Part 37

2.1K 148 8
                                    

Komen dan votenya mba, mas! Hargain dong.

Hana menunduk ketakutan ketika matanya tak sengaja bertatap dengan mata Sang Ratu pemilik kastil Arion, Allishia Emeralda. Ia sungguh tidak tau apa maksud wanita itu yang menariknya ke sini, kedalam goa yang tidak jauh dari rumah. "Well..well.. kau mengenalku bukan?" Ujar Allishia sembari melipat kedua tangan di dada. Jelas saja hana langsung mengangguk, siapa yang tidak mengenal Queen Allishia? Bahkan ibundanya saja bekerja di sana.

"Ibu saya bekerja di kastil anda Ratu, tentu saja saya mengenal anda" balasnya masih dengan menunduk hormat. Sebenarnya apa yang Ratu ini inginkan sampai-sampai menahannya di sini?

"Oh.. good, okey aku tidak mau berbasa basi lagi. Apakah Victoria sudah melahirkan?"
Hana kembali mengangguk, ia sedikit heran kenapa Queen Allishia tidak datang saja ke rumah dan melihat kondisi Ratu Victoria sekarang? Kenapa hanya menanyai kabar melalui dirinya? Sebenarnya apa yang terjadi? Namun lagi dan lagi pertanyaan itu hanya bisa ia pendam dalam diri.

"Beberapa menit yang lalu Ratu dan saya sedang bertugas mencarikan madu untuk beliau"

Seketika Allishia tersenyum sumringah, bagus sekali gadis itu telah melahirkan. Ia tak perlu repot-repot menunggu lama untuk mendapatkan bayi itu. Timing yang sangat tepat, beruntung sekali dirinya. "Baiklah Hana, aku ingin membuat kesepakatan denganmu" Hana langsung beralih menatap Allishia yang mengangkat sebelah alis mengisyaratkan 'jika kau tidak mau aku akan membunuhmu' membuanya segera menjawab, "kesepakatan apa Ratu?"

"Bawakan aku bayi Victoria"

Mendengar itu membuatnya langsung membelalak. Ia sungguh tak mengerti apa maksud dari Ratu Allishia ini, lagi pula untuk apa bayi Ratu Victoria baginya? "Kalau itu saya tidak bisa, Ratu" jelas saja ia menolak, dirinya sudah berjanji untuk tidak bertingkah lancang. Jika pun memang Ratu Allishia ingin melihat bayinya bisa saja beliau datang ke rumah.

Allishia hanya memutar bola mata malas.
"Jika kau tidak membawanya kepadaku, ibumu akan mati... Tinggal kau pilih saja" Hana kembali membelalak, sungguh itu sama sekali bukanlah kesepakatan melainkan sebuah ancaman dan ia menganga tidak percaya. Apa benar ini Ratu Arion? Mengapa bisa seperti ini? Apakah menjadi seorang bangsawan bisa dengan mudah mengancam seseorang seperti itu? Ia tak tau ingin berkata apa lagi kecuali memohon. "Ratu.. jangan lakukan itu.. kumohon"

"Kalau begitu bawakan aku bayinya" Allishia masih tetap keras kepala membuat Hana tidak tau harus bagaimana. "Ratu.. aku tidak bisaa.. a-aku mohon ratu, lebih baik anda kerumah saja jika ingin melihat bayi Ratu Victoria.. pasti mereka juga akan senang dengan kehadiran anda"

"Senang? Haha" ia tergelak "tidak ada yang senang dengan kehadiranku, apa kau tidak paham?" Allishia mulai berjalan mendekati Hana, tangannya beralih menyentuh bahu tabib itu. "Hana.. Hana.. kau ini hanyalah seorang tabib yang tidak tau apa-apa, kau anggap mereka menyukaiku atau sebaliknya begitu?" Hana hanya terdiam, ia tak berani menatap Allishia karena hawanya sangat tidak mengenakan.

"Dengar, Victoria hanyalah manusia biasa untuk apa kau tunduk padanya? Dan Sylvester juga hanyalah seorang laki laki pecundang jadi percuma saja jika kau takut dengannya. Yang seharusnya kau takuti itu adalah aku" kemudian Allishia berganti memegang dagu Hana mengangkatnya tinggi-tinggi, "jadi.. bawakan aku bayi itu atau ibumu akan mati" lalu ia membuang wajah Hana kesamping.

Hana masih bergeming, tubuhnya gemetar ketakutan ia tidak tau harus bagaimana lagi memohon pun tidak ada guna sama sekali. Ratu Arion sudah berubah dan ia mau tidak mau harus memilih. "Akan kuhitung sampai lima Hana... satu.. dua.."

"Baiklah baiklah, Ratu"
Ia menghembuskan napas berat, "Aku akan membawa bayi itu untuk anda Ratu, tapi saya mohon.. jangan lakukan apapun kepada ibu saya" dengan sangat terpaksa ia memilih untuk menyelamatkan ibunya. Bagaimana tidak? Ibunya adalah orang yang sangat berharga baginya walaupun ia harus melanggar perjanjian antara dirinya dengan Sang Raja dan dipastikan akan mendapat hukuman berat, tetapi keselamatan ibunya adalah yang utama.

WEREWOLF : The Story Of Sylvester [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang