Keesokan paginya...
Amel berangkat ke sekolah dengan terburu buru. Alasannya ia lupa memasang alarmnya. Sampai akhirnya Inno yang membangunkannya. Setelah memakai sepatu, Amel langsung menaiki motor abangnya dan bergegas ke sekolah.
Ya kemaren setelah menonton film, Amel bergegas menuju kamarnya dengan kaki yang sedikit enakan dan segera mengerjakan pr. Lalu karena tak tahan menahan kantuk akhirnya tertidur di meja belajar.
" Lo gimana si Mel? Gak kayak biasanya lo begini " kata Inno di tengah perjalanan.
" Sorry bang. Kemaren habis ngerjain PR langsung tidur gue, gak sempet ngatur alarm " kata Amel.
" Untung gue bangunin " kata Inno sambil memarkirkan motornya di parkiran sekolah. Seperti biasa, Inno langsung ninggalin adiknya yang sedang meletakkan helmnya di atas motor. Abangnya selamat, namun adiknya tidak.
" Yang telat, segera sapu lapangan. Trus nanti saya bagi tugas untuk membersihkan ruangan " kata Bu Ratna pada murid yang terlambat.
" Mel, lo telat juga? Sama gue aja ya " kata Angel.
" Kok lo bisa telat? " Tanya Amel.
" Ojeknya mogok. Akhirnya gue naik angkot. Eh angkotnya dateng lama kali. Akhirnya gue dapet angkot jam setengah tujuh deh. Lo sendiri? " Kata Angel.
" Alarm gak gue nyalain hehe " kekeh Amel. Lalu pandangannya fokus pada cowok yang baru datang ke sekolah dengan santainya. Padahal sudah pukul tujuh.
" Kamu lagi kamu lagi. Bisa tidak sih datang agak pagi " kata Bu Ratna saat Rovan muncul dihadapannya.
" Hehe, maap Bu kesiangan " kekeh Rovan seperti tak punya rasa bersalah.
" Dasar. Sudah sana lari lapangan 10 kali " kata Bu Ratna.
" Lho nggak salah bu? Itu semua pada nyapu napa saya lari ? " Tanya Rovan.
" Karena kamu udah telat malah santai santai. Sana atau nggak saya tambah jadi 15 " kata Bu Ratna dan dengan segera Rovan melempar tasnya asal dan segera lari.
" Haduhhh pusing kepala saya " kata Bu Ratna sambil memijit pelipisnya.
" Mel, lo liatin Rovan dari tadi. Lo naksir ya? " Tanya Angel.
" Enggak. Ya kali gue suka sama dia " kata Amel salah tingkah.
" Oh gitu yaudah " kata Angel nggak peka.
" ANAK ANAK! Sekarang Ibu bagi kalian ya. Angel sama Toni bersihkan taman. Amel sama Rovan bersihkan perpustakaan. Amel tunggu Rovan selesai lari ya. Harus sampe bersih " kata Bu Ratna sambil berlalu.
" Dadahhh Amel. Puasin ya sama doi " kata Angel sambil pergi bersama Toni.
" Eh awas lo ya " Kata Amel sambil melihat punggung Angel berlalu. Lalu Amel berjalan ke lapangan dan melihat Rovan yang sedang berlari. Lalu duduk di bangku untuk para penonton basket.
" Gitu itu capek gak sih? " Gumam Amel.
" Capek Mel " kata Rovan sambil berlari melewatinya.
" Kok lo tau gue nanya dalam hati? " Tanya Amel sambil mengernyitkan dahi.
" Baca hati lo aja gue tau, tapi kenapa gue gak bisa baca hati lo buat siapa, aneh kan? " kata Rovan tapi tetap berlari. Lalu duduk di sebelah Amel.
Tanpa sadar pipi Amel mulai merona, " Gue bawa minum "
" Kaki lo udah enakan? " tanya Rovan sambil meminum air yang di berikan Amel.
" Udah lumayan, semalem gue kompres. By the way muka lo kenapa? " tanya Amel karena melihat luka goresan di pipinya.
" Habis dicakar kucing " jawab Rovan asal.
" Kucing kalo nyakar bakal ninggalin bekas gores tiga kali " kata Amel sambil mengambil sebuah hansaplast di dalam kantung kemeja nya dan menempelkan pada luka goresan di muka Rovan.
" Makasih " kata Rovan setelah melihat goresan lukanya ditutup dengan hansaplast. Seketika wajah Amel memerah malu kembali.
" Besok telat lagi? " tanya Amel.
" Nggak tau "
" Jawab yang bener dong "
" Nggak "
" Awas kalo lo telat. Yaudah ayo kita ke perpustakaan " kata Amel sambil berdiri.
" Cie merhatiin. Pipinya juga tuh diperhatikan "
" Awas lo ya gue timpuk baru tau rasa "
" Bentar " kata Rovan. Lalu beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah perpustakaan meninggalkan Amel.
" Untung sabar " gerutu Amel.
" Mel! Buruannn!! " Seru Rovan.
" Untung manusia " gerutu Amel sambil mempercepat langkahnya.
Bersambung....
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote & comentnya. Makasih😂
KAMU SEDANG MEMBACA
APOLOGY.🌙 (REVISI)
Fiksi Remaja"Aku menyukaimu sejak awal." Amel menyodorkan sekuntum mawar merah tanpa duri pada Rovan. "Aku harap kamu mau menerimanya diantara semua hadiah valentine yang kamu dapat dari orang lain." ucap Amel sambil tersenyum canggung. Rovan mengulurkan tangan...