Hari ini tepat tiga minggu ia berada di dunia asing bersama bangsa Falcon yang mendiami goa es di bagian kutub. Ia sudah berjalan kesana kemari melihat pemandangan yang sama sekali belum pernah ia lihat dan yah banyak sekali fenomena unik yang terjadi disini. Seperti saat kelahiran anak pertama Proplee, mereka melakukan tradisi unik yaitu menari diatas balok es yang dibawahnya terdapat bara api. Sebelum es itu mencair mereka harus menyelesaikan tariannya jika tidak kaki mereka akan terpanggang api. Membayangkannya saja mengerikan apa lagi Victoria yang sampai habis menyaksikan, tetapi mereka semua sangat hebat dan tak ada yang terluka saat melakukan tarian itu, seolah mereka sudah ahli dalam bidangnya masing masing.
Selain menari, ada pula pertunjukan memanah dengan berbagai gaya unik. Ada yang memanah menggunkan kaki, mata tertutup bahkan memanah menggunakan siku. Memang tidak bisa dibayangkan, tetapi itu sungguh adanya. Berbicara tentang memanah Victoria tak lupa pula untuk berpartisipasi menunjukan kemampuannya, walaupun hanya gaya biasa tetapi mata elang Victoria mampu menembus sebiji jagung yang dilemparkan keatas. Keahlian memanahnya bertambah saat ia mulai mengandung bayi werewolf ini.
Sebenarnya banyak pertanyaan yang ingin Victoria tanyakan, tetapi ia hanya menyimpan sendiri sampai waktu yang dinantikan tiba. Salah satu pertanyaan yang sangat ingin ia tanyakan adalah kekuatan apa yang sebenarnya bayi ini punya? Kadang matanya bisa memperbesar benda benda kecil ketika ia memegang perutnya dan ia sempat terkejut ketika Silva menyentuh perutnya juga tiba-tiba wanita itu bisa berbicara seribu bahasa.
Tunggu, ia jadi teringat oleh perkataan Fertelius. Apakah kaum hybrid sebenarnya sudah tau jika anak ini memiliki kekuatan sehingga mereka ingin merawatnya? Jika memang benar begitu, berarti kaum hybrid lebih dulu tau bahwa penyatuan Sylvester dan dirinya akan menciptakan bayi super ini. Sungguh, rasanya ia ingin sekali memberitahu Sylvester, tetapi rasa takutnya kembali muncul ketika mengingat wajah Sylvester yang murka saat kaum hybrid membahas keturunan, ia takut jika Sylvester malah membuangnya atau menggugurkan bayi ini.
Mengingat jika ini adalah bayi super, kadang ia hampir menyerah untuk mepertahankan anaknya karena tiba-tiba perutnya terasa seperti tertarik, melilit, bahkan panas dalam suatu waktu. Ketika rasa sakit itu menyerang ia hanya bisa merintih dan meminum ramuan penguat agar bisa menormalkan rasa sakitnya. Menurut tabib yang bisa membaca garis perut kehamilan, usia kandungan Victoria sudah menginjak empat bulan padahal ia baru saja hamil selama dua bulan. Bangsa Falcon memiliki persamaan usia kehamilan seperti manusia yakni sembilan bulan tetapi kaum werewolf mungkin hanya enam bulan saja, itu yang tabib mereka katakan.
Saat ini Victoria berada di sebuah ruangan yang berisikan bayi bayi mungil sedang dimandikan. Mereka ada yang tertawa dan ada pula yang menangis. Victoria ikut memandikan Chloeza anak dari proplee bersama Silva. Bagi kalian yang tidak tau, Silva adalah anak angkat proplee.
"Vicky, kau seharusnya tidak disini. Perutmu semakin membesar. Disini licin apa kau tidak takut terpeleset?"
Vicky hanya menanggapi dengan tertawa kecil lalu menggeleng. Ia tetap ingin memandikan Chloeza dan anak anak lain yang mungkin bisa ia bantu mandikan.
"Victoria!"
Salah satu wanita di tub (bak mandi) seberang memanggilnya, ia segera menghampiri wanita tersebut. "Ada apa Leena? Apa yang bisa kubantu?"
Leena menyerahkan bayi mungil yang ada ditangannya kepada Victoria, "tolong pakaikan ia baju Vicky. Rey sedang tidak mau mandi sendiri" Victoria mengambil bayi itu lalu menggendongnya dengan hati hati. Ia tau kerepotan Leena yang memiliki dua anak.
"Terimakasih Victoria, semoga bayimu sehat selalu" Victoria terkejut. Bagaimana leena bisa tau jika dirinya tengah hamil?
"Kau tau aku hamil?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WEREWOLF : The Story Of Sylvester [Completed]
Romance#1 in Serigala #1 in king #2 in Immortal [BOOK 1] Matanya membara menatap nyalang kearah Victoria croft, gadis bertudung merah yang ia temui beberapa hari lalu di inti jurang kematian. Ia telah mengorbankan separuh nyawanya untuk menolong gadis itu...