" Untung manusia " gerutu Amel sambil mempercepat langkahnya.
Saat mereka tiba di perpustakaan...
" Ngapain nih? " Tanya Rovan sambil menerima sapu dari Amel.
" Ngepel. Ya nyapu lah. Habis nyapu kita bersih tuh meja mejanya. Trus ngembalikkan buku sesuai raknya " kata Amel mulai menyapu.
Rovan hanya menjawabnya dengan anggukan dan segera menyapu.
Setelah beberapa menit kemudian...
" Van bantu gue ngembalikkan buku " kata Amel sambil mendorong tempat buku buku yang belum diletakkan di tempatnya.
" Ini ke bagian mana dulu? " Tanya Rovan.
" Bagian Novel Non fiksi dulu " kata Amel. Tugas Amel meletakkan buku di rak sesuai jenisnya. Sementara Rovan mendorong tempat buku yang belum dikembalikkan.
" Lo suka baca novel? " Tanya Rovan saat melihat Amel memegang salah satu buku novel dan membaca baliknya.
" Suka. Karena apa yang gak bisa kita lakukan itu semua ada di novel " jawabnya sambil tetap membaca balik novel itu.
" Oh gitu, kalo gue, lo suka gak? " Tanya Rovan.
" Hah? " Tanya Amel sambil mendekap buku novel dan matanya mengerjap berkali kali tidak percaya akan omongan Rovan.
" Lo mau pinjem? " Tanya Rovan mengalihkan pembicaraan.
" Iya. Ceritanya menarik " jawab Amel dengan senyumannya yang bisa membuat hati Rovan tergerak.
" Suatu saat nanti gue bakal bikin kisah cinta antara lo dan gue menarik bahkan lebih menarik dari novel " kata Rovan
" Eh Van lo OSIS kan? " Tanya Amel mengalihkan pembicaraan.
" Iya kenapa? " Tanya Rovan.
" Kok lo sering banget telat? Apalagi baju lo tuh, masukin gih " kata Amel menunjuk seragam Rovan yang keluar.
" Biarin nanti dimasukin bakal keluar lagi " jawab Rovan santai.
" Yaudah. Ini udah selesai kan? Gue cabut dulu " kata Rovan sambil berlalu.
" Iya. Bu Hana saya pinjem buku ini " kata Amel sambil meletakkan buku pinjamannya ke atas meja Bu Hana.
~Apology~
Setelah pinjam buku, Amel segera menuju kelasnya. Di kelas sedang tidak ada gurunya.
" Mel. Lo kok bisa telat? " Tanya Dira.
" Sorry. Alarmnya lupa gue nyalain " kata Amel.
" Nggak adanya lo. Bikin gue kayak orang jomblo " kata Dira.
" Bisa ae lu " kekeh Amel.
" Sapa aja yang telat? " Tanya Dira.
" Gue, Angel, Rovan, sama Tino " kata Amel.
" Lo kenal sama Tino? "
" Nggak. Cuma tadi Bu Ratna bilang kalo yang telat satunya tadi namanya Tino "
" Oh kirain " kata Dira terkekeh.
" Lo suka sama Tino? " Tanya Amel.
" Baru baru ini " jawab Dira sambil mengambil buku pelajarnnya. Ternyata guru sudah tiba di kelas.
~Apology~
Bel istirahat akhirnya berbunyi. Julia, Intan, Violet, Dira dan Amel sudah berada di kantin menunggu pesanannya.
" Julia. Lo ngeliatin sapa sih? " Tanya Violet.
" Yah si Vio kagak tau aja. Ya pastinya Feliks lah " kata Intan.
" Ehmm. Emang Feliks and the geng itu kelas berapa sih? " Tanya Amel.
" Kelas 3 IPS 3 itu Feliks sama Rovan. Kalo dua lainnya kelas 3 Bahasa 2 " kata Dira.
" Bodo amat " kata Intan.
" Ohhh gitu. Oke " kata Amel menganggukkan kepalanya.
Tiba tiba Feliks datang menghampiri meja mereka tapi menghampiri Julia. " Nanti, pulang bareng aku " kata Feliks. " Selamat makan beb " kata Feliks sambil mengacak rambut coklat sepundak milik Julia.
" Iya " kata Julia sambil tersenyum.
" Ini, minum " kata Feliks memberikan sebotol fruit tea dihadapan Julia dan berlalu.
" Cieeee Juliaaaa " kata temannya dan membuat Julia malu.
" Lo tau gak sihhh. Pacaran sama anak yang gue suka dari dulu itu sangatttt bahagiaaaaaa " kata Julia.
" Jomblo mah bisa apa " kata Intan menggelengkan kepalanya.
Bersambung...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa dong vomentnyaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
APOLOGY.🌙 (REVISI)
Teen Fiction"Aku menyukaimu sejak awal." Amel menyodorkan sekuntum mawar merah tanpa duri pada Rovan. "Aku harap kamu mau menerimanya diantara semua hadiah valentine yang kamu dapat dari orang lain." ucap Amel sambil tersenyum canggung. Rovan mengulurkan tangan...