Materi: Point Of View
Tutor: Sugarluve (Kak Angel)Kali ini kita bahas seputar sudut pandang. Biar kita lebih kenal sama si sudut pandang ini, dan lebih tau tentang pemakaiannya di dalam sebuah cerita. Langsung aja kita kenalan sama si sudut pandang.
Apa itu sudut pandang?
Kalo sudut pandang menurut pemahaman aku, adalah gimana caranya pengarang bisa menempatkan diri di dalam ceritanya. Atau, gimana caranya si pengarang ini bisa menyampaikan gagasan dan jalan cerita melalui para tokohnya.
Intinya, sudut pandang di sini berfungsi penting banget. Karena lewat sudut pandang inilah si pengarang bakal menyampaikan ke pembaca bagaimana jalan ceritanya lewat para tokoh tokoh di cerita itu.
Jenis Jenis Sudut Pandang
• Sudut pandang orang pertama.
Nah di sini, point nya adalah tentang si penulis yang memposisikan dirinya sebagai pemeran sekaligus narator cerita itu. Biasanya menggunakan kata 'aku' atau 'saya' . Biasanya untuk sudut pandang ini kita bakal pakai 'Character POV' jadi yang di sorot adalah salah satu karakter cerita.
Dia yang bakal menceritakan apa aja yang terjadi di sana baik sebagai pemeran utama atau sampingan. Sesuai dengan yang aku bilang barusan, kalo kita pake POV ini, otomatis peristiwa yang di gambarkan oleh si 'aku' ini juga ga boleh terjadi di luar pengamatannya. Si 'aku' hanya menceritakan apa yang ia tahu, yang ia lihat, dan yang ia rasakan.
Ga boleh yang namanya si 'aku' ini jadi menceritakan sesuatu yang di luar pengamatannya. Contohnya aja, di beberapa cerita malah ada yang si pemeran ini jadi tau isi hati pemeran lainnya, tau kejadian yang ada di luar pengamatannya, dll. Kalo genrenya fiksi dan dia memang punya kemampuan kaya gt ga masalah. Tapi kalo engga ya usahakan kita membuatnya se logis mungkin.
Contoh sudut pandang orang pertama.
*Sebagai pemeran utama.
Aku melangkah menuju kelas yang terletak jauh di depan sana. Menyusuri koridor sekolah yang sepi. Beberapa murid sudah pasti pulang sejak beberapa jam yang lalu. Hanya anak anak kelewat rajin yang masih berada di sekolah di jam ini. Begitu pintu kelas ku buka, teriakan melengking langsung menyambut kedatanganku. Di susul dengan bunyi confetti yang menggema di kelas ku. Lalu beberapa orang mengeruminiku dengan senyuman jahil mereka. Ah, aku bahkan melupakan ulang tahunku sendiri. Perasaanku jadi campur aduk antara senang dan kesal. Senang karena mereka mengingat ulang tahunku. Kesal karena seharian ini mereka mengacuhkanku.
*Sebagai pemeran sampingan.
Banyak anak tampan di sekolahku. Yang pintar juga. Tapi jarang sekali—nyaris tidak ada, anak yang pintar, tampan, tapi misterius. Ada satu yang ku kenal. Dia lelaki tampan dengan kulit pucat dan mata yang selalu melirik tajam pada siapapun. Dia selalu sendirian. Mungkin anak lain takut jika berada di dekatnya. Entah perasaan ku saja, atau memang kenyataanya, tapi anak itu memang seperti selalu memancarkan aura gelap nan suram. Aku sering melihat para siswa yang langsung menyingkir memberi jalan saat ia lewat. Padahal anak itu tidak punya catatan kriminal di sekolah. Tapi kali ini, untuk pertama kalinya aku melihat ia tersenyum. Manis sekali seperti permen karet. Hanya karena sebuah kotak hitam kecil berisi kalung.
• Sudut pandang orang kedua.
Buat fangirl yang suka baca cerita imagine pasti sering ketemu sama jenis sudut pandang yang satu ini. Di sini kita biasa pake kata 'kamu'. Kalo untuk cerita cerita imagine, biasanya si penulis bakalan membuat seolah kamu adalah tokoh cerita itu.
Contohnya: Untuk bisa selamat dari tingkah menyebalkan Lucas, kamu hanya perlu diam. Jangan pernah sekalipun kamu membantahnya. Atau mungkin, kamu akan jadi sasaran empuk atas semua tingkah menyebalkan Lucas.
• Sudut pandang orang ketiga.
Kalo yang biasa kita temui di cerita, sudut pandang orang ketiga ini kadang di tulis dengan 'Author POV' . Di sini penulis menuliskan ceritanya tidak hanya berdasarkan satu tokoh saja. Jadi sudut pandang di sini di bagi secara adil. Dari semua sisi. Jadi bukan cuma satu tokoh yang di sorot.
Misalnya, kalo kita ambil sudut pandang orang pertama. Dari seorang korban bully. Kita otomatis akan di ajak secara tidak langsung untuk meresapi apa yang di rasakan tokoh itu. Otomatis, kita juga hanya tau apa yang di rasakan sama dia. Tapi kalau kita pake orang ketiga, kita juga akan di ajak untuk tahu perasaan si tukang bully nya. Alasan kenapa dia jadi suka bully dll. Bukan cuma apa yang di rasakan sama korban, tapi juga pelaku.
Contoh:
Bukan hanya kali ini Lucas menganggu Aline tanpa alasan. Dia selalu saja membuat onar sana sini, menjahili Aline, hingga membuat Aline serasa ingin mati saja. Aline hanya berpikir, Lucas benar benar kurang kerjaaan dengan terus berulah seperti itu. Tapi kali ini Lucas menangis setelah bertemu dengan seorang wanita paruh baya di gerbang sekolah. Pertama kalinya Aline melihat Lucas dengan ekspresi begitu memelas dan menyedihkan. Sekarang di matanya, Lucas hanya terlihat seperti bocah kecil kurang perhatian. Kenyataannya memang begitu. Lucas hanya ingin di perhatikan. Membuat onar sana sini agar sang ibu mau menoleh barang sedikit saja padanya. Yang Lucas butuhkan hanya kasih sayang dan perhatian.Bagaimana memilih untuk menggunakan sudut pandang?
Gimana cara kita menentukan mau pakai sudut pandang yang mana dalam cerita?
Maka pahami dulu fungsi setiap sudut pandang.
Kalau di sudut pandang orang pertama, kita sebagai penulis akan menempatkan diri kita sebagai pemeran sekaligus narator. Jadi di sini, kita bisa mengajak pembaca untuk mendalami apa yang terjadi pada salah satu tokoh. Misalnya tokohnya itu seorang korban bully seperti tadi, ya kita harus bisa mengajak pembaca ikut merasakan apa yang di rasakan sang tokoh. Sehingga pembaca akan membenci si tukang bully. Dengan demikian, kita akan kehilangan emosi pada tokoh yang lain karena yang kita sorot hanya si korban saja.
Di sudut pandang orang kedua kita bakal menempatkan pembaca sebagai pemeran cerita. Misal nya 'kamu' adalah seorang polisi yang sedang memecahkan kasus pembunuhan. Maka di sana pembaca akan berperan sebagai si 'kamu' itu. Jadi otomatis, kita harus bisa membuat pembaca merasakan secara tidak langsung setiap peristiwa yang kita tuliskan sebagai sang tokoh.
Sudut pandang orang ketiga kita bisa membuat pembaca seolah melihat suatu kejadian. Menjadi saksi sebuah peristiwa yang terjadi di antara para tokoh dalam cerita. Sudut pandang orang ketiga ini bisa kita pakai untuk menjelaskan inti cerita. Kalau untuk penekanan emosi, kita bisa pakai sudut pandang orang pertama, jadi pembaca akan lebih paham apa yang di rasakan si tokoh.
***
#Catatan dari Kak Angel
Usahakan kalian mendalami karakter tokoh sebelum memposisikan diri kalian sebagai mereka di dalam cerita.
To be Continued!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Materi Kepenulisan ~Author Next Generation
Non-FictionDisini adalah tempat dimana kami membagi sedikit ilmu yang kami miliki dari perkumpulan Author Next Generation ~ Materi Kepenulisan