45. Mencampur Beberapa Genre dalam Cerita

327 22 4
                                    

Materi: Mencampur Beberapa Genre dalam Cerita
Tutor: Sugarluve

°°°

Annyeonghaloseyo~

Kali ini aku bawa materi yang lagi-lagi berkaitan sama event bulanan ang kali ini. Sebetulnya, aku agak susah cari sumber dari materi kali ini. Tapi semoga aja materi kali ini bermanfaat buat kalian dalam ngerjain event maupun ngerjain cerita" kalian yg lain.

Nah, kemarin aku sempat dengar pertanyaan dari salah satu member, jadi genre cerita itu boleh lebih dari satu alias dicampur-campur?

Oh tentu sj, kalo bisa, kenapa nggak? Nah, tapi permasalahannya, gimana biar waktu kita nulis dengan genre campur campur itu, cerita kita tetap padu? Kaya es campur dan tahu campur yang tetap enak meski udah dicampur campur.

Beberapa masalah yang mungkin bakal membingungkan kalian ketika diharuskan mix genre kaya di event kemarin mungkin ini :
1. Genrenya anjlok banget, yang satu manis kaya janji dia pas masih pacaran, yang satu pait kaya dia yang ngelanggar janji pas udah putus.uhuk.
2. Bingung porsi masing-masing genre waktu mau dicampur.
3. Salah satu atau semua genre itu asing buat kalian.

Yes or yes?

Aku sih yes.

Pada dasarnya, kita pasti pernah, entah sengaja atau nggak, nulis cerita yang genrenya campur aduk. Entah itu romance plus fantasy, romance plus komedi, mystery plus supranatural, disaster plus thriller atau semacamnya. Kenapa? Karena kalo cuma satu genre, bagi aku sendiri agak monoton. Contoh aja waktu kita nonton drakor, nggak asik kalo genrenya cuma romance, pasti menye menye. Nggak asik kalo cuma mystery. Dari drakor yang udah aku tonton, kebanyakan kalo genrenya mystery gitu tetap ada romance nya dikit, meski si tokoh nggak sampai menyatakan perasaannya atau jadian.

Masalahnya, gimana kalo rasa dari genrenya beda jauh?

Sekarang aku mau tanya, kalian ada yang dapat atau pernah nulis cerita genre romance–thriller?

Dua genre itu adalah perwujudan dari manis pait janji mantan.g.

Anjlok banget nggak sih, kita harus nulis yang manis manis di romance, tapi harus juga bikin yang seram, saiko, ngeri, bikin mau ngompol aja, di genre thriller.

Menurut kalian susah nggak?

Nggak sesusah itu kalo menurut aku. Nah, biar kalian juga nggak kesusahan, aku akan kasih beberapa tips yang bisa kalian ikuti. Apa aja?

1. Kenali genre yang kalian dapat.
Ada kalimat tak kenal maka tak sayang, sama dgn itu, maka kita juga harus kenal sama genre genre yg kita dapat kalau mau bikin cerita. Misal, genre disaster itu kaya gimana? Berarti apa aja yang harus jadi topik di sana? Apa aja masalahnya? Kita harus tahu.

2. Tetapkan genre utama atau genre dasar.
Dalam suatu cerita yang terdiri dari beberapa genre, pasti ada 1 genre utamanya, yang jadi landasan dalam bikin cerita itu. Misal genre thriller dan romance. Temanya adalah pembunuhan di sekolah. Maka, kita pake thriller sebagai genre utama. Sedangkan romance nya bisa berupa sisipan adegan" manis, misal si pembunuh tadinya suka sama orang, tapi karena orang itu nolak dia, dibunuhlah orang itu. Bisa di kasih sisipan adegan manis kedekatan antara si pembunuh dan orang yang di bunuh sebelum dia meninggal. Atau bisa juga, misal si pembunuh mau mengelabuhi orang, dipacarin dulu, kasih adegan mereka kencan dll, baru deh di bunuh.

3. Tentukan porsi genre kalian.
Kaya penjual tahu campur yang harus ngasih porsi bahan bahan sesuai supaya tahu campurnya enak, begitu juga dengan nulis pake beberapa genre gini. Kita harus pinter pinter kasih porsi di masing masing genre. Misal kaya di contoh sebelumnya, kalo thriller jadi genre dasar, maka adegan serem seremnya harus lebih banyak daripada yang romantis romantisan.

4. Jangan sampe genre dasar cerita kalian jadi melenceng seiring berjalannya cerita.
Ini bener bener harus dihindari, soalnya kalo nggak, bisa jadi plot hole. Kalo kalian udah menetapkan tema dan base genre, usahakan konsisten ya.

°°°

Tbc

Materi Kepenulisan ~Author Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang