19. Bagaimana Cara Membuat Narasi yang Baik?

1.1K 77 4
                                    

Materi: Cara Membuat Narasi yang Baik
Tutor: Sugarluve (Kak Angel)

• Step 1 sebelum membuat narasi, kalian harus pahami dulu dasar dasar teknik menulis yg baik.

1. Jangan terlalu banyak menggunakan kalimat pasif.

Kalimat pasif itu singkatnya mengubah objek menjadi subjek.

Contoh : Bola dimainkan oleh Angel.

Well, kenapa harus ditulis begitu kalau kita bisa merubahnya jadi lebih sederhana dengan kalimat : Angel memainkan bola.

Lebih enak di baca?

Sebenarnya dalam beberapa kondisi, menggunakan kalimat pasif itu boleh, tapi kalau berlebihan, menurut aku sendiri jadi kurang ekspresif dan agak monoton.

2. Dari sana, kita lanjut ke penggunaan kata yg lebih kuat dan efektif.

Kata yang kuat dan efektif di sini maksudnya adalah, kata itu spesifik dan mudah diingat. Nah, hindari juga pengulangan kata yang sama secara terus menerus.

Contoh :

"Aku tidak tahu kenapa Yaya selalu cari masalah denganku," ucap Angel.

"Memang dia punya masalah apa denganmu?" tanya Jimin.

"Tidak tahu tuh, mungkin dia iri karena kita dekat, oppa," ucap Angel.

"Yaya itu yang mana sih? Kok aku tidak pernah lihat?" tanya Jimin.

"Itu loh oppa, yang biasanya memungut sampah di depan rumah kita," ucap Angel.

Nah kata ucap dan tanya di sini terlalu banyak di gunakan, jd terkesan agak membosankan 'kan?

Sebaiknya kata ucap bisa di ganti dengan ujar atau kata. Misal pada dialog Angel yang kedua, kata ucapnya di ganti dengan ujar, jadi lebih variatif.

3. Biasakan To The Point.

Dalam sebuah narasi, apabila penulisan kata kalian terlalu berbelit-belit pasti gaenak di baca, aku aja bakal pusing dan milih buat berhenti baca pasti.

Silahkan tulis kalimat dengan kata yang kuat dan efektif (kaya yg aku bilang di atas tadi) dan yang pasti tidak berbelit-belit.

Contoh :

Lusi mengambil batu yang ia letakkan di dalam lemari yang berada di kamar milik Angel. Kemudian, ia melemparkan batu tadi ke jendela kamar Jungkook yang berada di depan kamarnya.

Bandingkan dengan :

Lusi mengambil batu di lemari kamar Angel, kemudian ia lemparkan ke jendela kamar Jungkook yang tepat di depan kamarnya.

4. Jangan malas merevisi.

Hayooo ngaku kalian yg suka males revisi revisi cerita? Bahkan ada yg baca lagi aja udh males. (Aku juga gitu hiqs.)

Ia sebenernya emang aku juga tipe tipe org yang malezzz revisi atau baca ulang ceritaku, tapi makin kesini aku makin sadar kalo itu pentingg banget buat penulis.

Well, gaada karya yang sempurna, itu bener. Tapi tentu saja kita harus mengusahakan karya sebaik mungkin. Contoh simpel, menghindari typo dalam suatu narasi.

Gimana bisa kita tau dimana letak typo, kesalahan ejaan dll kalo kita ga baca ulang tulisan kita?

Dan kalo aku pribadi, liat karya yang banyak typo nya jadi ilfeel duluan karena ketauan bgt penulisnya males revisi. Ga nutup kemungkinan kalo ada yg sama kaya aku. So, biasakan revisi cerita kalian ok guys 😊✨

Selain pahami dasar teknik menulis yg baik tadi, terapkan juga beberapa hal ini :

1. Bacalah banyak buku, terutama punya penulis penulis terkenal. Pelajari dan pahami mengapa tulisan mereka bisa terkenal dan dianggap hebat.

2. Nonton drama/ film dll bisa jadi sumber ide dan inspirasi buat kalian.

3. Banyak banyak cari tahu tentang kosakata yang kiranya masih asing untuk kalian, kiasan kiasan juga.

4. Jangan terlalu terpengaruh sama tulisan dan ide ide milik orang lain, meskipun kalian anggap itu bagus, tapi akan lebih bagus lagi jika kalian bisa merubahnya jd ide yg lebih orisinil dan khas kalian sendiri.

5. Silahkan tulis ide ide yang berseliweran di otak kalian, apapun itu, tulis saja.  Ikut banyak gc kepenulisan bisa nge bantu kalian dpt ilmu ttg menulis dgn lbh baik, banyak baca PUEBI juga.

***

Question Time!

1. Ciri narasi yg baik?

Ciri narasi yg baik aku kurang tau sih kak, tp kalo yg baik menurut aku, yaaaa aku gasuka narasi yg terlalu belibet dan banyak pemborosan kata. Itu ngebosenin dan membingungkan. Mungkin beberapa orang berpendapat sama kaya aku. Terus juga menggunakan kata baku dan gaada kata singkatan, karena kata singkatan kadang berujung ambigu bagi yg gatau. Terus mudah di pahami, sederhana tapi ke inget terus. Itu aja kalo menurut aku. Ah, dan penggunaan tanda baca plus ejaannya bener.

2. Bagaimana caranya agar pembaca tidak bosan dengan narasi

Perbanyak aksi dalam cerita kamu (ini menurut aku) karena kalo narasi cuma menyajikan gambaran tempat, suasana dan semacamnya yg di ulang ulang, itu bakal ngebosenin bgt. Beda kalau kamu sisipin aksi di dalemnya. Atau buatlah narasi kamu jadi lebih ekspresif.

Contohnya :

Daripada make kalimat,

Yeonjun mencebik kesal karena Angel selalu saja mengikutinya kemana-mana. Iya, dulu memang itu yang Yeonjun harapkan dari Angel, tapi kalau di tempeli seperti ini, jantung Yeonjun pun bisa kena masalah.

Coba make,

Sial, kenapa juga Angel selalu menempelinya sih? Jantung Yeonjun kan jadi tidak sehat. Memangnya Angel mau tanggung jawab kalau ia serangan jantung mendadak?

Kalimat ini lbh ekspresif dan seolah mengajak bicara pembaca.

3. Cara mendapatkan feel yang baik saat menulis narasi

Cara mendapat feel yg baik saat menulis narasi itu tergantung genre narasi yg sedang kamu tulis. Lagi nulis yg sedih sedih? Dengerin musik ballad yg mellow mellow, bayangin adegan adegan tragis yg ada di narasi kamu itu nyata.

4. Kadang aku suka stuck dibagian narasi ttg perasaan si OC, gmn cara ngebuat narasi yang ngefeel gt?

Posisikan diri kamu sebagai karakter itu. Bayangkan kejadian yg terjadi sama karakter itu terjadi sama kamu.

To be Continued

Materi Kepenulisan ~Author Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang