"Namjoon!!!"
"Kau tidak apa saeng?" tanya seokjin sambil menahan tubuh namjoon dari belakang.
"Oh...Oh maaf jin hyung. Seharusnya tidak apa-apa hyung. Aku.. Aku hanya lemas saja" ucapnya terbata karena syok hampir terjungkal dan juga lemas yang mendera.
Setelahnya pandangannya menjadi semakin mengabur dan justru membuatnya seperti tak memiliki tulang.
"Oh Ya Tuhan, hoseokie bantu aku!!!" teriak seokjin saat merasa tubuh namjoon semakin melemas.
Setelahnya hoseok berlari ke arah tangga dan ikut menahan tubuh adiknya yang hampir merosot.
"Hyung naikkan dia ke punggungku" ucapnya sambil berjongkok di undakan tangga.
Setelah membaringkan namjoon di tempat tidur, seokjin lantas mengambil tas prakteknya dan memeriksa namjoon.
"Tak apa kookie, tak usah khawatir. Joonie baik-baik saja. Dia hanya kelelahan,-" ucap seokjin sambil mengusak rambut adiknya yang masih menggenggam tangan namjoon.
"maafkan aku hyung, namjoon begini itu karena salahku. Coba saja tadi aku pulang tepat waktu, pasti ia tidak akan berlari menuju rumah sakit," ucap hoseok sambil memainkan rambut namjoon.
"Tak apa seokie, tak perlu merasa bersalah. Joonie memang begitu kan, susah sekali diatur.-"
"nanti biar aku yang menasihatinya.-"
"Dan papa juga akan membantu kalian menasihati joonie" ucap laki-laki paruh baya yang bersandar di depan pintu kamar namjoon.
"Papa..joonie hyung hiks.." tangis jungkook sambil memeluk erat ayahnya.
"Jangan takut sayang. Kau tahu kan kakakmu itu kuat sekali-" ucap tuan park sambil mengecup kepala sang bungsu.
"Jadi bagaimana jin?"tanya tuan park berikutnya.
"Aku tahu pasti ini terjadi pa...-"
"Jantungnya tidak stabil. Serangan kecil dan kondisi tubuh yang tidak prima menjadi pemicu.Tapi kurasa kejadian ini sudah di antisipasi dr. Cha.Buktinya ada obat baru yang diberikan untuk joonie. Ini obat pereda nyeri dengan dosis yang lebih tinggi" ucap seokjin sambil mengeluarkan kantong obat dari apotek.
"Ya sudah,eomma sudah papa hubungi.Kalian bergantilah baju dulu dan seokjin tolong jaga joonie dulu ya"
Setelahnya ia mendekat ke tempat tidur namjoon dan mengecup penuh afeksi dahi anaknya tersebut.
"Iya pa.. papa dan saengie bisa makan terlebih dahulu. Aku sudah menyiapkan makanan yang spesial di ruang makan."
Setelahnya tuan park berjalan keluar bersama jungkook di pelukan dan hoseok yang mengekor di belakang.
Tuan kim berjalan menyusuri lorong skydome perusahaannya yang berada di gedung paling atas. Ia bersama beberapa orang mengenakan gelang khusus berjalan menuju ruang yang telah di sediakan. Saat ia masuk, ia sudah disambut oleh jajaran direksi perusahaan yang lain. Disinilah ia sekarang, duduk bersama sang adik yang secara tidak langsung adalah rivalnya dalam perusahaan. Tapi sejujurnya tidak ada dendam diantara keduanya, itu menurut tuan kim namseok. Karena ia merasa bahwa mereka hanya pemegang amanah kedua orang tua mereka. Jadi ia tidak berpikir macam-macam
Lain cerita dengan tuan kim baekhyun yang begitu ambisius pada pertemuan ini. 10 tahun lalu ia telah merasakan kekalahan yang membuat 2 persen sahamnya harus ia berikan pada sang kakak. Namun pada pertemuan ini ia yakin bahwa ia mampu mengungguli kakaknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/163482379-288-k425217.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me
FanfictionTuduhan yang tidak mendasar sejak 10 tahun lalu menjadi titik balik kehidupannya. Hanya satu harapan hidupnya, sang kakak. Namun, Tuhan menarik ulur takdirnya. Menciptakan lika-liku hidup. Hingga akhirnya dia menyerah, sang penuduh datang denga...