35 - Perpisahan

41 2 0
                                    

Hari perpisahan pun datang. Amel dan kawan kawan sudah mempersiapkan tampilannya dan juga sekarang mereka sedang berganti pakaian seragam sekolah yaitu putih dan rok abu abu. Hari ini mereka bebas dan saling memberi tanda tangan di baju mereka.

" Mel lo udah dapet berapa bunga tuh cie " goda Intan yang melihat Amel membawa beberapa tangkai bunga mawar.

" Eh gapapa dong dari pada si Vio gak dapet apa apa " kata Dira pada Violet sambil terkekeh.

" Gue gak dapet bunga juga gapapa asal gue dapet coklat " kata Vio memamerkan coklat nya.

" Anjer semua bunga lo coklat enak banget hidup lu makin manis " ucap Amel.

" Oh iya Mel lo jadi gak sama Rovan? " tanya Julia.

" Jadi gue udah persiapan. Ini bunga yang dia kasih waktu Valentine " kata Amel sambil menunjukkan setangkai bunga mawar merah yang diberi hiasan pita di tangkainya.

" Eh gue tadi liat Rovan di Taman lo buruan deh kesana " ujar Dira sambil tersenyum.

" Yuk!! " kata teman temannya dan menggandeng Amel menuju Taman.

~Apology~

Amel POV

Aku dan sahabatku berjalan ke Taman untuk mengumpulkan keberanian. Aku saja maksudnya.

Ini adalah hari terakhir aku di sekolah ini begitu juga teman temanku. Sebelum aku pergi ke USA.

" Mel lo masuk gih biar kita yang jaga " kata Violet padaku.

" Lah lo pada ngapain jaga disini? " tanyaku.
" Biar gada yang masuk " jawab Intan spontan. " Udah sana buruan " lanjut Intan sambil mendorong ku.

Aku berjalan perlahan dan mencari keberadaan Rovan. Ternyata Rovan ada di sana bersama kameranya dan sedang memotret.

Aku berjalan perlahan mendekatinya. Ternyata Rovan tau aku datang menemuinya dan mengarahkan kameranya ke arahku dan memotret ku.

" Hai Amel " sapanya sambil tersenyum. Mungkin ini senyum terakhir yang aku lihat...

" Ada apa kemari? " tanya Rovan dan sekarang kami berhadapan.

" Aku lomba fashion sebaik mungkin, aku berusaha mengikuti segala macam, aku ikut tampil di acara perpisahan, aku berusaha melihat ke tempat anak terlambat hanya untuk melihatmu. Itu semua karena aku suka sama Rovan " kataku panjang lebar dan tiba tiba air mataku mengalir.

Aku memberikan mawar yang ia berikan padaku saat Valentine sambil tersenyum walau air mata terus keluar.

Rovan menerimanya tapi perlahan ia menundukkan kepalanya dan aku melihat tulisan di bajunya.

Debby sayang Rovan selamanya❤

DUARRR!!! Seakan ada petir dalam hatiku dan membuatku terus menerus mengeluarkan air mata.

Ya.. Itu tidak salah lagi tulisan Debby.

" Debb.. Debby? " tanyaku terbata bata dan dijawab Rovan dengan anggukan.

" Sejak kapan? " tanyaku lagi.

" Waktu Debby pulang dari rumah sakit " jawab Rovan yang membuat hatiku seperti tertusuk sesuatu yang runcing.

" Jadi.. Waktu ke sekolah bareng itu.. Waktu lo bilang sama gue.. Lo gak ada apa apa sama Debby.. Dan ternyata lo.. " kataku dan Rovan terus menunduk.

" Maaf " kata Rovan lirih.

" Oh nggak papa.. hiks.. Kalian cocok kok haha.. Kalian pasangan serasi.. Hahaha.. Rovan dan Debby " kataku seperti orang gila lalu berbalik hendak keluar.

APOLOGY.🌙 (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang