" Jadi lo mau kan balikan sama gue? " Saat David berkata itu, tak sengaja Rovan lewat dan mendengar pembicaraan Amel dan David tapi dia diam diam supaya tidak ketahuan.
" Kalo lo gak jawab gue anggep lo bilang iya " kata David lalu berdiri dan meninggalkan Amel.
" Anjir gue jawab aja belom main iya ae. Dasar orang " gerutu Amel.
" Amel balikan sama David... kenapa waktunya selalu tidak tepat? " kata Rovan lirih dalam hati.
" Rovan, lo ngapain disini? " Tanya Amel saat melewati Rovan.
" Oh nggak tadi mau nyamperin lo tapi ada David jadi gue nunggu dulu " kata Rovan sambil tersenyum.
" Maaf gue gak tahu lo disini " kata Amel sambil menunduk.
" Lah lo kenapa sedih gitu, gapapa kok ayo bentar lagi pengumuman " kata Rovan.
Ternyata yang menang lomba fashionnya adalah Amel. Ia meraih juara dua dan Amel sudah melihat bagaimana rusaknya dress-nya. Sudah tak layak untuk dipakai jadi ia buang. Ia segera menuju ruang ganti dan mengganti pakaiannya.
" Mel " kata David yang tiba tiba ada di ruang ganti bagi peserta fashion. " Selamat buat juaranya " kata David sambil memberikan sebuket bunga.
" Makasih " kata Amel menerima bunga itu dengan senyum paksa, sebenarnya dia tidak suka dengan kelakuan David.
" Aku antar pulang ya " kata David sambil tersenyum lebar.
" Lihat tuh senyumnya kek gak punya rasa bersalah anying " gerutu Amel dalam hati.
" Ehhh, gausah gue pulang bareng Dira. Lo kalo mau pulang juga gapapa " kata Amel.
" Yaudah hati hati ya. Aku pulang dulu " kata David sambil pergi keluar dari ruang ganti.
" OH MY GODNESS!!! " seru Amel meluapkan kemarahannya.
Lalu Rovan datang, " Kenapa? Ayo pulang " katanya setelah mendengar seruan Amel.
" Ehh gapapa gue bisa pulang sendiri kok " kata Amel. " Gue lagi badmood mau sendiri dulu " lanjut Amel.
" Gue pulang dulu ya " kata Amel sambil mengambil tasnya dan segera pergi dari sana.
" Hati hati dijalan ya " kata Rovan.
~Apology~
Rovan POV
" Gue lagi badmood, gue lagi mau sendirian dulu "
Setelah Amel diajak balikan sama David, tiba tiba dia badmood. Gak biasanya Amel begini.
" Gue pulang dulu ya "
" Hati hati dijalan ya " jawabku. Jujur gue sedih David ngajak balikan Amel. Apalagi waktu David bilang kalo Amel gak jawab berarti ia anggap mau.
Segampang itu? Huhh.
" Rovan " panggil seseorang yang jelas banget itu suara David. " Gue mau kita kayak dulu. Lo mau kan jadi temen gue lagi " katanya.
Heleh tai macam lo mana mau gue temenan lagi? Tapi kalo gak gitu gue gak bisa deket sama Amel lagi. Yodah gue maafin.
" Ya, gue udah maafin lo " jawab gue datar lalu melenggang pergi meninggalkannya.
" Makasih Van. Nanti waktu lo lomba futsal gue sama Amel dateng gapapa ya kan " kata David.
Dateng aja, ngapain izin?
" Iya gapapa " jawab gue males.
" Oke " katanya lalu pergi. Akhirnya pergi juga si pelakor. Btw tadi dress Amel katanya rusak. Kok bisa gitu ya? Setan apa yang bisa motong motong coba? Bodo amat gue harus kerumahnya sekarang.
Saat gue udah sampe rumahnya, gue melihat motor David ada di sana. Ngapain juga dia kesini? Bodo lah penting gue masuk aja.
" Eh ada Rovan " kata Mama Amel tersenyum lebar saat gue masuk kerumahnya. Menyakitkan... gue jadi keinget nyokap...
" Siang Tante " kata gue sambil mencium tangannya. " Amel dimana? " Tanya gue.
" Lho, Tante kira kamu pulang bareng Amel. Trus tadi Tante kira Amel pulang. Tapi malah dia yang datang " kata Mama Amel dan melirik David tajam saat mengakatan kalimat terakhir.
David cuma nunduk doang. Ngapain dia? Merenung ato gimana?
" Lo ngapain disini? " Tanya gue membuat David mendongakkan kepalanya
" Nunggu Amel " jawabnya.
" Pulang sana, Amel gak terima balikan lo. Pergi sana pergi " kata gue membuat Mama Amel juga ikut menyetujuinya.
" Pulang sana ngapain juga Nerima tamu kayak kamu " kata Mama Amel dengan nada tak suka. Tanpa mengatakan apapun David lamgsung melenggang pergi meninggalkan aku dan Mama Amel.
" Gak sopan " kata Mama Amel dengan nada tetap tidak suka. " Emang David ngajak Amel balikan? " Tanya Mama Amel.
" Iya tadi waktu pengumuman fashion " jawabku.
" Orang kayak dia ngapain balikan sama Amel. Tante lebih suka sama kamu daripada dia. Bikin Amel nangis aja " kata Mama Amel.
" Yaudah Tante, Rovan mau nyari Amel dulu. Nanti kalo udah dirumah Rovan kasih tau ya " kata gue lalu pamit.
" Oh iya, nanti Tante hubungi tolong. Carikan Amel ya " kata Mama Amel.
~Apology~
Amel sedang menuju sebuah taman yang dekat dengan rumahnya. Ia sedang malas pulang jadi ia menuju tempat yang menurutnya bisa membuat damai. Taman dimana Rovan kecil dan Amel kecil bertemu.
" Lo gak inget tentang taman ini satupun? " Tanya Rovan yang udah sampe disebelah Amel. Amel menoleh dan melihat Rovan berdiri disebelahnya.
" Gue sering lihat tempat ini di mimpi gue. Gue juga lihat ada cowok yang lagi bareng gue " jawabnya.
" Lo tau namanya? " Tanya Rovan.
" Gue nggak tau siapa cowoknya. Gue cuma lihat ada sebuah taman, ada gue waktu kecil sama cowok yang ada disebelah gue waktu daun kering berjatuhan dari pohonnya " jelas Amel.
" Cowok itu gue Mel " jawab Rovan dan seketika daun daun berguguran.
Bersambung...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Masih kepo gak sama kelanjutannya?
Ikuti Apology terus yaa
Jangan lupa vote dan comentnya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
APOLOGY.🌙 (REVISI)
Teen Fiction"Aku menyukaimu sejak awal." Amel menyodorkan sekuntum mawar merah tanpa duri pada Rovan. "Aku harap kamu mau menerimanya diantara semua hadiah valentine yang kamu dapat dari orang lain." ucap Amel sambil tersenyum canggung. Rovan mengulurkan tangan...