Setelah dari kamar mandi, Amel berjalan mencari keberadaan Rovan. Hati Amel berkata bahwa Rovan ada di kantin.
" Eh beneran itu Rovan wah pinter nebak nih hati " kata Amel sambil melihat Rovan sedang melamun. Amel sudah berada di dalam kantin. Ia melihat Rovan duduk membelakangi dirinya.
" Kayaknya dia sibuk, tinggal aja ke kelas " kata Amel sambil beranjak meninggalkan kantin.
" Mel gue tahu lo disitu, mau kemana " tanya Rovan sambil berdiri dari tempat ia duduk.
" Kok lo bisa tau? " Tanya Amel sambil memutar badannya dan melihat Rovan.
" Ya gue kan udah bilang kemaren " kata Rovan santai dan memasukkan tangannya ke dalam saku.
" Yang mana? Napa jadi pikun? " batin Amel.
" Lo gak ke kelas? " Tanya Amel. " Kan tadi bilangnya jam pertama sama kedua doang bolos nya sana masuk " kata Amel." Lo aja yang masuk, bentar lagi jam ketiga selesai baru gue masuk " kata Rovan.
" Yaudah gue masuk dulu " kata Amel sambil berlalu.
" Jam kedua telah berakhir " saat Amel keluar kantin bel otomatis berbunyi.
" Mel tunggu gue juga mau ikut " kata Rovan dan berjalan santai di sebelah Amel.
" Tadi diajak gamau, sekarang gak diajak mau. Dasar plin-plan " gerutu Amel
" Ya maap " jawab Rovan dingin dan cuek.
" Sebahagiamu " batin Amel.
" Gue bahagia kok deket sama lo hehe " kata Rovan tiba tiba sambil terkekeh.
" Lah? Lo baca pikiran gue? " Tanya Amel heran.
" Gue bisa baca pikiran orang kali " kata Rovan santai dengan tangan masih di saku celana.
" Kok bisa? " Tanya Amel
" Bisa, gue belajar "
" Sejak kapan? "
" Sejak orang yang gue sayang sakit. Gue belajar mati matian buat bisa nebak isi hatinya "
" Van gue masuk dulu udah sampe kelas gue " kata Amel mengakhiri pembicaraan dan segera masuk ke kelasnya.
" Oke " kata Rovan sambil berjalan menuju kelasnya tanpa menoleh ke arah Amel berada.
~Apology~
Bel istirahat berbunyi...
" Mel lo tadi sama Rovan? " Tanya Dira sambil meringkas bukunya di atas meja dan memasukkan ke dalam tas.
" Iya " jawab Amel singkat.
" Seneng nih ya? Ke kantin yuk " kata Dira.
" Gak seneng kok biasa aja tuh " kata Amel sambil menoleh ke arah lain menyembunyikan bushing nya.
" Gak seneng tapi pipinya merah apaan tuh wkwk " kekeh Dira.
" Dira ih bikin malu ae " gerutu Amel. Sebelum ke kantin temen mereka sudah datang untuk mengajak ke kantin bareng.
" Eh Lia, lo gak sama Feliks? " Tanya Violet.
" Nanti aja, lebih penting sahabat azek " kata Julia lalu terkekeh.
" ada aja lu " kata Dira sambil tertawa.
" Eh baru di omongin dah dateng tuh orang " kata Intan saat melihat gerombolan Feliks dan kawannya keluar kelas.
" Hai Julia " kata Feliks sambil tersenyum.
" Hai " kata Julia singkat tapi tersenyum.
" Ke kantin bareng yuk " kata Feliks.
" Nggak, aku sama temen. Nanti aja " kata Julia sambil tersenyum.
" Lahh kok gitu? " Tanya Feliks sambil mengerutkan keningnya.
" Dasar cowok gak peka artinya Julia masih setia kawan, di ajak pacarnya gamau soalnya ada sohibnya pelo banget dah " kata Vanno.
" Yeuh Vanno akhirnya peka juga " celetuk Intan.
" Vanno gitu dong, soal gitu aja peka apalagi soal kamu " kata Vanno sambil menyisir rambutnya ke belakang dengan jarinya. Tapi kalimatnya sukses membuat Intan memerah.
" Modus ala bang Vanno " kata Vandi sambil melipat tangannya di depan dada.
" Bacot lu Van " kata Vanno sambil menjewer kuping Vandi pelan. " Ntar Vanno jadiin boneka trus dikasihin ke Violet wlee " kata Vanno mencubit pipinya Vandi.
" Apaan sih Van ih jijik " kata Vandi sambil mengusap pipinya.
" Jadiin boneka gih kalo bisa biar Vio bisa peluk waktu tidur " jawab Violet terkekeh
" Nah siap, Sini Van " seru Vanno.
" Duo Van bertarung " kata Reno sambil menghembuskan nafas kasar.
" Gak ada yang laper nih? Ayo ke kantin " kata Rovan pada Feliks dan temannya.
" Violet ayo sama Vandi " kata Vandi sambil tersenyum.
" Violet maunya sama boneka Vandi bukan Manusia Vandi " kata Violet sambil tertawa disusul teman temannya.
" Lah gantian yang modus Vandi " kata Vanno.
" Lama amat, udah ayo ke kantin " kata Dira sambil menggandeng temannya.
" Dira jangan pergi dong kan bercanda doang. Tadinya mau bareng sama Dira kok Reno ditinggalin sih? " kata Reno sedikit merengek.
" Bodo amat " kata Dira acuh.
" Yah di cam pak kan " kata Vanno sambil menepuk pundak Reno.
" Apa salah dan dosa ku sayang " jawab Reno dengan nyanyian dan muka melas langsung saja si Vanno berjoget.
" Jangan nyanyi dong joget dah gue " gerutu Vanno
" Van, Amel bakal lo apain ? " Tanya Feliks.
" Biar waktu yang ngurus " kata Rovan.
" Ah lu mah gak peka, apa lo suka sama Debby? " Tanya Feliks curiga.
" Gak, Debby itu cuma sahabat aku " kata Rovan dingin.
" Ampun dah ngomong sama lu kayak ngomong sama dinding. Dingin banget, udah ayo ke kantin " kata Feliks.
Bersambung...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote and comentnya 💁
KAMU SEDANG MEMBACA
APOLOGY.🌙 (REVISI)
Teen Fiction"Aku menyukaimu sejak awal." Amel menyodorkan sekuntum mawar merah tanpa duri pada Rovan. "Aku harap kamu mau menerimanya diantara semua hadiah valentine yang kamu dapat dari orang lain." ucap Amel sambil tersenyum canggung. Rovan mengulurkan tangan...