32 - Sahabattt

22 2 1
                                    

Pagi ini, berjalan seperti biasa. Tapi ada yang aneh menurut Amel. Biasanya Rovan datang ke sekolah naik motor sendiri. Pagi ini Rovan datang tepat waktu dan bareng Debby.

" Eh Mel, ngeliatin Rovan mulu " kata Dira karena sedari tadi Amel melihat keluar jendela dimana ia bisa lihat Rovan turun dari motornya.

" Ehh gak gak. Emang pemandangan yang gue lihat cuma Rovan? Gak kan ada banyak tuh " jawab Amel sambil salah tingkah.

" Ngaku aja, lo. Cemburu kan, Debby bisa berangkat bareng sama Rovan " goda Dira.

" Nggak, udah udah jauhin pertanyaan itu dari gue. Gak mau denger lagi gue " kata Amel menutup wajahnya yang sebenarnya malu.

" Gitu aja malu, coba kalo gini " kata Dira sambil beranjak dari tempat duduknya dan pergi keluar kelas.

" Eh Dira, lo mau kemana? " Tanya Amel sambil berdiri dari bangkunya dan sialnya tali sepatu Amel lepas, jadi ia harus duduk dan membetulkan.

" Huh dasar Dira gak jelas " gerutunya sambil membetulkan tali sepatu.

" Mel " kata seorang cowok didepannya.

Tanpa mendongak, Amel sudah menggerutu pelan lagi. " Sapa lagi sih "

" Apa sih? Gak liat gue ngiket tali sepatu apa " jawabnya sambil mendongakkan kepalanya. Cowok itu adalah...

" Kata Dira lo sakit, lo ngapain sekolah kalo sakit. Gue anter pulang aja ya " kata Rovan.

" Hah? Sakit? Enggak kok enggak gue gak sakit " kata Amel sambil melihat sekelilingnya mencari Dira dan ternyata ada di pintu kelas. Dilihatnya Rovan yang sedang ngos ngos an lagi.

" Beneran? Kalo lo sakit telpon gue aja " kata Rovan.

" Enggak kok gue gak sakit, gue sehat sehat aja Van. Sana sana urusin Debby sana " kata Amel sambil beranjak dari bangkunya hendak menuju Dira berada. Namun tangannya di tahan oleh Rovan.

" Lo kenapa? Cemburu? " Tanya Rovan.

" Enggak ngapain cemburu! " Kata Amel sedikit ketus lalu menarik tangannya agar terlepas dari genggaman Rovan.

" Debby itu cuma sahabat gue Mel " kata Rovan.

" Gak ngurus, sana ke Debby sana katanya dia habis kecelakaan " kata Amel sambil membalikkan badannya menghadap Rovan.

" Gue malah kepingin kecelakaan. Supaya ada orang yang khawatir tentang gue dan gue mau orang itu lo Mel " kata Rovan lalu melepas genggamannya.

" Lo ngaco apa? Nggak perlu kecelakaan juga banyak yang khawatir sama lo " jawab Amel.

" Termasuk lo? " Tanya Rovan sambil menaikkan alisnya.

" Iyaa! " jawab Amel dengan spontan lalu langsung menutup mulutnya dan kabur.

Rovan tersenyum lalu meninggalkan kelas Amel dan pergi ke kelasnya.

~Apology~

" Bodoh banget sih lu " gerutu Amel pada dirinya sendiri. Amel berjalan agak cepat menuju kamar mandi.

Disana ada Dira yang baru saja keluar dari salah satu bilik kamar mandi.

" Eh gimana sama Rovan wkwk seruu? " tanya Dira sambil membenarkan sabuknya.

" Gajelas lu, bisanya lu bilang gue sakit " kata Amel sambil mencuci tangannya di wastafel, gatau juga buat apaan.

" Kan emang bener, lo lagi sakit. Sakit hati maksudnya " kekeh Dira.

" Udah bel, ayo balik " lanjut Dira.

APOLOGY.🌙 (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang