16 - Gombalan

35 3 0
                                    

Setelah dari kamar mandi, Amel berjalan mencari keberadaan Rovan. Hati Amel berkata bahwa Rovan ada di kantin.

" Eh beneran itu Rovan wah pinter nebak nih hati " kata Amel sambil melihat Rovan sedang melamun. Amel sudah berada di dalam kantin. Ia melihat Rovan duduk membelakangi dirinya.

" Kayaknya dia sibuk, tinggal aja ke kelas " kata Amel sambil beranjak meninggalkan kantin.

" Mel gue tahu lo disitu, mau kemana " tanya Rovan sambil berdiri dari tempat ia duduk.

" Kok lo bisa tau? " Tanya Amel sambil memutar badannya dan melihat Rovan.

" Ya gue kan udah bilang kemaren " kata Rovan santai dan memasukkan tangannya ke dalam saku.

" Yang mana? Napa jadi pikun? " batin Amel.
" Lo gak ke kelas? " Tanya Amel. " Kan tadi bilangnya jam pertama sama kedua doang bolos nya sana masuk " kata Amel.

" Lo aja yang masuk, bentar lagi jam ketiga selesai baru gue masuk " kata Rovan.

" Yaudah gue masuk dulu " kata Amel sambil berlalu.

" Jam kedua telah berakhir " saat Amel keluar kantin bel otomatis berbunyi.

" Mel tunggu gue juga mau ikut " kata Rovan dan berjalan santai di sebelah Amel.

" Tadi diajak gamau, sekarang gak diajak mau. Dasar plin-plan " gerutu Amel

" Ya maap " jawab Rovan dingin dan cuek.

" Sebahagiamu " batin Amel.

" Gue bahagia kok deket sama lo hehe " kata Rovan tiba tiba sambil terkekeh.

" Lah? Lo baca pikiran gue? " Tanya Amel heran.

" Gue bisa baca pikiran orang kali " kata Rovan santai dengan tangan masih di saku celana.

" Kok bisa? " Tanya Amel

" Bisa, gue belajar "

" Sejak kapan? "

" Sejak orang yang gue sayang sakit. Gue belajar mati matian buat bisa nebak isi hatinya "

" Van gue masuk dulu udah sampe kelas gue " kata Amel mengakhiri pembicaraan dan segera masuk ke kelasnya.

" Oke " kata Rovan sambil berjalan menuju kelasnya tanpa menoleh ke arah Amel berada.

~Apology~

Bel istirahat berbunyi...

" Mel lo tadi sama Rovan? " Tanya Dira sambil meringkas bukunya di atas meja dan memasukkan ke dalam tas.

" Iya " jawab Amel singkat.

" Seneng nih ya? Ke kantin yuk " kata Dira.

" Gak seneng kok biasa aja tuh " kata Amel sambil menoleh ke arah lain menyembunyikan bushing nya.

" Gak seneng tapi pipinya merah apaan tuh wkwk " kekeh Dira.

" Dira ih bikin malu ae " gerutu Amel. Sebelum ke kantin temen mereka sudah datang untuk mengajak ke kantin bareng.

" Eh Lia, lo gak sama Feliks? " Tanya Violet.

" Nanti aja, lebih penting sahabat azek " kata Julia lalu terkekeh.

" ada aja lu " kata Dira sambil tertawa.

" Eh baru di omongin dah dateng tuh orang " kata Intan saat melihat gerombolan Feliks dan kawannya keluar kelas.

" Hai Julia " kata Feliks sambil tersenyum.

" Hai " kata Julia singkat tapi tersenyum.

" Ke kantin bareng yuk " kata Feliks.

" Nggak, aku sama temen. Nanti aja " kata Julia sambil tersenyum.

" Lahh kok gitu? " Tanya Feliks sambil mengerutkan keningnya.

" Dasar cowok gak peka artinya Julia masih setia kawan, di ajak pacarnya gamau soalnya ada sohibnya pelo banget dah " kata Vanno.

" Yeuh Vanno akhirnya peka juga " celetuk Intan.

" Vanno gitu dong, soal gitu aja peka apalagi soal kamu " kata Vanno sambil menyisir rambutnya ke belakang dengan jarinya. Tapi kalimatnya sukses membuat Intan memerah.

" Modus ala bang Vanno " kata Vandi sambil melipat tangannya di depan dada.

" Bacot lu Van " kata Vanno sambil menjewer kuping Vandi pelan. " Ntar Vanno jadiin boneka trus dikasihin ke Violet wlee " kata Vanno mencubit pipinya Vandi.

" Apaan sih Van ih jijik " kata Vandi sambil mengusap pipinya.

" Jadiin boneka gih kalo bisa biar Vio bisa peluk waktu tidur " jawab Violet terkekeh

" Nah siap, Sini Van " seru Vanno.

" Duo Van bertarung " kata Reno sambil menghembuskan nafas kasar.

" Gak ada yang laper nih? Ayo ke kantin " kata Rovan pada Feliks dan temannya.

" Violet ayo sama Vandi " kata Vandi sambil tersenyum.

" Violet maunya sama boneka Vandi bukan Manusia Vandi " kata Violet sambil tertawa disusul teman temannya.

" Lah gantian yang modus Vandi " kata Vanno.

" Lama amat, udah ayo ke kantin " kata Dira sambil menggandeng temannya.

" Dira jangan pergi dong kan bercanda doang. Tadinya mau bareng sama Dira kok Reno ditinggalin sih? " kata Reno sedikit merengek.

" Bodo amat " kata Dira acuh.

" Yah di cam pak kan " kata Vanno sambil menepuk pundak Reno.

" Apa salah dan dosa ku sayang " jawab Reno dengan nyanyian dan muka melas langsung saja si Vanno berjoget.

" Jangan nyanyi dong joget dah gue " gerutu Vanno

" Van, Amel bakal lo apain ? " Tanya Feliks.

" Biar waktu yang ngurus " kata Rovan.

" Ah lu mah gak peka, apa lo suka sama Debby? " Tanya Feliks curiga.

" Gak, Debby itu cuma sahabat aku " kata Rovan dingin.

" Ampun dah ngomong sama lu kayak ngomong sama dinding. Dingin banget, udah ayo ke kantin " kata Feliks.

Bersambung...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote and comentnya 💁

APOLOGY.🌙 (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang