26 - Pantai

32 2 2
                                    

Sesampainya di pantai, Amel tidak melihat ada orang yang berkunjung di pantai ini. Pantai ini sangat sepi, dan hanya ada satu Villa. Tidak ada yang berjualan disini.

" Ehmmm Van, ini Pantai Pribadi ya? " Tanya Amel sambil melihat sekitar.

" Iya ini Pantai kesukaan Mama, sepi dan nggak ada yang bakal ganggu " jawab Rovan.

" Yuk ke Villa, trus ganti " kata Rovan sambil mengulurkan tangannya bermaksud menggenggam Amel. Tapi yang akan di genggam malah berlari.

" Yang sampe dulu berarti menang! " Seru Amel sambil tetap berlari dan tertawa.

" Etdah bocah " kata Rovan tertawa kecil dan mulai mengejar Amel. Yang tiba dulu ternyata adalah Rovan.

" Ah gak seru, harusnya tadi Amel lari duluan baru bilang kalau lomba lari. Jadi biar lebih cepat dan jauh dari Rovan " kata Amel sambil memanyunkan mulutnya.

" Manyun mulu, ntar Rovan tarik mulutnya sepanjang hidungnya Pinocchio " kata Rovan.

" Tarik aja kalo bisa wlee. Buruan buka pintunya Amel gak sabar buat main ke laut " kata Amel.

" Sabar sabar " kata Rovan sambil membuka pintu Villa. " Sana masuk, kamarnya yang ketiga, cepet ganti disana ada beberapa baju pendek " kata Rovan melihat Amel langsung lari masuk.

" Huh ngurusi bocah begini banget " kata Rovan sambil memasuki kamarnya yang ada disebelah kamar yang dimaksud untuk kamar Amel.

Setelah beberapa menit kemudian...

" Amel lama banget? Belom keluar dari kamar? Gue tunggu disini aja deh " kata Rovan sambil duduk di sofa yang ada di depan TV.

" Van gue udah selesai. Yuk ke pantai buruannn " kata Amel sambil menutup pintu kamar.

" Okee " kata Rovan dan bangun dari duduknya. Lalu mereka berlari menuju laut dan bermain dipinggirnya.

Mereka menghabiskan waktu dengan bermain di pantai hingga senja tiba.

" Van, udahan yuk. Gue mau mandi " kata Amel lalu berjalan menuju Villa.

" Okelah " kata Rovan mengikuti Amel di belakang dan berjalan menuju Villa.

Setelah mandi, Amel memakai baju warna putih, memakai sweaternya dan memakai celana pendek jeans. Amel mengurai rambutnya.

Lalu Amel meminta jalan jalan disepanjang pantai. Lalu ia minta di foto oleh Rovan karena backgroundnya senja.

" Mel udah ya, ayo makan dulu baru pulang. Cari restoran yang deket yuk " kata Rovan setelah memotret Amel.

" Ayo " kata Amel lalu berjalan ke arah motor Rovan dan mulai berjalan.

~Apology~

Tibalah di sebuah restoran...

" Mel, lo pesen apa? " Tanya Rovan.

" Gue pesen spaghetti aja sama minumnya orang juice " kata Amel setelah melihat daftar isi.

" Oke " kata Rovan lalu memesan makanan.

Setelah memesan, Rovan dengan isengnya mengeluarkan kameranya dan memotret Amel. Namun yang difoto tau jadi seketika menutup mukanya.

 Namun yang difoto tau jadi seketika menutup mukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Van jangan foto foto napa sih " kata Amel.

" Gapapa buat kenangan " jawab Rovan.

" Kenangan pala lo peang " kata Amel sambil merebut kamera Rovan.

" Hobi lo apa sih Van? " Tanya Amel sambil melihat isi kamera.

" Fotografi " jawab Rovan.

" Cita cita? " Tanya Amel.

" Menggelar pameran tentang foto fotoku, pesepak bola, jadi pacar lo " jawab Rovan.

" Rovan mah ada ada aja " kata Amel sambil mengembalikan kamera Rovan, dan makanan pun datang.

~Apology~

Setelah mengantar Amel pulang, Rovan menuju markasnya. Tempat kumpul para sohibnya.

" Van, lo udah pulang? Udah selese kencannye? " Tanya Vanno sambil tetap fokus main game ps.

" Lah lu sendiri gimana? Udah sama Intan? " Tanya Reno sambil tetap fokus main ps.

" Rame ae lu. Intan kan udah jadi pacar gue " kata Vanno sambil ngernyit.

" Hah sumpah demi apa lo tong? " Kata Vandi terkejoet.

" Sans ae, lo kira gue gentongan? " Jawab Vanno.

~Apology~

Disekolah...

" Vann, gue lo bawa kemana sih? " Tanya Intan yang sedari tadi di gandeng oleh Vanno.

" Gue mau bawa lo ke tempat spesial diem aja lo " jawab Vanno tetap menggandeng tangan Intan dan berjalan menuju taman.

" Heh Van minggir dulu " usir Vanno pada Rovan yang sedang tidur di kursi taman.

" Iye iye sabar " kata Rovan sambil pergi meninggalkan taman.

" Tan, duduk yuk " kata Vanno.

" Mau ngapain sih? " Tanya Intan.

" Gue kehilangan barang di sekitar sini. Lo mau bantu nyari gak? Kalo lo udah nyari trus ketemu lo ambil deh " kata Vanno santai.

" Barang apaan ? " Tanya Intan kesal lalu melihat mata Vanno yang datar. " Oke oke gue bakal cari " kata Intan mulai mencari.

" Warna apa? " Tanya Intan.

" Warna Merah di plastikan " kata Vanno.

" Hmmm " gumam Intan sambil mencari.
" Waaaa Vanno!!!! "

Bersambung...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kepo gak sama si Intan hehehe😂
Ikuti terus donggg
Jangan lupa untuk vote dan comentnya yaaa🎈

APOLOGY.🌙 (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang