15 - Masa lalu

36 3 2
                                    

Setelah berganti seragam yang kering, Rovan berjalan menuju kantin dan membuka handphonenya. Kurang 20 menit lagi istirahat, dia sudah ada di kantin. Saat membuka Line, hanya satu nama yang membuatnya emosi. David

David
Bisa gak lo ketemuan sama gue nanti?

Rovan.
Dimana?

David
Cafe biasanya

Rovan.
Sekarang aja kalo bisa

David
Oke gue tunggu

" David mau ngapain ya? " Tanya Rovan sambil mengerutkan keningnya.

" Paling mau balik lagi ke luar kota "

Rovan menyimpan hpnya kedalam saku celana. Tiba tiba dia melamun memikirkan masa lalunya.

~Apology~

Throwback

Seorang anak laki laki sedang membaca buku Novel disebuah taman dengan kacamatanya sendirian. Tiba tiba seorang anak perempuan datang menghampirinya. Rambutnya berwarna hitam lebat.

" Sedang apa kau disini sendirian?  Ini tempat Amel nda boleh dipake " ujar anak perempuan itu.

"  Baca buku doang yaelah " cibir anak laki laki itu.

" Yaudah kau baca buku saja aku mau berlatih untuk fashion diam saja kau disitu " kata anak perempuan itu. Namun dibalas anggukan oleh anak laki laki.

10 menit kemudian...

" Auwhhhhhh " rintih anak perempuan itu membuat anak laki laki menoleh dan berjalan membantu anak perempuan itu.

" Kamu kenapa bisa jatoh? Keseleo pasti aku gendong aja ya tunjukin rumah kamu " kata anak laki laki itu sambil memberi punggungnya dan anak perempuan itu menerima untuk digendong.

" Rumah ku gak jauh. Kalau ketemu rumah berwarna kuning. Itu rumahku " kata Amel menunjuk.

" Oh baiklah " kata anak laki laki itu.

" Siapa namamu? " Tanya Amel.

" Namaku Rovan "  jawab Rovan.

" Tau kan namaku? " Tanya Amel

" Amel kan? " Tanya Rovan memastikan.

" Iya dong " kata Amel. " Udah sampe Van " kata Amel.

" Kamu kelas berapa? " Tanya Rovan sambil menurunkan Amel.

" Kelas 1 sd " kata Amel

" Berarti sama donggg " kata Rovan dan membetulkan kacamatanya yang melorot.

" Oh gitu. Van aku masuk dulu ya dahh " kata Amel sambil berlari memasuki rumah. Tapi tanpa dugaan Rovan...

Amel berlari lalu terjatuh, kepalanya membentur tanah keras. Kepalanya mengeluarkan darah.

" AMELLLL!!!! " seru Rovan sambil berlari menuju Amel. " TOLONGGGG!!!! " seru Rovan membuat orang dari dalam rumah Amel keluar.

" AMELLLL! Kenapa dia? " Tanya mama Amel. Papa Amel langsung menelepon ambulance. " Kamu ya yang bikin Amel begini? " Tanya Mama Amel.

" Bukan Rovan Mah... Amel jatuh sendiri kok " kata Amel dipangkuan mamanya lalu memejamkan matanya.

" Ayo Papa gendong ke ambulance " kata Papa Amel sambil menggendong Amel. Rovan masuk ke Ambulance juga dengan air mata membanjiri wajahnya. Padahal baru bertemu.

✨✨✨

" Gue tau Mel, sekarang lo belum inget masa lalu lo sama gue. Pasti ada saatnya lo bisa tau " kata Rovan.

" Kalau saja waktu memperbolehkan, aku yakin aku akan menyatakan cintaku ke kamu Mel. Hanya saja waktu yang kita hadapi selalu salah "

Bersambung
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa votenya dong makasihhh😄

APOLOGY.🌙 (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang