca, sayang Judul awal : Ari dan Aisyah "Syah pacaran yuk?" "Maksud lo?" "Ya lo jadi pacar gue..." "Lo nge-prank gue ya?" "Ck! Gue serius... Lo jadi pacar gue mulai sekarang." "Apa! Nggak ya! Nggak mau!" "Gue nggak nerima penol...