part 10

4.5K 264 8
                                    

Matanya menatap pintu yang menjulang tinggi di depan, terdapat dua lampu pijar tergantung pada sisi pintu yang salah satunya padam. Kata 'Welcome home' di tengah pintu menjadi icon yang membuat dahinya mengernyit. Apa maksudnya?

Tak perlu berlama lama, ia mendorong pintu tersebut dan masuk kedalam, seketika lilin yang tersusun rapih disisi tembok menyala secara berurutan. "hello! Anybody here?" tak ada yang menjawab kecuali pantulan suaranya yang menggema.

Rasa penasaran pun mulai menerpa, lantas ia berjalan mengikuti lorong yang menuntunya kedepan. Saat langkahan ke tiga, tubuhnya berhenti. Matanya menatap seekor serigala kecil di ujung sana. "hei!" ia melanjutkan langkahnya namun serigala itu lebih dulu berlari dan berbelok menjauh.

Ia terus berlari, sampai keringatnya mengucur pun ia tak perduli. Hanya serigala itu yang menjadi tujuannya sekarang. "sial!" sekarang terdapat 3 lorong yang berbeda. Ia bingung tidak tau harus pilih lorong yang mana, tiba-tiba serigala kecil itu kembali muncul dan pergi menuju lorong sebelah kiri.

Anehnya tubuh serigala itu mengeluarkan cahaya biru yang benar benar memukau, ia terpana. Segera ia berlari menuju serigala itu, namun lagi dan lagi serigala itu berlari menjauh. "tunggu!" ia kembali kehilangan jejak. Sekarang tubuhnya benar-benar lelah, tetapi ia tetap mencoba untuk terus berjalan. Gelap. Memang, hanya satu atau dua lilin yang menyala di setiap jarak 10 meter.

Ia tertatih, dahinya basah dipenuhi keringat, tapi ia tidak boleh berhenti ia harus tetap berjalan, harus dan sampailah pada belokan pertama ia menyenderkan tubuh di dinding sudah tidak kuat untuk melanjutkannya lagi.

"Vicky!"

"Vicky!"

Ia mengenal suara itu. suara yang memanggilnya, ia sangat mengenali, tapi darimana asalnya?

"Tetaplah berjalan! Jangan menoleh dan jangan berlari"

Suara itu mengatakan hal yang sama berulang-ulang membuatnya terus mencari hingga kepalanya terasa pusing dan berat. Pandangannya mulai kabur, ia merosot jatuh lalu menunduk.

"grrrr"

kepalanya mendongak ketika mendengar suara auman yang tak jauh dari telinga dan betapa terkejutnya ia melihat mahluk aneh yang begitu menyeramkan sedang menyeringgai menatapnya tak suka.

Victoria langsung berlari, tapi naas salah satu kakinya berhasil terpegang oleh mahluk itu dan tanpa hitungan detik mahluk itu langsung menyeret Victoria hingga ia terbangun dari mimpi dengan peluh yang berceceran.

"hhhhuft"

Nafasnya tersenggal, ia menatap kesekeliling, namun pengelihatannya tak sanggup menembus kegelapan. Ia pun menoleh ke samping dan tak menemukan siapapun. Dimana Sylvester?

"Vester?"

Ia benar benar ketakutan sekarang. Seorang diri di dalam kegelapan membuatnya ingin menangis sekencang mungkin.

"Vester, kau dimana?" kakinya yang mungil itu mulai turun dari kasur dan berjalan mencari saklar lampu. Saat ia sedang berjalan, tiba-tiba tubuhnya ditarik paksa oleh seseorang dari belakang. "ah! Tolong"

Ia merasakan tangan besar memeluk perutnya begitu erat dan ia juga merasakan kuku tajam dari tangan itu mengoyak kainnya. "lepaskan" Victoria meronta, namun sayang, usaha yang ia lakukan tidak membuahkan hasil malah membuat seseorang itu semakin menyeret Victoria ke arah kasur dan menghempaskan tubuhnya di atas. Seketika ruangan menjadi terang dan saat itulah Victoria melihat jika Sylvester sedang berdiri di depannya menyeringgai seram.

"apa yang kau lakukan!"

Victoria menutupi perutnya yang terekspose. Sylvester tak menjawab ia malah memajukan diri ingin mendekati Victoria, segera gadis itu merangkak mundur lalu menjauh dan bersembunyi di balik kasur.

WEREWOLF : The Story Of Sylvester [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang