" Hai Rovan akhirnya kita bertemu lagi Haha " kata David sambil tertawa.
" Maksud lo apa nyuruh gue kesini? Langsung ke inti aja " kata Rovan dengan tatapan dingin.
" Sans aja dong gausa galak galak gitu. Ngajak berantem lo hah? " Tanya David sambil berdiri dan berjalan ke hadapan Rovan.
" Sebelum lo berantem sama gue, jelasin dulu apa maksud lo nyuruh gue dateng kesini " jawab Rovan sambil menatap bola mata hitam milik David yang jaraknya tak seberapa dari matanya.
" Oke fine gue jelasin dulu " kata David sambil berjalan mundur lalu duduk di kursinya tadi.
" Apa mau lo? " Tanya Rovan sambil duduk di kursi yang berhadapan dengan David.
" Gue mau lo ngejauh dari Amel " jawab David sambil cengar-cengir.
" Kenapa emangnya? Lo kan cuma mantan Amel dan nggak lebih dari itu! " Kata Rovan dengan penekanan pada kata Mantan.
" Eh ya santai dong. Gue kan belom selese bilang nya ke lo " kata David sambil mengeluarkan senyum smirknya.
" Bukannya lo dulu janji buat gak suka sama cewek yang gue suka? " kata David sambil tersenyum bangga.
" Itu berlaku dulu, waktu lo masih jadi sahabat gue. Sekarang lo bukan sahabat gue jadi udah gak berlaku lagi " jawab Rovan sambil tersenyum simpul.
" Oh gitu, bisa ya kita kayak gitu. Gaboleh suka sam.. " perkataan David terpotong oleh suara cewek.
" Hai beb, aku udah sampe " kata cewek itu sambil duduk di sebelah David.
" Wah. Luar biasa, mau balikan sama Amel tapi lo sendiri udah punya pacar? Gue yakin Amel gak bakal mau nerima lo " kata Rovan lalu pergi meninggalkan Caffe tersebut.
" Demi apapun itu Amel gak boleh balikan sama David! " Seru Rovan dalam hatinya.
" Rovan! " Seru seseorang laki laki yang tidak lain adalah sohibnya. Rovan menoleh ke belakang.
" Apa? " Jawabnya. Terlihat masih ada yang memakai seragam Caffe Alaska.
" Tunggu napa. Lo gak kenapa kenapa kan? " Tanya Vanno.
" Gapapa. Gue mau ke jemput Amel dulu " kata Rovan sambil memasang muka datar
" Yaudah, hati hati Van. Lo bawa cewek " kata Vandi sambil menepuk pundak Rovan dan dijawab oleh senyuman khasnya Rovan. Ia tak pernah tersenyum seperti itu kecuali kepada sohibnya dan orang yang dicintainya.
" Semangat berjuangnyee " lanjut Vanno.
" Pasti!!! " Seru Rovan berlalu.
~Apology~
Amel sedang berada di kamarnya untuk memilih baju yang akan di pakainya saat keluar dengan Rovan.
" Hadeuh pening pala Amel. Kenapa baju yang mau Amel buat jalan sama Rovan gak ada yang bagus ih " kata Amel sambil mendengus kesal.
" Hmm gimana nih?. Pake yang biasa aja dah " kata Amel sambil mengeluarkan celana jeans yang ada bolong bolongnya dan kaos polos putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
APOLOGY.🌙 (REVISI)
Ficção Adolescente"Aku menyukaimu sejak awal." Amel menyodorkan sekuntum mawar merah tanpa duri pada Rovan. "Aku harap kamu mau menerimanya diantara semua hadiah valentine yang kamu dapat dari orang lain." ucap Amel sambil tersenyum canggung. Rovan mengulurkan tangan...